Senin, 01 Agustus 2011

tao

Pemahaman tidaklah naik ke pegunungan yang
tinggi-tinggi melainkan tenggelam ke laut yang
luas serta menerima.
Kebawahlah jalan yang diikuti semua sungai
pemahaman.
Dengan ketenangan yang rendah hati mengatasi
keangkuhan.
Mencari itu sia-sia tanpa menerima ketenangan
dari pemahaman.
Cari dan berpikirlah seperti laki-laki tetapi belajar
dan memahami seperti perempuan.
Sama halnya dengan pencarian mengosongkan
diri untuk pembelajaran, berpikir juga
mengosongkan diri untuk pemahaman.
Mencari dan berpikir adalah upaya laki-laki; belajar
dan pemahaman adalah penerimaan perempuan.
Isilah dengan pemikiran tetapi kosongkankanlah
dengan ke dalam pemahaman.
Carilah di pegunungan tetapi belajarlah di lembah;
berpikirlah di sungai tetapi pahamilah di laut.
Lao Tzu
Orang bijak mengatakan adalah bijaksana untuk
berpikir bahwa pengetahuan adalah ketidaktahuan
tetapi bodohlah untuk berpikir bahwa
ketidaktahuan adalah pengetahuan.
Bagi mereka yang bosan dengan kebodohan
jalannya terbuka menuju hikmah.
Hikmah dimulai dengan memperlakukan
pengetahuan secara tak acuh.
Demikianlah tampaknya bahwa pemikiran orang
bijak adalah seperti pemikiran bingung orang
bodoh.
Pemikiran lurus memang berguna tetapi jalan
sendiri tidaklah lurus dan tak dapat diluruskan.
Ada kontradiksi, ada paradoks.
Jadi kata-kata dibengkokkan dan orang bijak tidak
memberikan jawaban-jawaban yang lurus.
Manusia suka pura-pura bahwa segalanya lurus
agar mereka dapat berpikir lurus.
Mereka suka meluruskan segalanya, bersikap
langsung, meluruskan urusan-urusannya.
Berjalan lurus hanyalah sebuah ilusi.
Sama halnya jalannya panjang dan tongkat
pengukuan pasti akhirnya bengkok.
Bahkan kata-kata bengkok inipun dibengkokkan
untuk menampung bentuk kebengkoan itu.
Orang bijak mengembara dengan jalan yang
bengkok.
Manusia yang berpikir segalanya lurus, berpikir
orang bijak itu tak bertujuan atau kebingungan.
Orang bijak hanya tertawa dan membiarkan
mereka berpikir lurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar