Selasa, 23 Agustus 2011

rajeg kerep kandang ayam

menjaga..bukan bagaimana kau mengurung ayam,tapi bagaimana kau melepaskan ia dipelataran,bukan dibikin pagar tapi bagaiman ia tau jalan pulang..alamia kehidupan ia mengalir dengan siklus kehidupan sebelum telor menetas,tak ubahnya awal kehidupan kita diciptakan dalam karya besar tuhan yg mempunyai akal dan rasa,balance antara logika dan rasio,sudut pandang dan bagaimana cara melihat pandangan tentang kehidupan..jangan melihat merah dengan darah lihatlah merah dgn memandang layung senja..dimana kita akan mengarungi gelap setelah surup matahari..mampukah kita berjalan sementara mata tertutup merah darah..kemerahan itu jadikan obor sebagai penerang lorong gelap saat kita tak mampu memberi terang dengan cahaya mata,keterbatasan indra kita melihat membutakan warna betapa kita terlalu datar memahami tidak memandang dengan mata yg melihat bahwa sifat dasar darah itu adalah air.

rajeg kerep kandang ayam

menjaga..bukan bagaimana kau mengurung ayam,tapi bagaimana kau melepaskan ia dipelataran,bukan dibikin pagar tapi bagaiman ia tau jalan pulang..alamia kehidupan ia mengalir dengan siklus kehidupan sebelum telor menetas,tak ubahnya awal kehidupan kita diciptakan dalam karya besar tuhan yg mempunyai akal dan rasa,balance antara logika dan rasio,sudut pandang dan bagaimana cara melihat pandangan tentang kehidupan..jangan melihat merah dengan darah lihatlah merah dgn memandang layung senja..dimana kita akan mengarungi gelap setelah surup matahari..mampukah kita berjalan sementara mata tertutup merah darah..kemerahan itu jadikan obor sebagai penerang lorong gelap saat kita tak mampu memberi terang dengan cahaya mata,keterbatasan indra kita melihat membutakan warna betapa kita terlalu datar memahami tidak memandang dengan mata yg melihat bahwa sifat dasar darah itu adalah air.

rajeg kerep kandang ayam

menjaga..bukan bagaimana kau mengurung ayam,tapi bagaimana kau melepaskan ia dipelataran,bukan dibikin pagar tapi bagaiman ia tau jalan pulang..alamia kehidupan ia mengalir dengan siklus kehidupan sebelum telor menetas,tak ubahnya awal kehidupan kita diciptakan dalam karya besar tuhan yg mempunyai akal dan rasa,balance antara logika dan rasio,sudut pandang dan bagaimana cara melihat pandangan tentang kehidupan,sekalipun itu ayam ia pny siklus kehidupan kpn dia pulang kapan dia makan,.

Rabu, 17 Agustus 2011

bahlul dan tahta raja


Mobile Mobile Site Site | | Situs Situs Penuh Penuh
Theme Theme : : WPtouch WPtouch by by BraveNewCode BraveNewCode . .
Blog Blog pada pada WordPress WordPress . . com com . .
Bahlul dan Tahta Raja
29 Oktober 2009 @ 3:14 am › Salik
Kadisiyyah
Bahlul, si tolol yang
bijaksana, sering
menyembunyikan
kecendekiaannya di balik
tabir kegilaan. Dengan itu, ia
dapat keluar masuk istana Harun Al-Rasyid
dengan bebasnya. Sang Raja pun amat
menghargai bimbingannya.
Suatu hari, Bahlul masuk ke istana dan
menemukan singgasana Raja kosong. Dengan
enteng, ia langsung mendudukinya. Menempati
tahta Raja termasuk ke dalam kejahatan berat dan
boleh dihukum mati. Para pengawal menangkap
Bahlul, menyeretnya turun dari tahta, dan
memukulinya. Mendengar teriakan Bahlul yang
kesakitan, Raja segera menghampirinya.
Bahlul masih menangis keras ketika Raja
menanyakan sebab keributan ini kepada para
pengawal. Raja berkata kepada yang memukuli
Bahlul, “Kasihan! Orang ini gila. Mana ada orang
waras yang berani menduduki singgasana Raja?”
Ia lalu berpaling ke arah Bahlul, “Sudahlah, tak
usah menangis. Jangan kuatir, cepat hapus air
matamu.” Bahlul menjawab, “Wahai Raja, bukan
pukulan mereka yang membuatku menangis.
Aku menangis karena kasihan terhadapmu!”
“Kau mengasihaniku?” Harun mengherdik,
“Mengapa engkau harus menangisiku?” Bahlul
menjawab, “Wahai Raja, aku cuma duduk di
tahtamu sekali tapi mereka telah memukuliku
dengan begitu keras. Apalagi kau, kau telah
menduduki tahtamu selama dua puluh tahun.
Pukulan seperti apa yang akan kau terima? Aku
menangis karena memikirkan nasibmu yang
malang…

orang yg berjalan diatas air

Orang yang Berjalan di
Atas Air
29 Oktober 2009 @ 3:33 am › Salik
Kadisiyyah
Seorang darwis yang
berpegang kepada kaidah,
yang berasal dari mazhab
yang saleh, pada suatu hari
berjalan menyusur tepi
sungai. Ia memusatkan perhatian pada berbagai
masalah moral dan ajaran, sebab itulah yang
menjadi pokok perhatian pengajaran Sufi dalam
mazhabnya. Ia menyamakan agama, perasaan,
dengan pencarian kebenaran mutlak.Tiba-tiba
renungannya terganggu oleh teriakan keras:
Seseorang terdengar mengulang-ulang suatu
ungkapan darwis. Tak ada gunanya itu, katanya
kepada diri sendiri. Sebab orang itu telah salah
mengucapkannya. Seharusnya diucapkannya yâ
hû, tapi ia mengucapkannya u yâ hû.
Kemudian ia menyadari bahwa sebagai darwis
yang lebih teliti, ia mempunyai kewajiban untuk
meluruskan ucapan orang itu. Mungkin orang itu
tidak pernah mempunyai kesempatan mendapat
bimbingan yang baik, dan karenanya telah
berbuat sebaik-baiknya untuk menyesuaikan diri
dengan gagasan yang ada di balik suara yang
diucapkannya itu.
Demikianlah darwis yang pertama itu menyewa
perahu dan pergi ke pulau di tengah-tengah arus
sungai, tempat asal suara yang didengarnya tadi.
Didapatinya orang itu duduk di sebuah gubuk
alang-alang, bergerak-gerak sangat sukar teratur
mengikuti ungkapan yang diucapkannya itu.
Sahabat, kata darwis pertama, Anda keliru
mengucapkan ungkapan itu. Saya berkewajiban
memberitahukan hal ini kepada Anda, sebab ada
pahala bagi orang yang memberi dan menerima
nasihat. Inilah ucapan yang benar. Lalu ia
memberitahukannya ucapan itu. Terimakasih,
kata darwis yang lain itu dengan rendah hati.
Darwis pertama turun ke perahunya lagi, sangat
puas, sebab baru saja berbuat amal. Bagaimana
pun kalau orang boleh mengulang-ulang
ungkapan rahasia itu dengan benar, ada
kemungkinan boleh berjalan di atas air. Hal itu
memang belum pernah disaksikannya sendiri,
tetapi berdasarkan alasan tertentu- darwis
pertama itu ingin sekali boleh melakukannya. Kini
ia tak mendengar lagi suara gubuk alang-alang
itu, tapi ia yakin bahwa nasihatnya telah
dilaksanakan sebaik-baiknya.
Kemudian didengarnya lagi ucapan u yâ hû yang
keliru itu ketika darwis yang di pulau tersebut
mulai mengulang-ulang ucapannya…. Ketika
darwis pertama merenungkan hal itu,
memikirkan betapa manusia memang suka
bersikeras mempertahankan kekeliruan, tiba-tiba
disaksikannya pemandangan yang menakjubkan.
Dari arah pulau itu, darwis kedua tadi tampak
menuju perahunya, berjalan di atas air….
Karena takjubnya, ia pun berhenti mendayung.
Darwis kedua pun mendekatinya, katanya,
Saudara, maaf saya mengganggu Anda. Saya
datang untuk menanyakan cara yang benar untuk
mengucapkan ungkapan yang Anda beritahukan
kepada saya tadi; sulit benar rasanya mengingat-
ingatnya
Sumber: syafii.wordpress.com

doa ibnu arobi


Mobile Mobile Site Site | | Situs Situs Penuh Penuh
Theme Theme : : WPtouch WPtouch by by BraveNewCode BraveNewCode . .
Blog Blog pada pada WordPress WordPress . . com com . .
Doa Senin Pagi – Muhyiddiin
Ibnu ‘Arabi
20 Oktober 2009 @ 9:43 am › Salik
Kadisiyyah
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai, Tuhanku, aku bermohon dari-Mu akan
cahaya dan bimbingan, dan amal yang shaleh.
Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hawa
nafsuku dan dari segala bentuk kejahatan yang
akan menjauhkanku dari-Mu. Tiada Tuhan selain
Engkau. Murnikan jiwaku dari keragu-raguan akan
janji-Mu dan karakter palsuku, dari malapetaka
dunia akhirat dan kelalaian Mendzikiri-Mu.
Anugerahilah aku pengabdian sejati, yang
membuatku mentaati-Mu dalam setiap
keadaanku.
Wahai, Engkau Yang Maha Mengetahui, didik aku
dalam Pengetahuan-Mu. Wahai, Hakim yang
Bijaksana, kuatkan aku dengan kebijaksanaan
keputusan-Mu. Wahai, Engkau Yang Maha
Mendengar, kehendaki dan izinkan aku
mendengarkan dari-Mu! Wahai, Engkau Yang
Maha Melihat, kehendaki dan izinkan aku melihat
yang Engkau sukai. Wahai, Engkau Yang Maha
Khoobiir, karuniakan aku kesadaran akan-Mu.
Wahai, Engkau Yang Maha Hidup, hidupkan
kehidupanku dengan Mendzikiri-Mu. Wahai,
Engkau Yang Maha Berkehendak, murnikan
kehendakku melalui Keaguangan, Kekuatan, dan
Kemuliaan-Mu. Engkau memiliki Kekuatan di atas
segalanya.
Wahai, Tuhanku, aku bermohon dari-Mu
(semoga Engkau penuhi) suatu pengaturan-Mu,
pengabdian seorang hamba, dan ketajaman
pikiran dalam semua totalitas kehidupan dengan
pilihan-pilihannya (furqon), di antara bentuk dan
ukuran/ kadar-kadar.
Wahai, Tuhanku, aku meminta-Mu melalui Diri-
Mu; melalui Keahadan-Mu, dimana siapa pun
yang menginginkan selain-Mu, maka ia
mengadakan Tuhan selain-Mu; dan melalui semua
cakupan-Mu, dimana barangsiapa yang
menginginkan keabadian dunia maka ia telah
mendustakan-Mu dan memisahkan diri mereka
dari harmoni kemurnian sejati.
Wahai, Engkau, Yang akan melepas jauh orang
yang melampaui batas karena tidak
menghadirkan-Mu dalam hatinya! Wahai, Engkau,
Yang ditahbiskan Keagungan dan Kemuliaan.
Wahai, Engkau, Yang mengeluarkan cahaya
keberadaan segala sesuatu dari kegelapan
ketiadaan. Wahai, Engkau, Yang Membentuk misi
tiap manusia berdasarkan Pengetahuan Yang
Engkau tuliskan pada tiap manusia (lauh
mahfudz). Wahai, Engkau, Yang membentangkan
pilihan-pillihan melalui rahasia-rahasia
Kebijaksanaan-Mu.
Aku menangis untuk-Mu, bagai seorang yang
memohon pertolongan dari jarak jauh kepada
seseorang yang sebenarnya dekat! Aku
memohon-Mu, bagai seorang pendamba cinta
teramat sangat dari sang kekasih (nya). Aku
memohon-Mu, bagai seorang yang teramat
gelisah berusaha terus menerus mencari tahu
segala kesukaan dan kebutuhan sang kekasih
(nya).
Wahai, Tuhanku, aku memohon-Mu untuk
mengangkat tabir tentang-Mu dan melepaskan
ikatan-ikatan prasangka dan keraguanku akan-Mu.
Wahai, Tuhanku, hidupkankan aku melalui-Mu
dengan kehidupan yang mendasar. Ajari aku dari
Pengetahuan yang memang sesuai dengan
kesejatian diriku. Dengan Ketiadabatas Kekuatan-
Mu; bukakan bagiku harta karun yang berasal dari
Taman di Surga dan ‘Arsy serta Hakikat, dan
jadikanlah bulanku hilang lenyap ditelan oleh
Cahaya-Mu. Dengan Kasih Sayang dan
Kepemurahan-Mu, bebaskanlah aku dari setiap
waham.
Kemuliaan hanyalah milik-Mu, wahai, Engkau
Yang tak terlampaui! Segala puja bagi-Mu Yang
Pasti tak terlampaui oleh fenomena apapun; dan
Maha Suci Engkau dari segala wujud ketercelaan.
Kemuliaan hanyalah milik-Mu! Engkau membuat
setiap pencari tak mampu meraih-Mu kecuali
melalui-Mu.
Kemuliaan hanyalah milik-Mu! Tiada seorang pun
yang mengetahui-Mu selain-Mu.
Kemuliaan hanyalah milik-Mu! Betapa Dekat-Nya
Diri-Mu, meskipun Kemuliaan-Mu teramat Tinggi,
wahai, Tuhanku.
Wahai, Tuhanku, hiasi aku dengan perhiasan
yang berasal dari Keagungan Kemuliaan-Mu!
Bajukan aku ke dalam jubah yang berasal dari
Kekuasaan Tertinggi-Mu sehingga tiada daya dan
upaya selain kekuasaan-Mu! Mahkotai aku dengan
mahkota yang berasal dari Kebesaran dan
Keagungan-Mu! Lepaskan aku dari tebaran hal-hal
yang tidak bermanfaat dan buruk. Bebaskan aku
dari hisab dan batasan tak terhingga, dan dari
aneka pilihan, kekurangan dan pertentangan.
Wahai, Tuhanku, ketiadaan diriku dalam-Mu
merupakan keberadaan tertinggiku;
Kebersamaanku dengan-Mu merupakan ketiadaan
tertinggiku. Berdasarkan situasi tersebut dimana
aku menempatkan keberadaanku bersama
dengan-Mu, karuniakan kesadaran bahwa
kesejatian ketiadaanku adalah berada di dalam-Mu
dan membuatku hilang lenyap di dalam-Mu.
Tiada Tuhan selain Engkau! Tidak ada sesuatu dan
seorangpun yang menyamai-Mu.
Tiada Tuhan selain Engkau! Maha Tinggi Engkau
tiada yang menyamai-Mu.
Tiada Tuhan selain Engkau! Tiada kebutuhan-Mu
akan makhluk-Mu.
Tiada Tuhan selain-Mu! Wahai, Engkau Yang
Ahad! Engkau Tempat Bergantung dan Berlindung
setiap makhluk-Mu.
Tiada Tuhan selain Engkau! Keberadaan hanyalah
Engkau! Sujudku hanya untuk-Mu. Engkaulah al-
haqq. Yang dipuja.
Aku berlindung dalam Diri-Mu dari diriku sendiri,
dan aku memohon-Mu agar menghancurkan
yang tidak haqq dari diriku. Aku memohon
ampunan-Mu atas apapun yang menyebabkanku
menjauh dari-Mu dan atas apapun yang menjadi
keburukanku, atau atas apapun yang menjadi
penyebab keterpecahan identitas sejatiku.
Engkaulah Yang menegakkan dan meninggikan,
mengawali dan mengakhiri, Yang memisahkan
dan menyatukan. Wahai, Sang Penegak! Wahai,
Sang Peninggi! Wahai, Yang Mengawali! Wahai,
Yang Mengakhiri! Wahai, Sang Pemisah! Wahai,
Sang Penyatu!
Engkaulah Perlindungan dan Tempat Berlindung!
Penolong dan Pertolongan! Wahai, Pelindungku!
Wahai, Penolongku!
Pembebas dan Penyelamatku! Tempat
Pengabdian dan Perlindungan! Wahai, Engkau,
tempatku meraih kebebasan dan pengabdian!
Aku bermohon dari-Mu, bahwa Engkau mungkin
akan memenuhi semua pinta dan mohonku
melalui seseorang Muhammad saw., Rasul-Mu,
seorang maksum yang amanah dan shiddiq
dimana keteladan dilekatkan kepadanya; yang
menjadi sebab awal Engkau mencipta, cahaya
dari kesempurnaan pengetahuan, ruh dari
kehidupan sesungguhnya, pemakai jubah putih
kasih sayang abadi, pemilik karakter mulia,
dimana jiwa dan keutamaannya memiliki prioritas
dan pendahulu, yang melengkapi dan memberi
segel kepada bentuk dan putaran nubuwwah,
cahaya yang membawa bimbingan dan
penjelasan, kasih sayang yang membawa
pengetahuan, menguatkan dan memberikan
keamanan.
Semoga Engkau, wahai, Tuhanku, merahmati
dan memberkahi Rasul-Mu, Nabi Muhammad
saw. dan semua keluarga dan karib kerabatnya.
Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin.

puisi emha

Kumpulan Puisi Karya Emha Ainun Najib
(Bagian 1)
Jumat, 07 Januari 2011
ANTARA TIGA KOTA
Oleh : Emha Ainun Najib
di yogya aku lelap tertidur
angin di sisiku mendengkur
seluruh kota pun bagai dalam kubur
pohon-pohon semua mengantuk
di sini kamu harus belajar berlatih
tetap hidup sambil mengantuk
kemanakah harus kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga ?
Jakrta menghardik nasibku
melecut menghantam pundakku
tiada ruang bagi diamku
matahari memelototiku
bising suaranya mencampakkanku
jatuh bergelut debu
kemanakah harus juhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga
surabaya seperti ditengahnya
tak tidur seperti kerbau tua
tak juga membelalakkan mata
tetapi di sana ada kasihku
yang hilang kembangnya
jika aku mendekatinya
kemanakah haru kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga ?
Antologi Puisi XIV Penyair Yogya,
MALIOBORO,1997
BEGITU ENGKAU BERSUJUD
Oleh : Emha Ainun Najib
Begitu engakau bersujud, terbangunlah ruang
yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid
Setiap kali engkau bersujud, setiap kali
pula telah engkau dirikan masjid
Wahai, betapa menakjubkan, berapa ribu masjid
telah kau bengun selama hidupmu?
Tak terbilang jumlahnya, menara masjidmu
meninggi, menembus langit, memasuki alam
makrifat
Setiap gedung, rumah, bilik atau tanah, seketika
bernama masjid, begitu engkau tempati untuk
bersujud
Setiap lembar rupiah yang kau sodorkan kepada
ridha Tuhan, menjelma jadi sajadah kemuliaan
Setiap butir beras yang kau tanak dan kau
tuangkan
ke piring ke-ilahi-an, menjadi se-rakaat
sembahyang
Dan setiap tetes air yang kau taburkan untuk
cinta kasih ke-Tuhan-an, lahir menjadi
kumandang suara adzan
Kalau engkau bawa badanmu bersujud,
engkaulah masjid
Kalau engkau bawa matamu memandang yang
dipandang
Allah, engkaulah kiblat
Kalau engkau pandang telingamu mendengar
yang didengar Allah, engkaulah tilawah suci
Dan kalau derakkan hatimu mencintai yang
dicintai Allah, engkaulah ayatullah
Ilmu pengetahuan bersujud, pekerjaanmu
bersujud,
karirmu bersujud, rumah tanggamu bersujud,
sepi
dan ramaimu bersujud, duka deritamu bersujud
menjadilah engkau masjid
1987
DARI BENTANGAN LANGIT
Oleh : Emha Ainun Najib
Dari bentangan langit yang semu
Ia, kemarau itu, datang kepadamu
Tumbuh perlahan. Berhembus amat panjang
Menyapu lautan. Mengekal tanah berbongkahan
menyapu hutan !
Mengekal tanah berbongkahan !
datang kepadamu, Ia, kemarau itu
dari Tuhan, yang senantia diam
dari tangan-Nya. Dari Tangan yang dingin dan tak
menyapa
yang senyap. Yang tak menoleh barang sekejap.
Antologi Puisi XIV Penyair Yogya,
MALIOBORO,1997
DITANYAKAN KEPADANYA
Oleh : Emha Ainun Najib
Ditanyakan kepadanya siapakah pencuri
Jawabnya: ialah pisang yang berbuah mangga
Tak demikian Allah menata
Maka berdusta ia
Ditanyakan kepadanya siapakah penumpuk harta
Jawabnya: ialah matahari yang tak bercahaya
Tak demikian sunnatullah berkata
Maka cerdusta ia
Ditanyakan kepadanya siapakah pemalas
Jawabnya: bumi yang memperlambat waktu
edarnya
Menjadi kacaulah sistem alam semesta
Maka berdusta ia
Ditanyakan kepadanya sapakah penindas
Jawabnya: ialah gunung berapi masuk kota
Dilanggarnya tradisi alam dan manusia
Maka berdusta ia
Ditanyakan kepadanya siapa pemanja kebebasan
Ialah burung terbang tinggi menuju matahari
Burung Allah tak sedia bunuh diri
Maka berdusta ia
Ditanyakn kepadanya siapa orang lalai
Ialah siang yang tak bergilir ke malam hari
Sedangkan Allah sedemikian rupa mengelola
Maka berdusta ia
Ditanyakan kepadanya siapa orang ingkar
Ialah air yang mengalir ke angkasa
Padahal telah ditetapkan hukum alam benda
Maka berdusta ia
Kemudian siapakah penguasa yang tak
memimpin
Ialah benalu raksasa yang memenuhi ladang
Orang wajib menebangnya
Agar tak berdusta ia
Kemudian siapakah orang lemah perjuangan
Ialah api yang tak membakar keringnya dedaunan
Orang harus menggertak jiwanya
Agar tak berdusta ia
Kemudian siapakah pedagang penyihir
Ialah kijang kencana berlari di atas air
Orang harus meninggalkannya
Agar tak berdusta ia
Adapun siapakah budak kepentingan pribadi
Ialah babi yang meminum air kencingnya sendiri
Orang harus melemparkan batu ke tengkuknya
Agar tak berdusta ia
Dan akhirnya siapakah orang tak paham cinta
Ialah burung yang tertidur di kubangan kerbau
Nyanyikan puisi di telinganya
Agar tak berdusta ia
1988
DOA SEHELAI DAUN KERING
Janganku suaraku, ya 'Aziz
Sedangkan firmanMupun diabaikan
Jangankan ucapanku, ya Qawiy
Sedangkan ayatMupun disepelekan
Jangankan cintaku, ya Dzul Quwwah
Sedangkan kasih sayangMupun dibuang
Jangankan sapaanku, ya Matin
Sedangkan solusi tawaranMupun diremehkan
Betapa naifnya harapanku untuk diterima oleh
mereka
Sedangkan jasa penciptaanMupun dihapus
Betapa lucunya dambaanku untuk didengarkan
oleh mereka
Sedangkan kitabMu diingkari oleh seribu
peradaban
Betapa tidak wajar aku merasa berhak untuk
mereka hormati
Sedangkan rahman rahimMu diingat hanya
sangat sesekali
Betapa tak masuk akal keinginanku untuk tak
mereka sakiti
Sedangkan kekasihMu Muhammad dilempar batu
Sedangkan IbrahimMu dibakar
Sedangkan YunusMu dicampakkan ke laut
Sedangkan NuhMu dibiarkan kesepian
Akan tetapi wahai Qadir Muqtadir
Wahai Jabbar Mutakabbir
Engkau Maha Agung dan aku kerdil
Engkau Maha Dahsyat dan aku picisan
Engkau Maha Kuat dan aku lemah
Engkau Maha Kaya dan aku papa
Engkau Maha Suci dan aku kumuh
Engkau Maha Tinggi dan aku rendah serendah-
rendahnya
Akan tetapi wahai Qahir wahai Qahhar
Rasul kekasihMu maíshum dan aku bergelimang
hawaí
Nabi utusanmu terpelihara sedangkan aku
terjerembab-jerembab
Wahai Mannan wahai Karim
Wahai Fattah wahai Halim
Aku setitik debu namun bersujud kepadaMu
Aku sehelai daun kering namun bertasbih
kepadaMu
Aku budak yang kesepian namun yakin pada
kasih sayang dan pembelaan-Mu
Emha Ainun Nadjib Jakarta 11 Pebruari 1999
IKRAR
Oleh : Emha Ainun Najib
Di dalam sinar-Mu
Segala soal dan wajah dunia
Tak menyebabkan apa-apa
Aku sendirilah yang menggerakkan laku
Atas nama-Mu
Kuambil siakp, total dan tuntas
maka getaranku
Adalah getaran-Mu
lenyap segala dimensi
baik dan buruk, kuat dan lemah
Keutuhan yang ada
Terpelihara dalam pasrah dan setia
Menangis dalam tertawa
Bersedih dalam gembira
Atau sebaliknya
tak ada kekaguman, kebanggaan, segala belenggu
Mulus dalam nilai satu
Kesadaran yang lebih tinggi
Mengatasi pikiran dan emosi
menetaplah, berbahagialah
Demi para tetangga
tetapi di dalam kamu kosong
Ialah wujud yang tak terucapkan, tak tertuliskan
Kugenggam kamu
Kau genggam aku
Jangan sentuh apapun
Yang menyebabkan noda
Untuk tidak melepaskan, menggenggam lainnya
Berangkat ulang jengkal pertama
Antologi Puisi XIV Penyair Yogya,
MALIOBORO,1997
KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG
Oleh : Emha Ainun Najib
Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar
Bacaan Al-Fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya
Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis
Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali
Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya
Sembahyang di atas sajadah cahaya
Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia
Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun
Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar
wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang
Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan
puluh sembilan

Senin, 15 Agustus 2011

'semar,gareng,petruk,bagong'

Semar, nama tokoh ini berasal dari bahasa arab
Ismar. Dalam lidah jawa kata Is- biasanya dibaca
Se-. Contohnya seperti Istambul menjadi
Setambul. Ismar berarti paku. Tokoh ini dijadikan
pengokoh (paku) terhadap semua kebenaran
yang ada atau sebagai advicer dalam mencari
kebenaran terhadap segala masalah. Agama
adalah pengokoh/pedoman hidup manusia.
Semar dengan demikian juga adalah simbolisasi
dari agama sebagai prinsip hidup setiap umat
beragama.
Nala Gareng, juga diadaptasi dari kata arab
Naala Qariin. Dalam pengucapan lidah jawa, kata
Naala Qariin menjadi Nala Gareng. Kata ini berarti
memperoleh banyak teman, ini sesuai dengan
dakwah para aulia sebagai juru dakwah untuk
memperoleh sebanyak-banyaknya teman (umat)
agar kembali ke jalan Allah SWT dengan sikap arif
dan harapan yang baik.
Petruk, diadaptasi dari kata Fatruk. Kata ini
merupakan kata pangkal dari sebuah wejangan
(petuah) tasawuf yang berbunyi: Fat-ruk kulla
maa siwalLaahi, yang artinya: tinggalkan semua
apapun yang selain Allah. Wejangan tersebut
kemudian menjadi watak para aulia dan mubaligh
pada waktu itu. Petruk juga sering disebut
Kanthong Bolong artinya kantong yang
berlubang. Maknanya bahwa, setiap manusia
harus menzakatkan hartanya dan menyerahkan
jiwa raganya kepada Allah SWT secara ikhlas,
seperti berlubangnya kantong yang tanpa
penghalang.
Bagong, berasal dari kata Baghaa yang berarti
berontak. Yaitu berontak terhadap kebathilan dan
keangkaramurkaan. Si “Bayangan Semar” ini
karakternya lancang dan suka berlagak bodoh.
Secara umum, Panakawan melambangkan orang
kebanyakan. Karakternya mengindikasikan
bermacam-macam peran, seperti penghibur,
kritisi sosial, badut bahkan sumber kebenaran dan
kebijakan. Para tokoh panakawan juga berfungsi
sebagai pamomong (pengasuh) untuk tokoh
wayang lainnya. Pada dasarnya setiap manusia
umumnya memerlukan pamomong, mengingat
lemahnya manusia, hidupnya perlu orang lain
(makhluk sosial) yang dapat membantunya
mengarahkan atau memberikan saran /
pertimbangan.
Pamomong dapat diartikan pula sebagai guru /
mursyid terhadap salik yang dalam upaya
pencerahan jati diri. Karakter Panakawan
sebenarnya muncul berdasarkan penuturan
Puntadewa / Dharmakusuma (satu-satunya dari
Pandawa yang memeluk Islam) kepada Sunan
Kalijaga dalam komunikasi ghaib sesama aulia.
Dijelaskan juga bahwa selain Semar, para
panakawan yang dinyatakan sebagai anaknya
(Gareng, Petruk dan Bagong) sebenarnya adalah
dari bangsa Jin.
Tokoh Panakawan dimainkan dalam sesi goro-
goro. Pada setiap permulaan permainan wayang
biasanya tidak ada adegan kekerasan antara
tokoh-tokohnya hingga lakon goro-goro
dimainkan. Artinya adalah bahwa jalan kekerasan
adalah alternatif terakhir. Dalam Islam pun, setiap
dakwah yang dilakukan harus menggunakan
tahap-tahap yang sama.
Lakon goro-goro pun menggambarkan atau
membuka semua kesalahan, dari yang samar-
samar menjadi kelihatan jelas sebagaimana
sebuah doa: Allahuma arinal haqa-haqa
warzuknat tibaa wa’arinal bathila-bathila
warzuknat tinaba , artinya: Ya Allah tunjukilah
yang benar kelihatan benar dan berilah kepadaku
kekuatan untuk menjalankannya, dan tunjukillah
yang salah kelihatan salah dan berilah kekuatan
kepadaku untuk menghindarinya.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Allah menegur,karen Dia sayang.

Dikisahkan, seorang mandor bangunan yang
sedang bekerja di sebuah gedung bertingkat,
suatu ketika ia ingin menyampaikan pesan
penting kepada tukang yang sedang bekerja di
lantai bawahnya. Mandor ini berteriak-teriak
memanggil seorang tukang bangunan yang
sedang bekerja di lantai bawahnya, agar mau
mendongak ke atas sehingga ia dapat
menjatuhkan catatan pesan. Karena suara mesin-
mesin dan pekerjaan yang bising, tukang yang
sedang bekerja di lantai bawahnya tidak dapat
mendengar panggilan dari sang Mandor.
Meskipun sudah berusaha berteriak lebih keras
lagi, usaha sang mandor tetaplah sia-sia saja.
Akhirnya untuk menarik perhatian, mandor ini
mempunyai ide melemparkan koin uang logam
yang ada di kantong celananya ke depan seorang
tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya.
Tukang yang bekerja dibawahnya begitu melihat
koin uang di depannya, berhenti bekerja sejenak
kemudian mengambil uang logam itu, lalu
melanjutkan pekerjaannya kembali. Beberapa kali
mandor itu mencoba melemparkan uang logam,
tetapi tetap tidak berhasil membuat pekerja yang
ada di bawahnya untuk mau mendongak keatas.
Tiba-tiba mandor itu mendapatkan ide lain, ia
kemudian mengambil batu kecil yang ada di
depannya dan melemparkannya tepat mengenai
seorang pekerja yang ada dibawahnya. Karena
merasa sakit kejatuhan batu, pekerja itu
mendongak ke atas mencari siapa yang
melempar batu itu. Kini sang mandor dapat
menyampaikan pesan penting dengan
menjatuhkan catatan pesan dan diterima oleh
pekerja dilantai bawahnya.
Sahabat yang baik, untuk menarik perhatian kita
manusia sebagai hambaNya, Allah seringkali
menggunakan cara-cara yang menyenangkan,
maupun kadangkala dengan pengalaman-
pengalam an yang menyakitkan. Allah seringkali
menjatuhkan “koin uang” atau memberikan
kemudahan rejeki yang berlimpah kepada kita
manusia, agar mau mendongak keatas,
mengingatNya, menyembah-Nya, mengakui
kebesaran-Nya dan lebih banyak bersyukur atas
rahmat-Nya. Tuhan seringkali memberikan begitu
banyak berkat, rahmat dan kenikmatan setiap
harinya kepada kita manusia, agar kita mau
menengadah kepada-Nya dan bersyukur atas
karunia-Nya. Namun, sayangnya seringkali hal itu
tidak cukup membuat kita manusia untuk mau
mendongak keatas, mengingat kebesaran-Nya,
menengadah kepada-Nya, mengagungkan nama-
Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya.
Karena itu, kadang-kadang Tuhan menggunakan
pengalaman-pengalam an menyakitkan, seperti
musibah, kegagalan, rasa sakit, kelaparan dan
berbagai pengalaman menyakitkan lainnya untuk
menarik perhatian manusia agar mau
mendongak keatas. Menarik perhatian untuk mau
menengadah kepada-Nya, menyembah kepada-
Nya, mengakui kebesaran-Nya dan bersyukur
atas rahmat-Nya. Dengan demikian, pengalaman-
pengalam an menyakitkan yang kadang kala
diterima manusia, hendaknya diterima sebagai
peringatan dari Tuhan untuk menarik perhatian
kita. Hendaknya hal itu membuat kita semakin
mempererat hubungan dengan Allah atau “habl
min Allah.” Hendaknya hal itu mengajarkan kita
untuk mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah,
dan menyadarkan kita adalah makhluk-Nya yang
sangat lemah dan tidak berdaya.
Sahabat yang baik, sudah begitu banyaknya
rahmat dan berkah Allah senantiasa mengalir
setiap detiknya kepada kita semua manusia.
Seperti memiliki pekerjaan yang baik, memiliki
kesehatan yang kita rasakan, kelengkapan panca
indra yang menopang kehidupan kita,
mendapatkan rejeki yang kita nikmati setiap hari,
keluarga yang bahagia yang kita miliki dan lain
sebagainya.
Semua itu sesungguhnya adalah rahmat dan
berkah dari Allah SWT yang tak ternilai harganya.
Kini apakah Anda akan segera menengadahkan
wajah kepada-Nya, ataukah menunggu Allah
menjatuhkan “batu” kepada kita?

empat istri

Suatu ketika ada pedangang yang kaya raya, ia
memiliki empat istri yang selalu setia
menemaninya.
Dia mencintai istrinya yang keempat dan
menganugrahinya harta & kesenangan yang
banyak. Sebab dialah yang tercantik diantara
semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang
terbaik untuk istri keempatnya ini.
Pedagang itu juga mencintai istirinya yang ketiga.
Dia sangat bangga dengan istrinya ini dan selalu
memperkenalkan wanita ini kepada teman-
temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau
istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.
Begitu juga dengan istri kedua, ia pun sangat
menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan
pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat
masalah, dia selalu meminta pertimbangan
istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu
menolong dan mendampingi suaminya melewati
masa-masa yang sulit.
Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia
adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu
membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini.
Dia lah yang merawat dan mengatur semua
kekayaan dan usaha sangsuami. Akan tetapi,
sang pedagang, tak begitu mencintainya.
Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang
padanya, namun, pedagang ini tak begitu
mempedulikannya.
Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian,
ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal.
Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan
berkata dalam hati, “Saat ini, aku punya 4 orang
istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan
sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup
sendiri.”
Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan
kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya.
“Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun
dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku
akan mati, maukah kau mendampingiku dan
menemaniku?” Ia terdiam,“Tentu saja tidak..“,
jawab istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa
berkata-kata lagi.
Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-
akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris
hatinya.
Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri
ketiga. “Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan
saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut
denganku, dan menemani akhir hayatku? ”
Istrinya menjawab, “Hidup begitu indah disini.
Aku akan menikah lagi jika kau mati.” Sang
pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini.
Badannya mulai merasa demam.
Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. “Aku selalu
berpaling padamu setiap kali mendapat masalah.
Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh
sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau
ikut dan mendampingiku?” Sang istri menjawab
pelan. “Maafkan aku,” ujarnya “Aku tak bisa
menolongmu kali ini. Aku hanya bisa
mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti,
akan kubuatkan makam yang indah buatmu.”
Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang
pedagang kini merasa putus asa.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara, “Aku akan
tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau
pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan
setia bersamamu.” Sang pedagang lalu menoleh
ke samping, dan mendapati istri pertamanya
disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya
tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa
menyesal, sang pedagang lalu bergumam, “Kalau
saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku
mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini,
istriku.”
Sahabat, sesungguhnya kita punya empat orang
istri dalam hidup ini. Istri yang keempat, adalah
tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya
yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya
tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang.
Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada
keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita
menghadap-Nya.
Istri yang ketiga, adalah status sosial dan
kekayaan. Saat kita meninggal, semuanya akan
pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah,
dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan
teman-teman. Seberapapun dekat hubungan kita
dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama
kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka
akan menemani kita.
Sahabat, sesungguhnya, istri pertama kita adalah
jiwa dan amal kita. Mungkin, kita sering
mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan
dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya,
hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu
untuk terus setia dan mendampingi kemanapun
kita melangkah. Hanya amal yang mampu
menolong kita di akhirat kelak.
Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal
kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal
dikemudian hari.

bung karno menangis

“Kami menggoyangkan langit,
menggempakan darat, dan menggelorakan
samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup
hanya dari 2,5 sen sehari. Bangsa yang kerja
keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa
kuli. Bangsa yang rela menderita demi
pembelian cita-cita,” (Bung Karno)
Saya teramat yakin ungkapan Bung Karno itu
tidak bermaksud untuk merendahkan harkat dan
martabat bangsanya dan rakyatnya, namun
semata-mata untuk memacu bangsanya untuk
senantiasa bekerja keras mewujudkan impian
menjadi bangsa yang sejahtera lahir dan batin
serta mandiri.
Karena Bung Karno menyinggung nyinggung
tempe, mari luangkan waktu sejenak belajar
bersama tentang per-tempe-an. Jika anda pernah
jalan-jalan berada di sekitar Banyumas Jawa
Tengah, jangan pernah lupakan untuk mencicipi
tempe Mendoan, tempe khas Banyumas yang
enak dimakan saat siang atau sore hari dengan
dicocol saus kacang dan cabai merah dan tentu
saja disandingkan dengan teh nasgitel atau teh
panas legi kenthel. Tempe, sebuah makanan lauk
pauk ataupun camilan yang sangat terkenal di
Indonesia khususnya pulau Jawa. Tempe terbuat
secara umum dari biji kedelai yang
difermentasikan oleh apa yang disebut dengan
“ ragi atau kapang tempe”. Selain harga yang
terjangkau, tempe juga mengandung gizi tinggi
dan mengandung anti oksidan untuk melawan
radikal bebas. Dan ternyata? Tempe sudah ada
sejak abad 16 utamanya di kerajaan Mataram.
Saat ini tempe sudah menyebar sampai ke
mancanegara seperti Belanda, Amerika Serikat
dan Jepang.
Kedelai merupakan bahan baku utama tempe.
Lebih dari 50 persen kebutuhan kedelai digunakan
untuk pembuatan tempe. Kedelai juga merupakan
komoditas pangan terpenting ketiga setelah padi
dan jagung. Namun tahukah anda bahwa
ternyata Indonesia sudah menjadi pengimpor
kedelai sejak tahun 1976? Walaupun sempat
membukukan produksi tertinggi pada tahun 1992
yaitu sebesar 1.88 juta ton akan tetapi produksi
kedelai makin turun dari tahun ke tahun, dan
diperparah dengan desakan IMF pada tahun 1998
kepada Indonesia untuk membuka kran impor
kedelai secara bebas artinya monopoli impor
sudah tidak diberikan lagi oleh Bulog. Disusul
pada tahun 2000 yang terkait dengan keputusan
pemerintah pasca reformasi dan desakan
pemerintah Amerika Serikat (sebagai produsen
kedelai terbesar di dunia) yang akan memberikan
kredit lunak kepada importir yang bersedia
mengimpor kedelai dari AS berupa kredit tanpa
bunga sampai enam bulan, maka semakin
merosotlah produksi kedelai tanah air.
Catatan perjalanan waktu bangsa ini menorehkan
bahwa hanya untuk urusan bahan baku tempe
yang merupakan lauk pauk kegemaran
masyarakat ini saja sulit sekali untuk mandiri.
Belumlah kita berbicara tentang beras dan garam
yang saat ini memerlukan pasokan dari luar
negeri alias import. Menurut hemat saya, dengan
melakukan import komoditas pangan adalah
langkah yang paling mudah, instan dan tanpa
kerja keras dari pada harus memproduksi sendiri
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, saya
pun menduga pemerintah saat ini mempunyai
pola pikir yang demikian dengan segudang
argumentasi pendukungnya.
Ketergantungan akan import komoditas pangan
merupakan indikasi ketahanan pangan negeri ini
patut dipertanyakan, imajinasikan negara-negara
pengeksport komoditas pangan yang selalu
menjadi gantungan negeri ini tidak dapat lagi
memasok komoditasnya karena gangguan cuaca
ekstrem misalnya atau tiba-tiba mengalihkan
lahan pertaniannya menjadi komoditas lain yang
lebih menguntungkan menjadi bahan baku
biofuel misalnya. Maka dapatlah terjadi krisis
pangan di negeri ini, akibatnya..hemm saya dan
anda dapat menduganya.
Dengan luas daratan 1,92 juta km persegi dan
jumlah penduduk 237 juta jiwa Indonesia
merupakan negara yang potensial dalam
mengelola dan memenuhi kebutuhan komoditas
pangan, sekaligus potensial dalam
mengkonsumsinya atau dapat dikatakan negara
yang mempunyai potensi pemasaran yang baik
asal dikelola oleh pemerintah dan birokrasi yang
sanggup bekerja keras mewujudkan kemandirian
bangsa tanpa mental cengeng, korup dan
berorientasi instant semata. Budaya suap, korup
dan lebih memilih dilayani daripada melayani
(walaupun saya yakin tidak semuanya bermental
demikian), merupakan mental birokrasi yang
harus dikikis habis untuk segera mewujudkan
kemandirian bangsa dalam segala hal. Kondisi ini
semakin diperparah oleh elite politik yang
meributkan hal-hal yang tidak substansial untuk
kesejahteraan masyarakatnya alias pepesan
kosong belaka. Dan menjadi hal yang salah
kaprah apabila masyarakatnya mencontoh
mental-mental buruk tersebut, atau bahkan
sebaliknya? Mental birokrasi adalah cermin
masyarakatnya?
Sambil makan tempe goreng yang berbahan
baku kedelai import, saya pun mendengar lamat-
lamat Bung Karno menangis dalam
peristirahatannya…..

cukup itu berapa??

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata
air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan
uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata
air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya
seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran
uang emas itu baru akan berhenti bila si petani
mengucapkan kata “cukup”.
Seketika si petani terperangah melihat kepingan
uang emas berjatuhan di depan hidungnya.
Diambilnya beberapa ember untuk menampung
uang kaget itu. Setelah semuanya penuh,
dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan
disana. Kucuran uang terus mengalir sementara
si petani mengisi semua karungnya, seluruh
tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya.
Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar
untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia
membiarkan mata air itu terus mengalir hingga
akhirnya petani itu mati tertimbun bersama
ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata
cukup.
~~~
Sahabatku, Kata yang paling sulit diucapkan oleh
manusia barangkali adalah kata “cukup”.
Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua
pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan
sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha
hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya
masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya
kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya
kurang pengertian. Anak-anak menganggap
orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa
kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata
cukup?
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang
bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita
berhenti berusaha dan berkarya. “Cukup” jangan
diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan
berpuas diri.
Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat
apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum
kita dapatkan.
Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita
sulit berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri
dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka
kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
Belajarlah untuk berkata “Cukup”.
Trimakasih telah membaca, semoga
bermanfaat…

filosofi semar


Dikalangan spiritual Jawa, Tokoh wayang Semar
ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis,
tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang
KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari
pengejawantahan expresi, persepsi dan
pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada
konsepsi spiritual.
Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut
Badranaya
* Bebadra = Membangun sarana dari dasar
* Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengemban sifat membangun dan
melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan
manusia
Javanologi : Semar = Haseming samar-samar
Harafiah : Sang Penuntun Makna Kehidupan
Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan
kanannya keatas dan tangan kirinya kebelakang.
Maknanya : “Sebagai pribadi tokoh semar hendak
mengatakan simbul Sang Maha Tunggal”. Sedang
tangan kirinya bermakna “berserah total dan
mutlak serta sekaligus simbol keilmuan yang
netral namun simpatik”.
Domisili semar adalah sebagai lurah
karangdempel (karang = gersang) dempel =
keteguhan jiwa.
Rambut semar “kuncung” (jarwadasa/pribahasa
jawa kuno) maknanya hendak
mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai
kepribadian pelayan. Semar sebagai pelayan
mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih,
untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai
dengan sabda Ilahi.
Semar itu lambang gelap gulita, lambang misteri,
ketidaktahuan mutlak, yang dalam beberapa
ajaran mistik sering disebut-sebut sebagai
ketidaktahuan kita mengenai Tuhan.
Semar berjalan menghadap keatas maknanya :
“dalam perjalanan anak manusia perwujudannya
ia memberikan teladan agar selalu memandang
keatas (sang Khaliq ), yang Maha Pengasih serta
Penyayang umat”.
Kain semar Parangkusumorojo : perwujudan
Dewonggowantah (untuk menuntun manusia),
agar Memayu Hayuning Bawono : menegakan
keadilan dan kebenaran di bumi
Ciri sosok semar adalah :
Semar berkuncung seperti kanak kanak,
namun berwajah sangat tua
Semar tertawanya selalu diakhiri nada
tangisan
Semar berwajah mata menangis namun
mulutnya tertawa
Semar berprofil berdiri sekaligus jongkok
Semar tak pernah menyuruh namun
memberikan konsekwensi atas
nasehatnya.. sebab dan akibatnya..
Semar sebagai seorang punakawan dalam
menasehati cucunya khas punakawan lucu
dan cerewetnya minta ampun.. sampai hal
hal terkecil diungkapkan.. hehehe..
Kebudayaan Jawa telah melahirkan religi dalam
wujud kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha
Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar,
jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu,
Budha dan Islam di tanah Jawa. Dari tokoh Semar
wayang ini akan dapat dikupas, dimengerti dan
dihayati sampai dimana wujud religi yang telah
dilahirkan oleh kebudayaan Jawa . Semar
(pralambang ngelmu gaib) – kasampurnaning
pati.
Gambar kaligrafi jawa tersebut bermakna :
Bojo sira arsa mardi kamardikan, ajwa samar
sumingkiring dur-kamurkan Mardika artinya
“merdekanya jiwa dan sukma”, maksudnya
dalam keadaan tidak dijajah oleh hawa nafsu dan
keduniawian, agar dalam menuju kematian
sempurna tak ternodai oleh dosa. Manusia jawa
yang sejati dalam membersihkan jiwa (ora
kebanda ing kadonyan, ora samar marang bisane
sirna durka murkamu) artinya : “dalam menguji
budi pekerti secara sungguh-sungguh akan dapat
mengendalikan dan mengarahkan hawa nafsu
menjadi suatu kekuatan menuju kesempurnaan
hidup”
Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar
ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis,
tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang
KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari
pengejawantahan expresi, persepsi dan
pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada
konsepsi spiritual . Pengertian ini tidak lain
hanyalah sebagai suatu bukti yang sangat kuat
bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah
bangsa yang Religius dan ber KeTuhan-an yang
Maha Esa.
Konon Kaki Semar adalah Kakek moyang yang
pertama dan digambarkan sebagai perwujudan
dari orang Jawa yg pertama. Karena mendapat
“tugas khusus” dari Gusti Kang Murbeng Dumadi
(Tuhan YME), maka Kaki Semar memiliki
kemungkinan untuk terus hadir dgn keberadaan
pada setiap saat, kepada siapa saja dan kapan saja
menurut apa yg dikehendaki.
Semar menganjurkan Manusia memohon dan
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Esa dengan
”Eling lan Percoyo, Sumarah lan seumeleh lan
mituhu” kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sumarah : Berserah, Pasrah, Percaya
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan
sumarah , manusia di harapkan percaya
dan yakin akan kasih sayang dan
kekuasaan Gusti Kang Murbeng Dumadi,
Bahwa DIA lah yang mengatur dan akan
membrrikan kebaikan dalam kehidupan
kita. Keyakinan bahwa apabila kita
menghadapai gelombang kehidupan maka
Allah akan memberikan jalan keluar yang
terbaik bagi kita. bah gelombang kehidupan
adalah ujian untuk sebuah perjalanan
spiritualitas
Sumeleh : artinya Patuh dan Bersandar
kepada Allah Yang Maha Esa . Manusia
sebagai hamba hanya lah berusaha dan
keberhasilannya tergantung Kuasa Tuhan
yang maha Esa, maka dengan sumeleh ini
manusia di harapkan tak mudah putus asa
dan teguh dalam usahanya . Bekerja tanpa
memikirkan hasilnya.. semua kembali
kepadaNYA..
Mituhu : artinya patuh taat dan disiplin.
patuh dan mentaati setiap laranganNYA
dan disiplin dalam mengaji DIRI dan
mengaji RASA..
Satu ciri Khas Tokoh Punakawan.. yang sampai
saat ini tidak akan lenyap.. punakawan yang
selalu lucu dan nyeleneh.. Dan petuah Beliau..
Semar.. Kaki Semar.. Sang Hyang Ismaya..
Eyang Ismaya yang paling sering di ungkapkan
kepada cucunya para pejalan spiritual yang
ditemaninya adalah OJO DUMEH.. OJO
GUMUNAN.. ELING LAN WASPADA.. Bekti
Marang GUSTI ALLAH.. GUSTI KANG
MURBENG MURDADI.. Ojo Dumeh, Ojo
Gumunan, Eling lan Waspodo merupakan satu
kesatuan yang dipahami secara utuh, sehingga
manusia di harapkan menjadi Pasrah dan Yakin
Kepada Kekuasaan Tuhan serta menjadi
bijaksana, sederhana dan hati hati. Manusia
menjadi “Bisa Merasa.” Bukan ”Merasa
Bisa.”

batara guru

Batara Guru
Batara Guru.
Menurut mitologi Jawa, Batara Guru merupakan
Dewa yang merajai kahyangan. Ia merupakan
perwujudan dari dewa Siwa yang mengatur
wahyu, hadiah, dan berbagai ilmu kepada para
tokoh wayang lainnya. Batara Guru mempunyai
sakti (istri) Dewi Uma, dan mempunyai beberapa
anak. Betara Guru merupakan satu-satunya
wayang kulit yang digambarkan dalam posisi
menghadap ke depan, ke arah manusia. Hal ini
apat dilihat dari posisi kakinya. Hanya saja karena
berbentuk wayang, maka ia menghadap ke
samping. Wahana (hewan kendaraan) Batara
Guru adalah sang lembu Nandini.
Mitologi
Betara Guru (Manikmaya) diciptakan dari cahaya
yang gemerlapan oleh Sang Hyang Tunggal,
bersamaan dengan cahaya yang berwarna
kehitam-hitaman yang merupakan asal jadinya
Ismaya ( Semar). Oleh Hyang Tunggal,
diputuskanlah bahwa Manikmaya yang berkuasa
di Suryalaya, sedangkan Ismaya turun ke bumi
untuk mengasuh para Pandawa.
Adapun saat Batara Guru diciptakan, ia merasa
paling sempurna dan tiada cacatnya. Hyang
Tunggal mengetahui perasaan Manikmaya, lalu
Hyang Tunggal bersabda bahwa Manikmaya akan
memiliki cacad berupa lemah di kaki, belang di
leher, bercaling, dan berlengan empat. Batara
Guru amat menyesal mendengar perkataan
Hyang Tunggal, dan sabda beliau betul-betul
terjadi.
Suatu ketika Manikmaya merasa sangat dahaga,
dan ia menemukan telaga. Saat meminum air
telaga itu—yang tidak diketahuinya bahwa air
tersebut beracun—lantas dimuntahkannya
kembali, maka ia mendapat cacad belang di leher.
Saat lahirnya Nabi Isa, Manikmaya juga datang
untuk menyaksikan. Diperhatikannya kalau
manusia ketika lahir amatlah lemah kakinya.
Seketika, kakinya terkena tulah, dan menjadi
lemahlah kaki kiri Manikmaya. Saat ia bertengkar
dengan istrinya Dewi Uma, dikutuknya
Manikmaya oleh Dewi Uma, agar ia bercaling
seperti raksasa, maka bercalinglah Manikmaya.
Sewaktu Manikmaya melihat manusia yang
sedang sembahyang yang bajunya menutupi
tubuhnya, maka tertawalah Manikmaya karena
dikiranya orang itu berlengan empat. Maka
seketika berlengan empatlah Manikmaya. Hal ini
adalah salah satu upaya de-Hinduisasi wayang
dari budaya Jawa yang dilakukan Walisongo
dalam upayanya menggunakan wayang sebagai
sarana penyebaran Islam di Jawa. Contoh lain
adalah penyebutan Drona menjadi Durna (nista),
adanya kisah Yudistira harus menyebut kalimat
syahadat sebelum masuk surga, dan lain-lain.
Keturunan
Berikut adalah urutan anak-anak Batara Guru,
dimulai dari yang paling sulung (menurut tradisi
wayang Jawa):
1. Batara Sambu
2. Batara Brahma
3. Batara Indra
4. Batara Bayu
5. Batara Wisnu
6. Batara Ganesha
7. Batara Kala
8. Hanoman

Jumat, 12 Agustus 2011

Untuk Semua: H. Abdul Adjib : Tarling lan Wangsalan

Untuk Semua: H. Abdul Adjib : Tarling lan Wangsalan: "H. Abdul Adjib iku seniman tarling sing terkenal saking Cirebon, karya-karyane uwis akeh kang terkenal kaya dene warung pojok , supir inden ..."

desa tegal gubug

Sejarah Terbentuknya
Desa Tegalgubug
Berdasarkan kronologis sejarah. bahwa
terbentuknya Desa Tegalgubug tak lepas dari
perjalanan Sejarah masa lampau terbukti dari
pendiri Desa Tegalgubug yaitu seorang pengawal
Kanjeng Syaikh Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati) Salah satu wali kutub dari wali
songo. Seorang pengawal/seorang panglima
tinggi tersebut bernama Syaikh Muhyiddin
Waliyuallah / Syaikh Abdurrohman / Ing Singa
Sayakh syayuda atau lebih dikenal dengan Ki
Gede Suropati (Mbah Suro).
Sebagaimana kilasan Sejarah dibawah ini:
Setelah perang antara Kerajaan Telaga (kerajaan
cikijing,majalengka) dan Kerajaan Galuh (kerajaan
Jatiwangi,majalengka) melawan kesultanan
Cirebon, kerajaan Telaga dan Galuh dapat
ditaklukan, akhirnya masyarakat Telaga memeluk
Islam
Kemudian Sunan Gunung Jati dalam penyiaran
Agama Islam di Negeri Talaga dan Galuh
mengutus beberapa orang Gegeden yang
memiliki banyak ilmu dan kesaktian tingggi, untuk
memberikan pengawasan terhadap tanah
taklukan kesultanan Cirebon, kerana masih ada
pepatih yang masih belum memeluk Agama
Islam. Diantara Gegede yang diutus itu adalah
Syaikh Suropati / Ki Suro. Seorang Gegede yang
terkenal sakti mandraguna yang berasal dari
Negeri Arab (sumber lain mengatakan dari Mesir
dan Baghdad). Yang nama aslinya yaitu Syaikh
Muhyiddin Waliyullah / Syaikh Abdurrahman,
yang sudah dua tahun tinggal di keraton Cirebon,
sabagai santi (murid) Sunan Gunung Jati, lalu
setelah dianggap cukup ilmunya oleh Sunan
Gunung Jati beliau diutus untuk membantu
menyebarkan Ajaran Islam keseluruh pelosok
penduduk Jawa Barat, dalam perjalanan
penyebaran Ajaran Islam banyak mendapat
tanggapan baik dari rakyat, namun tak jarang
pula rintangan yang dihadapinya, beliau harus
bertanding melawan penggedean pedukuhan
tersebut. Namun berkat kesaktian ilmuny ayng
mandraguna mereka dapat ditaklukan dan
mereka mau memeluk Agama Islam.
Lalu atas jasa dan ilmu kesaktianya, Syaikh
Muhyiddin diangkat oleh Sunan Gunung Jati
menjadi pepatih unggulan / panglima tinggi
(pengawal Sunan) dinegeri Cirebon dengan gelar
Ki Gede Suropati. Setelah pemberian gelar
tersebut Kanjeng Sunan memerintahkan Ki Suro
bertandak ke pondok Ki Pancawal (seorng
pembesar kerajaan talaga) untuk membawakan
kitab suci Al-quran yang berjumlah banyak
diperuntukan sebagai pedoman di Negeri Talaga
dan Galuh. Namun ditengah jalan perjalanan
menuju negeri Talaga Ki Suro menemui adegan
sayembara merebutkan seorang putrid cantik,
barang siapa yang mampu mengalahkan Ki
Wadaksi (pembesar kerajaan talaga) akan
dijodohkan / dikawinkan dengan putrinya yang
bernama Nyi Mas Wedara, lalu Ki Suro ikut dalam
sayembara tersebut Ki Suro hanya ingin
mengetahui ilmu yang dimiliki oleh Ki Wadaksi,
akhir Ki Suro dapat mengalahkan Ki Wadaksi dan
kemudian memeluk Agama Islam bersama-sama
muridnya. Tapi Ki Suro tidak menikahi Nyi Mas
Wedara, namun Putri Ki Wadaksi tersebut malah
diserahkan kepada Raden Palayasa yang
sebelunnya mereka saling mencintai.
Kemudian Ki Suro dibawa oleh Ki Pancawala di
pondoknya, dan dijamunya dengan jamuan
istimewa sambil menyerakan kitab suci Al-quran.
Dengan senang hati Ki Pancawala didatangi Ki
Suro, namun dalam jamuan itu Ki Suro terpesona
melihat putri Ki Pancawala yang bernama Nyi Mas
Ratu Antra Wulan, dalam hati Ki Suro punya
keninginan untuk menjadikannya pendamping
hidupnya. Namun sebelum Ki Suro mengatakan
keinginannya untuk meminang Nyi Mas Ratu
Antra Wulan, Ki Pancawala sudah mengatakan
bahwa putrinya akan diserahkan kepada Sunan
Gunung Jati yang diharapkan menjadi Istrinya,
dan Ki Suro bersedia untuk mengatarkanya ke
keraton Cirebon.
Dalam perjalanan menuju keraton Cirebon,
sangatlah panjang dari masuk dan keluar hutan
sampai naik dan turun gunung. Dalam suatu
perjalanan mereka mendapati sebuah Gubug kecil
ditengah-tengah hutan belantara, Ki Suro
meminta beristiharat sebentar untuk
menghilangkan rasa letihnya. Setelah itu mereka
melanjutkan perlajalanannya menuju keraton
Cirebon, namun sebelum Ki Suro menlajutkan
perjalanan tiba-tiba dikejutkan dengan kedatngan
Nyi Mas Rara Anten, yang meminta Nyi Mas Ratu
Antra Wulan untuk dijodohkan dengan putranya.
Kemudian terjadilah perang tanding yang seru
pada akhirnya Nyi Mas Ratu Anten dapat
dikalahkan.
Perjalanan dilanjutkan kembali, setelah sampainya
di keraton Cirebon, Ki Suro menyerahkan Nyi Mas
Ratu Antra Wulan dan menyampaikan amanat Ki
Pancawala kepada Sunun Gunung Jati. Namun
amanat Ki Pancawal yang menginginkan anaknya
menikah dengan Sunan Gunung Jati tidak diterima
dengan cara halus, karena Sunan Gunung Jati
sesungguhnya telah mengetahui bahwa Ki Suro
menyukai Nyi Mas Ratu Antra Wulan. Karena itu
Sunan Gunung Jati memerintahkan Ki Suro
menikahi Nyi Mas Rtau Antra Wulan.
Setelah Ki Suro dan Nyi Mas Ratu Antra Wulan
menjadi suami istri, mereka membangun
pedukuhan / perkampungan disebuah tegalan
ditengah-tengah hutan yang dahulu terdapat
sebuah gubug kecil yang mereka pernah singgahi
sewaktu perjalanan dari kerajaan Talaga menuju
keraton Cirebon.
Pedukuhan itu atas izin dan restu dari Sunan
Gunung Jati, dan diberi nama “Tegal Gubug” yang
mana nama tersebut terdiri dari dua suku kata
yaitu :
> Tegal artinya : Tanah yang dicangkul untuk
ditanami
> Gubug artinya : Rumah kecil yang terbuat dari
bambu dan atapnya dari daun tebu
> Tegal gubug : Sebuah rumah kecil yang sangat
sederhana terbuat dari bamboo, yang sekitarnya
terdapat tegalan (galengan) yang siap ditanami.
Peristiwa terbentuknya nama Tegal Gubug ini
terjadi sekitar 1489 M. [ Sekitar akhir abad ke 15 ]
pada saat kesultanan Cirebon dipimpin oleh
kanjeng Syaikh Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati) Cirebon. Yang merupakan salah satu
Wali dari Walisongo, yang dituahkan ilmunya
oleh Rekan-rekannya.
Setelah terbentuk sebuah nama pedukuhan /
perkampungan Tegal Gubug, kemudian Ki Suro
melanjutkan misinya untuk terus menyebarkan
Ajaran Islam. Terbukti dengan pesatnya Agama
Islam disekitar Masyaratnya, yang ketika itu masih
mempercayai (menganut, menyembah) Agama
Nenek moyangnya yaitu : Animisme (aliran/
kepercayaan terhadap benda) dan Dinamisme
(aliran/kepercayaan terhadap Roh) dan Hindu,
Budha.
Narasumber :
1. KH. Rohmatullah
2. K. Miftah (mang tak Alm)
3. Ust Imron Rosyadi Syakur
4. K. Haris Zen
5. Ust Fikriyan (Sejarawan Tegalgubug)
6. Masduki Sarpin (Pakar Sejarah Cirebon)

mapag sri

“Mapag Sri”, Syukuran
Hasil Panen di Cirebon
CIREBON, KOMPAS.com–Tradisi tahunan warga
Desa Ujunggebang, Kecamatan Susukan,
Kabupaten Cirebon, menggelar upacara adat
“Mapag Sri” setiap menjelang musim panen
sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan
atas hasil panen musim kali ini.
Para petani desa tersebut turun ke jalan berpesta
merayakan upacara “Mapag Sri” ini dengan
menggelar arak-arakan yang menampilkan hasil
panen sawah mereka, Jumat.
Kuwu (Kepala Desa) Desa Ujunggebang Tarudin,
mengatakan meski hasil panen kali ini menurun
karena serangan hama wereng namun upacara
adat tersebut tetap digelar walau dengan berbagai
keterbatasan.
“Meski dengan keterbatasan dana, cukup dengan
mengandalkan kreativitas warga Alhamdulillah
upacara adat ini bisa terlaksana dan mendapat
sambuatan luar biasa dari masyarakat,” ujar
Tarudin.
Upacara adat “Mapag Sri” diawali dengan arak-
arakan dua calon “mempelai” pria putra Kuwu
Ujunggebang dari kediaman kuwu tersebut
menuju kediaman dua putri juru kunci makam
keramat desa setempat untuk dikawinkan.
Namun kedua pasangan mempelai tersebut
bukan laiknya calon pengantin berwujud manusia
pada umumnya, melainkan berbentuk “golek”
atau boneka kayu yang didandani seperti
pengantin.
Perjalanan dua mempelai pria menuju rumah
juru kunci ini diantar oleh ribuan warga desa
yang ingin menyaksikan prosesi lamaran.
Layaknya perkawinan manusia sungguhan,
kedua pasang pengantin “golek” ini dikawinkan
oleh seorang penghulu desa sedangkan wali dari
mempelai wanita adalah “kuncen” (juru kunci)
makam keramat Buyut Nyi Mas Junti dan nyi Mas
Kejaksan yang ada di desa tersebut.
Setelah prosesi pernikahan selesai, dua pasang
pengantin berwujud boneka ini pun diarak keliling
desa.
Mengawali perjalanannya dari rumah Kuwu
Ujunggebang, dua pasang pengantin golek ini
diarak sambil diikuti oleh penampilan kreasi warga
berupa replika berbagai jenis binatang seperti
ikan, naga dan burung raksasa yang diiringi
musik dan kesenian tradisional serta atraksi
akrobat yang menghibur menuju komplek
makam keramat desa setempat.
Peserta arak-arakan adalah warga masyarakat di
13 blok yang ada di Desa Ujunggebang. Arak-
arakan yang sebagian besar diikuti oleh para
pemuda desa tersebut menampilkan sejumlah
kreasinya di antaranya seorang pemuda dengan
dandanan mirip “limbad” lengkap dengan burung
hantu kertas atau orang dewasa yang didandani
seperti bayi yang dilengkapi dot raksasa.
Penampilan para pemuda desa ini cukup
menghibur dan mengundang gelak tawa warga
yang dilalui oleh arak-arakan.
Bahkan Camat Susukan, Sudarjo Adam
berpendapat pesta rakyat tersebut bisa dijadikan
ajang silaturahmi antarwarga sehingga semakin
mempererat tali persaudaraan dan keakraban
warganya.
“Ini merupakan wisata rakyat yang cukup
menghibur terutama untuk anak-anak dan ibu-ibu
rumah tangga. Dengan adanya kegiatan ini saya
yakin dapat mempererat hubungan kekeluargaan
antarwarga sehingga kebersamaan dan
kerukunan pun dapat terwujud,” katanya.

nadran


Diposkan oleh Adhi Nugraha di 00:13
Reaksi:
Budaya Cirebon
( Nadran, Wayang Kulit,
Tarling, dan Tari
Topeng )
Nadran, Wayang Kulit, Tarling, dan Tari
Topeng
Sebagai kota pantai, masyarakat Cirebon juga
kerap menyelenggarakan upacara Sedekah Laut
atau biasa disebut Nadran. Dulu, pada perayaan
itu disiang hari masyarakat menggelar
pertunjukan tari topeng, dan wayang kulit
dimalam harinya, selama 3 hari berturut-turut.
Tari topeng dan Wayang kulit ini dibawakan oleh
sanggar-sanggar seni dari Indramayu yang saat
itu masih menjamur. Papaku sering mengajak
menonton wayang, tapi terus terang, aku tidak
begitu memahami lakon wayang yang
dibawakan dalang, karena menontonnya pun
sambil terkantuk-kantuk. Tapi kantuknya akan
langsung hilang begitu papaku membelikan
wedang jahe. He..he...Huaahh...sedap...aduuhhh,
jadi ngelantur ke masa lalu. Hla iya, wong
sekarang ini kalo pingin nemuin lagi tontonan
wayang sudah sangat sulit. Jadi bisanya ya hanya
dari nostalgia...Yeah..nostalgia juga
mendengarkan lagu tarling yang dibawakan
Abdul Ajib, sang tokoh legendaris seni tarling
Cirebon, karena sekarang ini musik tarling telah
bercampur dangdut dan melayu modern.
Tapi, saat pertunjukkan seni tari topeng digelar di
siang harinya, wah...demen banget aku
menontonnya. Seingatku durasi tari topeng
Cirebonan cukup lama dibawakan untuk setiap
lakonnya. Kadang diselingi dagelan, atau saweran
dari pengunjung. Dan aku menikmatinya hingga
satu atau dua babak ! Bagiku tari topeng
Cirebonan punya keunikan tersendiri, punya ciri
khas dibanding tari topeng daerah lain. Tarian
topeng Cirebon dibawakan dengan gaya yang
'gagah' meskipun yang menari adalah wanita.
Apapun tokoh yang diperankan, si penari
memerankannya tidak dengan lemah gemulai
khas para penari wanita. Penasaran? Hayuk
tonton tari topeng Cirebonan. But
where?......masih ada kok, belum lama ini Grage
Mall menyelenggarakan lomba tari topeng berikut
Pameran etnik Cirebon. Ufff...sayang, kebanyakan
para penari peserta lomba tidak tampil dengan
dandanan khas penari topeng Cirebon. Sebagian
besar malah berdandan ala penari reog
ponorogo. Priben jeh?? Sedih memang....padahal
tari topeng Cirebonan ini pernah ngetop hingga ke
luar negeri loh.... Mimi Rasinah, oleh beliaulah,
sang maestro tari topeng Cirebon, tarian ini
melenggang-lenggok di mancanegara.
Ada juga Burok dan Sintren, yang juga kesenian
dari sekitar Cirebon, juga jarang diadakan lagi.
Kalaupun ada mungkin kita harus mencarinya
hingga ke pedesaan yang agak jauh dari kota.
Wahai seni budaya Cirebon, ayo dong gencar
lagi......tapi...duuuhhh...jangan dicampur aduk
musik dangdut gitu duooonkkk. Bukan apa-apa,
biar rasa Cirebon nya itu kental.

Kamis, 11 Agustus 2011

untuk sahabat yg patah hati


Untuk yang patah hati, bila kau menangis,
menangislah dan terus menangis sampai kau
kenyang dengan tangismu. Bila kau marah,
marahlah dan menjeritlah sepuas hatimu. Tapi
janganlah dendam atau bahkan bunuh diri.
Engkau jatuh ke dalam lumpur kesedihan,
jatuhkanlah badanmu sampai menghitam kelam.
Tapi jangan sampai terjerumus dalam dan
berkepanjangan. Engkau patah dari simpul
pegangan, segeralah bernaung di bawah rindang
pohon berimbun.
Patah hati memang sakit yang amat tak terkirakan
bagi yang merasakannya. Orang lain tak
merasakan perasaanmu mungkin akan
menghardikmu. Tak perlu kau pedulikan mereka
yang mencemoohmu. Karena sesungguhnya kau
dapat bertahan selama kau menginginkannya dan
mengiris luka sedalam kau membiarkannya.
Tantangannya bukan bagaimana bisa mengatasi
rasa itu, melainkan apa yang bisa diambil sebagai
pelajaran dan hikmahnya dari segala peristwa itu.
Tetaplah konsisten dan jangan terlalu “ngotot”.
Berbagilah dengan orang-orang di sekitarmu
yang peduli padamu. Yakinlah banyak yang
peduli padamu. Jangan sekali-sekali tidak fair
menyikapi problema yang kau hadapi.
Berpengertianlah dan cobalah untuk tidak selalu
menuntut siapapun kapanpun dimanapun selain
pada dirimu sendiri.
Di kemudian hari bila kau jatuh cinta lagi, bersiap-
siaplah pula untuk terluka dan menderita. Karena
saat ini mengalami dan sedang menangani
problemanya. Penting sekarang jangan kau
simpan semua rasa sakit yang kau alami itu.
Hadapi saja kenyataan dan lupakan pelan-pelan.
Hatimu sakit melihat yang kau cintai berbahagia
dengan orang lain. Tapi akan lebih sakit lagi
mengetahui bahwa orang yang kau cintai
ternyata tidak bahagia denganmu. Menyakitkan
bila cintamu diputuskan oleh seseorang, tapi lebih
sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan
persahabatan denganmu.
Sesungguhnya paling menyakitkan bila orang
yang kau cintai sama sekali tidak mengetahui
perasaanmu. Jadi ketika kau pertama kali
mengungkapkan perasaanmu padanya
sebenarnya kau sudah menang. Memang
berdamai dengan diri, dengan gejolak emosimu.
Bila pada akhirnya harus putus, itu karena dia
bukanlah jodohmu. Karena jodohmu yang paling
baik sedang menantimu.
Menyedihkan dalam hidup ialah bila kau bertemu
seseorang lalu jatuh cinta. Hanya kemudian pada
akhirnya menyadari bahwa dia bukanlah
jodohmu, kau telah menyia-nyiakan selama
bertahun-tahun untuk seseorang yang tidak layak
untukmu. Saat ini dia pasti sudah tak layak
untukmu. Apalagi sepuluh tahun dari sekarang ia
tak akan layak lagi untukmu. Biarkan dia pergi dari
sisi hatimu. Lupakan semuanya. Lupakan…!!!

menangis

Sehabis sesiangan bekerja di sawah-sawah
serta disegala macam yang diperlukan oleh
desa rintisan yang mereka dirikan jauh di
pedalaman, Abah Latif mengajak para
santri untuk sesering mungkin bersalat
malam.
Senantiasa lama waktu yang diperlukan,
karena setiap kali memasuki kalimat “Iyyaka
na’budu “ Abah Latif biasanya lantas
terhenti ucapannya, menangis tersedu-
sedu bagai tak berpenghabisan.
Sesudah melalui perjuangan batin yang
amat berat untuk melampaui itu, Abah Latif
akan berlama-lama lagi macet lidahnya
mengucapkan “ Wa iyyaka nasta”in”. Banyak
di antara jamaah yang turut menangis,
bahkan terkadang ada satu dua yang lantas
ambruk ke lantai atau meraung-raung.
“Hidup manusia harus berpijak,
sebagaimana setiap pohon harus berakar,”
berkata Abah Latif seusai wirid bersama.
Mengucapkan kata-kata itu dalam Al-
Fatihah pun harus ada akar dan pijakannya
yang nyata dalam kehidupan. ‘Harus’ di
situ titik beratnya bukan sebagai aturan,
melainkan memang demikianlah hakikat
alam, dimana manusia tak bisa berada
dan berlaku selain di dalam hakikat itu.”
“Astaghfirulloh, astaghfirulloh..,” gemeremang
mulut para santri.
“Jadi, anak-anakku,” beliau melanjutkan, “apa
akar dan pijakan dalam mengucapkan kepada
Allah ..Iyyaka na’budu?”.
“Bukankah tak ada salahnya mengucapkan
sesuatu yang toh baik dan merupakan
bimbingan Allah itu sendiri, Abah?”
bertanya seorang santri.
“Kita tidak boleh mengucapkan kata, Nak,
kita hanya boleh mengucapkan kehidupan.”
“Belum jelas benar bagiku, Abah?”.
“Kita dilarang mengucapkan kekosongan, kita
hanya diperkenankan mengucapkan kenyataan.”
“Astaghfirullah, astaghfirullah..,” geremang
mulut para santri.
Dan Abah Latif meneruskan, “Sekarang ini
kita mungkin sudah mengucapkan “Iyyaka
na’budu”, kepada-Mu aku menyembah, tetapi
kaum Muslimin masih belum memiliki suatu
kondisi keumatan untuk layak berkata kepada-
Mu kami menyembah, Na’budu.”
“Al-Fatihah haruslah mencerminkan proses
dan tahapan pencapaian sejarah kita sebagai
diri pribadi serta kita sebagai ummatan
wahidah. Ketika sampai di kalimat “Na’budu”,
tingkat yang harus kita telah capai lebih dari
“abdullah”, yakni “Khalifatullah”. Suatu maqam
yang dipersyarati oleh kebersamaan kamu
muslim dalam menyembah Allah dimana
penyembahan itu diterjemahkan ke dalam
setiap bidang kehidupan.
Mengucapkan “Iyyaka na’budu “ dalam salat
mestilah memiliki akar dan pijakan di mana
kita kaum muslim telah membawa urusan
rumah tangga, urusan perniagaan, urusan
sosial dan politik
serta segala urusan lain untuk menyembah
hanya kepada Allah. Maka anak-anakku, betapa
mungkin dalam keadaan kita dewasa ini lidah
kita tidak kelu dan airmata tak bercucuran
tatkala harus mengucapan kata-kata itu?”
“Astaghfirulloh, astaghfirulloh..,” gemeremang
para santri.
“Al-fatihah hanya pantas diucapkan apabila
kita telah saling menjadi khalifatullah di
dalam berbagai hubungan kehidupan. Tangis
kita akan sungguh-sungguh tak tak
berpenghabisan karena dengan mengucapkan
“Wa iyyaka nasta’in”, kita telah secara terang-
terangan menipu Tuhan. Kita berbohong
kepada-Nya berpuluh-puluh kali dalam
sehari.Kita nyatakan bahwa kita meminta
pertolongan hanya kepada Allah, padahal
dalam sangat banyak hal kita lebih banyak
bergantung kepada kekuatan, kekuasaan dan
mekanisme yang pada hakikatnya melawan
Allah.”
Astaghfirullah, astaghfirullah..,” geremang
mulut para santri.
“Anak-anakku, pergilah masuk ke dalam
dirimu sendiri, telusurilah perbuatan-
perbuatanmu sendiri, masuklah ke urusan-
urusan manusia di sekitarmu, pergilah ke pasar,
ke kantor-kantor, ke panggung-panggung
dunia yang luas: tekunilah, temukanlah
salah ucapan-ucapanku kepadamu.Kemudian
peliharalah kepekaan dan kesanggupan
untuk tetap bisa menangis.Karena
alhamdulillah, sampai akhir hidup kita hanya
diperkenankan untuk menangis karena
keadaan-keadaan itu : airmata saja pun
sanggup mengantarkan kita kepada-Nya.”
**
Note :
Esei ini diambil dari buku “Seribu Masjid Satu
Jumlahnya”, Penerbit Mizan 1995

Rabu, 10 Agustus 2011

tembang ajid

Panen
Cipt. Abdul Adjib
Wayah bengi ayam jago kukuluruk
Lagi panēn buru-buru tangi esuk
Batur-batur pada ketemu ndalan
Cepon arit beli pada ketinggalan
Lagi usum panēn c-empat pb-lima
Cepon karung wis pada metu sing umah
Ēh wong lanang tulung jukutna kētēl
Semono gah amit bae dudu rēwēl
Batur-batur pada kumpul jaluk catu
Pariē ditimbang majikanē tunggu
Buru-buru balik ndeleng pengantēn
Akēh tarling saben bengi musim panēn
Panca Usaha Tani
Cipt. Abdul Adjib
Yēn wis pada dadi wong tani
Pribēn caraē sugih pari
Dedalanē usaha tani
Kudu diulik diulati
Ana lima usaha tani
Bibitē nggango bibit unggul
C-empat PB-lima contoē
Kang dipamrih anakē akēh
Reff:
Pengen lemu kudu dipupuk
Umpamanē pupuk urēa
Matek abot ning timbanganē
Lan kang apik pengolahanē
Alat modalē ya kang waras
Kang teratur pengairanē
Tikus sundep lu kudu dibrantas
Menawa baē cukup beras
Iku Panca Usaha Tani
Agem-agemē Bapa Tani
Bisa cukup sandang lan pangan
Ketemu kelawan wareg pangan
Ratminah Ayu Mangkat
Sekolah
Cipt. Abdul Adjib
Ratminah ayu mangkat sekolah
Wingi pa guru nakon ning kita
Aja sampē ora sekolah
Taun kiyen olih ijazah
Wong bli sekolah mbēsukē bita(?)
Mumpung kiyen sira masih bocah
Kanggo mbēsuk yēn olih dēwasa
Aja kiyeng ngurung ning umah
Reff:
Aja ngajaki
aja ngulati
Isun wis kepēngēn duwē laki
Kang Baridin lanang sejati
Yēn sira arep mangkat sekolah
Bli susah sira ngampiri kita
Isun arep dikongkon Mama
Ngirim Kang Baridin ning sawah
Keduhung
Cipt. Abdul Adjib
Keduhung rasanē ati………
Pikiran krasa keyungyun
Yēn diēling-ēling rasa getun
Sekiyen urip ngelamun
Arep jaluk tulung-tulung sapa
Arep sambat-sambat sapa
Arep ngomong klalēn karo mama
Watirē ora ditrima
Aduh Gusti ingkang maha suci
Pripun nasib kula iki
Keduhung kula bli gawē janji
Lanang mung sampēyan siji
Semēnē rasanē dadi wadon
Kēlingan kang durung klakon.
Awan ketuwon bengi ketuwon
Tek rasa parek ning pangkon
Pikiran krasa keduhung guri
Kēlingan bli mari-mari
Yēn isun bengēn gelem ditari
Beli bakal ditinggal kari
Werua arep tek kintil dingin
Akibatē nyiksa batin
Yēn mama arep ngupai idin
Sun ngulati Kang Baridin 2X
Temon
Cipt. Abdul Ajib
B: Lagi ēnak-ēnak tungkul mlaku
Ana bocah wadon ngomong kaku
Diarani bocah wadon ora ngaku
Nyangka isun wong adol weluku
Yēn isun iki aran Baridin
Urip lagi menderita batin
Saben dina lagi nyandang isin
Sebabē durung ngalami kawin
R: Arep kawin arep durung ora takon
Bonggan sapa mader akēh wadon
Kembang sirsak iwak blanak
Wonge blēsak mambunē blēnak
Anggur-anggur kanda durung kawin
Dasar lanang bli weruh ngisin
Gawē geblog laguē pelog
Wongē goblog kaya Jaka Dolog
B: Aja ngomong ganjen
Aja nemen-nemen
Nok bokatan mbesukē demen
R: Idih eman-eman temen
B: Aja njimprat-jimprat
Coba ndeleng urat
Nok tek kintil sampē akhērat
R: Emong sampēyan wong mlarat
B: Bagēn mlarat Baridin lanang
Demen wadon iku wis wenang
R: Mengkonon sotēn
lanang gah apa lanangē
Mengkonon sotēn
wadon gah apa wadonē
Wadonē kula larang reganē
Ora pantes Baridin jodonē
B: Yēn bli kelakon
Sun bagēn lara badanē
R: Lamon kelakon
Isun sih bagēn ēdanē
B: Ngomong mengkonon apa temenan
R: Gelem sumpah pitung turunan
Rayat: Pancēn Baridin
wong lanang bli weruh isin
Tukar ning dalan
ngomong bli dipikir dingin
Ratminah bli bakal mabok Baridin
Saking Baridin kepēngēn kawin
B: Aja sok lancang
Bokatan kecangcang
Aja kadiran
Bokatan kapiran
Pira lawasē
Gembleng ayuē
Pēngēn ēdan jarē dēwēkē
Baridin karo nontonē
R: Log…. Log….
Wongē kaya Jaka Dolog
Lak….lak….
Wongē kaya tukang palak
Dasar wong demen ora kelakon
Omonganē kaya wong wadon
B: Nok….nok….
Wong gembleng kesawang dēnok
Nok…..nok….
Baridin demen ora kapok
Mlayua ning laklakanēng naga
Tek udag mangsa wurunga
R: Kepēngēn kawin
Aduh sabar dingin
Apa bli isin
Sampēyan wong miskin
Lamun kula gelem ning sampēyan
Apa sing kanggo pasrahan
B: Nyah , tampanana!
R: Sungkan!
B: Pasrahan aku
R: Weluku???
B: Aja gēgēr wong
R: Emong!!!
B: Isun ngarti sira nolak
Aja mencicil karo mencilak
R: Wongē blēsak ambunē blenak
Omonganē kaya wong sowak
B: Rujak-rujak merak
Campuran rujakē parē
Ya merak, ya manuk bencē
Ya merak, ya manuk bencē
Kaya kēnēn dadi wong blēsak
Yēn duwit sih duwit rēcē
Akēh wadon pada ngēcē
Gugur Cita-cita
Cipt. Abdul Adjib
Nglamar saben kantor
Pēngēn dadi mandor
Pēngēnē numpakē motor
Disangka bohongan
Dianggep wong-wongan
Sebab wis tutup lowongan
Arep nggendhong pikul
Asal ngudhud ngebul
Watirē pundhak mendukul
Larē kurang susah
Tanggung ning ijazah
Durung tamat ning sekolah
Gadra wisa rerawēnē
Rerawē kuning kembangē
Wong tuwa gawē lantaran
Wong enom ngajak tukaran
Katon ning tekadē
Jelas ning jogedē
Pēngēnē dadi wong gedhē
Wurung dadi wong gedhē
Sebab langka wradhagē
Sing salah sih jambu mēdē
Pengantēn Baru
Cipt. Abdul Adjib
Pantes dēn sawang,
wadon lan lanang
Si pengantēn
Manis mēsemē,
karo somahē
Gawē bungah
Sing dadi lanang,
sumpingē kembang
Kembang wijaya
Sing dadi wadon,
sumping melati
Aruma wangi
Rēff.:
Mēndadēnē mēndadēnē
mēndadēnē
Yēn mlaku iring-iringan
Gawē ribut
Pēr bēca
kang jengkringan
Pengantēn baru
Pada setuju
Pengantēn baru
Salaman karo tamu
Lair lan batin,
dunya akhērat
Sumpah suci
Uripē bareng,
mengendi bareng
Sumpah jiwa
Waktunē lunga,
numpakē bēca
Keliling kota
Pengantēn baru
Plesir sampē seminggu
Kamajaya, Kamajaya,
Kamaratih
Pribasanē
Nyenengaken
ingkang dadi
Mertuanē
Ngajaki plesir
Lan cengar-ir
Mampar-ir
Waktune lunga
Numpake vespa kliling kota
Salam tangan4x
Klaton karo kenalan
Pesam-pesem ning vespa
Sepanjang jalan
Penganten baru
Ora kiyeng-kiyeg turu
Oenganten baru
Plesir sampe patang minggu
Lanange jagat
Wadone prawan
Pasangane
Dadi joodne seneng uripe
Sugih dunya

gadis matematis atau logis

Humor Umum
PILIH GADIS MATEMATIS ATAU GADIS LOGIS?
Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara
berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya
cara
berpikirnya mengandalkan LOGIKA ( L) . Mereka
berdua
berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan
jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah
beberapa
lama mereka berjalan....
M : Apakah kamu juga memperhatikan, ada
seorang pria
yang sedang berjalan mengikuti kita kira2 sejak
tigapuluh delapan setengah menit yang lalu? Saya
khawatir dia bermaksud jelek.
L : Itu hal yang Logis. Dia ingin memperkosa kita.
M : Oh tidak, dengan kecepatan berjalan kita
seperti
ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil
menangkap
kita. Apa yang harus kita lakukan.
L : Hanya ada 1 cara logis yg harus kita lakukan,
yaitu berjalan lebih cepat.
M : Itu tidak banyak membantu, gimana nich.....
L : Tentu saja itu tidak membantu, Logikanya
kalau
kita berjalan lebih cepat dia juga akan
mempercepat
jalannya.
M : Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dengan
kecepatan kita seperti ini dia akan berhasil
menangkap
kita dalam waktu dua setengah menit...
L : Hanya ada satu langkah Logis yang harus kita
lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku
lewat
jalan yang kekanan. sehingga dia tidak bisa
mengikuti
kita berdua dan hanya salah satu yang diikuti
olehnya.
Setelah kedua gadis itu berpisah, ternyata Pria tadi
mengikuti langkah si gadis yang menggunakan
logika
(L ). Gadis matematis ( M) tiba di rumah lebih dulu
dan
dia khawatir akan keselamatan sahabatnya. Tapi,
tidak
berapa lama kemudian, Ga dis Logika (L ) datang.
M : Oh terima kasih Tuhan.. Kamu tiba dengan
selamat.
Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh Pria tadi?
L : Setelah kita berpisah dia mengikuti aku terus.
M : Ya.. ya.. Tetapi apa yang terjadi kemudian
dengan
kamu?
L : Sesuai dengan logika saya langsung lari sekuat
tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat tenaga
mengejar saya.
M : Dan... dan..
L : Sesuai dengan logika dia berhasil mendekati
saya
di tempat yang gelap...
M : Lalu.. Apa yang kamu lakukan?
L : Hanya ada satu hal logis yang dapat saya
lakukan,
yaitu saya mengangkat rok saya..
M : Oh... Lalu apa yang dilakukan pria tadi?
L : Sesuai dengan logika... Dia menurunkan
celananya...
M : Oh tidak... Lalu apa yang terjadi kemudian?
L : Hal yang logis bukan, kalau gadis yang
mengangkat
roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang
berlari sambil memelorotkan celananya... So
akhirnya
aku bisa lolos dari pria itu...

Minggu, 07 Agustus 2011

hai jodoh ku..

Apa khabar jodohku? Sehatkah? Berat rasanya
kelopak mataku tertutup. Bagaimana dengan
kamu? Apa kamu selalu terbangun disepertiga
malam terakhir? Dan apakah mulutmu terasa
menerus -menerus berzikir dimalam hari?
Jujur aku rindu kamu, wahai jodohku..
Tapi saat ini belum saatnya untuk kita bertemu,
bukannya aku tak mahu, atau aku tak rindu.Tapi
sememangnya kerana perjalanan kita masih
panjang. Dan masih banyak kewajiban yg harus
kita penuhi.Kadang – kadang aku berfikir, apa nanti
saat subuh tiba kau akan membangunkanku?
Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya?
Berat hati ini menantikanmu, gelisah pula hati ini
memikirkanmu. Apa kau selalu hiasi langkahmu
dengan kebaikan-kebaik an? Dan apakah nanti saat
zuhur tiba,kau akan meninggalkan kesibukanmu
sementara, untuk menghadapNya?
Jodohku, sihatkah kamu?
Kalau aku berada disamping mu saat ini, mungkin
aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.
Jodohku sabar dan tenanglah..
Aku disini masih bersabar menanti mu, Hatimu
tidak terluka kan? senyumlah.. kerana aku yakin
kebahagiaan akan selalu menyertai kita, Jikalau detik
ini hatimu sedang terluka, berwuduklah.. dan
mendekatlah diri kepada-Nya. Tetapi disini aku
berharap kamu baik-baik saja..
Jodohku, aku rindu..
Bilakah kita akan bertemu? Begitu banyak hal yg
ingin ku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula
harapanku untuk menantikan nasihat – nasihat mu.
Hati ini kosong.. dan hati ini tak sabar menanti
kehadiranmu yang kan membalut dan
menyembuhkan luka dihatiku.
Jodohku…
Adakah kau juga rindu padaku? Bagaimana dengan
Al-Qur'an mu? Sudahkah kau baca diantara
maghrib dan isyak? Apa yang kau fahami dari
surah itu? Ceritakanlah kepadaku.. Aku sedia
mendengar, dan begitu juga dengan keluhanmu,
aku sedia mendengarnya..
Apa perubahan yang kau lakukan dari hari ke hari
sayang? semakin baikkah?
Aku berharap seperti itu, Jodohku..
disetiap langkahku dan seusai solatku..
ku bisikkan AL-Fatihah untukmu, agar kau selalu
berada dijalan-Nya..
Sabarlah sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu
yang lama..
Jangan sampai kau tersalah jalan sayang..
`(´'`v´'`) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v ´'`)
Jodohku..
nantilah aku, dengan perbagai kebaikan yang
nantinya akan membawa Rahmat untuk kita,
Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama.
Kerana aku mencintaimu secara tulus & ikhlas
karena Allah
Jodohku..
Bersiaplah kau untuk mencintaiku scara tulus dan
mahu menerima segala kekuranganku. Dan
membenarkanku dikala aku salah. Sayang…
berusahalah membahagiakan orang tuamu…
dengan menjaga sikapmu dan tuturkata mu.. Aku
yakin kau adalah orang yang sabar, orang yang
cekal membesarkan anak – anak kelak Jangan
pernah merasa keseorangan.. kerana aku disini
masih setia menantimu..
Jodohku..
kalau siang sudah berlalu.. pejamkan matamu
dengan buaian doa, begitu juga ucapan doa dariku
yang selalu menyertaimu…
Semoga ALLAH selalu menjadikan kita dijalan yang
benar. Amin…
`(´'`v´'`) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v ´'`)
Jodohku..
Tak terasa penatku menaip pada keyboard ini,
memang benar ini adalah tanda kerinduanku
kepadamu,Ingatl ah sayang..
aku selalu ada untukmu..Untuk itu jangan pernah
kau merasa sendiri atau sepi..
Semoga kerinduanku ini akan terjawab, seiring
berjalannya waktu.
Salam hormatku dan sayangku untukmu….

Jumat, 05 Agustus 2011

kepribadian dan karakter status di fb

8. Manusia Alay bin Lebay..
Ada berbagai macam versi, dari tulisannya
yang aneh atau tulisannya biasa aja, hanya
saja kosakatanya gak lazim seperti bahasa
alien. Perlu sekian menit untuk memahami tiap
katanya..
Contoh:
Alay 1 : “DucH Gw4 5aYan9 b6t s4ma
Lo..7aNgaN tin69aL!n akYu ya B3!bh..!!”
Alay 2 : “Km mugh kog gag pernach
ngabwarin aq lagee seech? kmuw maseeh
saiangs sama aq gag seech sebenernywa?”
Alay 3 : “Ouh mY 9oD..!! kYknY4w c gW
k3ReNz 48ee5h d3ch..!!” (Khusus buat tipe ini,
ga usah di baca juga gpp.. saya pribadi juga
mikir lama dulu buat nulis ini, walaupun
jadinya kurang syeepp)
9. Manusia Sok Tau.. Sotoy bahasa elite-nya.
Padahal dia sendiri tidak tahu apa makna dari
setiap yang ditulisnya.. tp sok tau abiss!!.
Contoh :
-”Pemerintah selalu memanjakan para pejabat
namun melupakan rakyatnya yg.. bla..bla…bla,
seharusnya pemerintah..bla..bla..bla..” (kayak dia
pernah jd pemerintah aja)
- “Indonesia kalah sbenarnya bukan krn
pemainnya yg gk bisa…tp pejabat nih yg terlalu
bla..bla..bla..” (ni yg maen dia atau siapa sih..)
10. Manusia Bioskop..
Di statusnya selalu berisi update film yang abis
ditonton dan kasih comment..
Contoh :
- “ICE AGE 3..Recomended!!”,
- “Transformers 2 mantab euy..”,
- “Ku ingin seperti Anna..yg beruntung memiliki
Ust.Azzam..bla..bla..bla” (gk ada Ust.Azzam,
adanya Ust. A’am, wkwkwk)
11. Manusia pedagang
Hampir nggak ada kalimat di statusnya yang
nggak menjual sesuatu… termasuk menjual
dirinya sendiri kalau mungkin, hehehe
Contoh:
- “jual sepatu KW1 bla bla bla”
- “ayo dipilih sistaaa… stok produk msh banyak
nih..”
- “produk br dateng.. buruan dibeli, pemesanan
sms aja ke…bla..bla..bla..” (ssstt… saya juga
pernah melakukan ini lho.., hihihihi)
12. Manusia Terobsesi…
Mengharap sesuatu tapi gak pernah
kesampaian.. pengen jd artis gak dapat‐dapat.
hahaha
Contoh :
- “duwh… sesi pemotretan lagi! cape…”.
- “cpe diikutin pnggemar trs ky gni…uchhh”
13. Manusia penyuluh masyarakat
Nampaknya ini dia pengabdi masyarakat yg
tulen… bahkan mgkn jg pengabdi pemerintah yg
taat.
Contoh:
- “jangan lupa dateng ke TPS, 5 menit utk 5
tahun bla..bla”
- “kibarkan bendera setengah tiang untuk
menghormati bla..bla..bla..”
14. Tipe Hidden Message
Tipe ini biasanya tidak to the point, tapi
tentunya punya niat biar orang yg dituju
membaca nya. (bagus kalo baca..kalo ngga?
kelamaan nunggu) padahal kan bisa langsung
aja sms ya..
Contoh :
- “For you my M****, I can’t live without
you..you are my bla bla bla…”,
- “Heh, cew bajingan..ngapain lo deket2in cow
gw?! kyk ga laku aja lo..” <= (padahal cew
tersebut tidak ada dalam list friendnya.. mana
bisa baca.. :p )
15. Manusia Puitis
Dari judulnya udah jelas. Status nya selalu
diisi dengan kata‐kata mutiara, tapi gak jelas
apa maksudnya. Bikin kita terharu? Bikin kita
sadar atas pesan tersembunyinya? atau cuma
sekedar memancing komentar?
Sampai saat ini, tipe orang seperti ini masih
perlu dipertanyakan.
Contoh :
- “Kita masing‐masing adalah malaikat
bersayap satu. Dan hanya bisa terbang bila
saling berpelukan”,
- “Mencintai dan dicintai adalah seperti
merasakan sinar matahari dari kedua sisi”,
- “Jika kau hidup sampai seratus tahun, aku
ingin hidup seratus tahun kurang sehari, agar
aku tidak pernah hidup tanpamu”.
Nah loh… mana coba yang menjadi tipe
kamu dilihat dari gaya status kamu??

karakter status 1

Well… dari hasil pengamatan, sepertinya ada
sekitar 15 Tipe Kepribadian yg bs dilihat dari
gaya status seseorang di FB-nya.
1. Manusia Super Update
Orang tipe ini kapanpun dan di manapun
selalu update status. Statusnya tidak terlalu
panjang tapi terlihat bikin risih, karena hal‐hal
yang tidak terlalu penting juga dipublikasikan.
Contoh :
-”Lagi makan di restoran A.. bareng si bro…”,
-”Saatnya baca koran..”,
-”Dalam perjalanan menuju neraka..”, :) dan
sebagainya.
2. Manusia Melankolis
Biasanya selalu curhat di status. Entah karena
ingin banyak diberi komentar dari teman‐
temannya atau hanya sekedar menuangkan
unek‐uneknya ke facebook. Biasanya orang tipe
ini menceritakan kisahnya dan terkadang
menanyakan solusi yg terbaik kepada yang
lain.
Contoh :
- “Kamu sakitin aku..lebih baik aku cari yang
lain..”,
- “Cuma kamu yang terbaik buat aku..terima
kasih kamu sudah sayang ama aku selama
ini..”.
3. Manusia Pengeluh
Pagi, siang, malem, semuanya selalu ada aja
yang dikeluhkan melalui FBnya.
Contoh :
- “Jakarta maceeet..!! Panas pula..”,
- “Aaaargh ujan, padahal baru nyuci mobil..
sialan.!!”,
- “Males ngapa2in.. cape hati gara2 dia.”, dsb.
4. Manusia Sombong
Mungkin beberapa dari mereka ga berniat
menyombongkan diri, tapi terkadang orang
yang melihatnya, yang notabene tidak bisa
seberuntung dia, merasa kalo statusnya itu
kelewat sombong, dan malah bikin sebel.
Contoh :
- “Otw ke Paris..!!”, (Paris atau Pakis..??)
- “BMW ku sayang, saatnya kamu mandi..aku
mandiin ya sayang..”, (org ini psti wajahnya
penuh jerawat..tp body-nya seksi)
- “Duh, murah‐murah banget belanja di
Singapur bow!!” (tp gk jd beli krn duitnya
kurang..)
5. Tipe Misterius
Tipe yang biasanya bikin banyak orang bertanya
tanya atas apa maksud dari status orang tersebut.
Biasanya dalam suatu kalimat membutuhkan
Subjek + Predikat + Objek + Keterangan.
Tapi orang tipe ini mungkin hanya
mengambil beberapa atau malah hanya 1
saja. Dan pastinya mengundang kontroversi.
Contoh :
- “Ya Sudahlah..” ,
- “Telah berakhir..” (apanya??),
- “Termenung..” (so what gitu loh),
- “ikhlas…” (hbs beol pasti ya..hihi) ,
- “pagi yg cerah..” (disini mendung oey!!)
6. Manusia in English
Tipe manusianya bisa seperti apa saja,
apakah melankolis, puitis, sombong dan
sebagainya. Tapi dia berusaha lebih keren
dengan mengatakannya dalam bahasa
Inggwis Gicyu Low..
Contoh :
- “Tie and Chair..”,
- “I can tooth, you Pink sun..” dsb..
7. Manusia Lebay
Updatenya selalu bertema ‘gaul’ dengan
menggunakan bahasa dewa.. ejaan yang
dilebaykan..
Contoh:
- “met moulning all..”
- “pagiiieh yg cewrah nich… xixiixi”
Sampai disini… Mana yang menjadi tipe
kamu dilihat dari gaya status kamu??
Jangan malu atau ogah untuk mengakui, toh gk
ada yg tau kok.
Eits… tp ini belum selesai, masih ada tipe
lainnya…. kamu bisa mengetahuinya beberapa
hari lagi. Kalau aku posting disini semua bisa
paaaaaaaaaaannnjang!!
Sekarang mending kamu intropeksi diri deh
(sambil buka facebook), untuk menentukan kamu
termasuk tipe yg sudah aku sebutin atau yg
nantinya akan aku sampaikan di posting
selanjutnya.. :)
(Ini hasil Riset tidak ilmiah selama menyelami
dunia facebook…wkwkwk)

cara melihat sifat manusia dari golongan darah

Cara Melihat Sifat Manusia dari Golongan Darah
Berikut sifst seseorang berdasarkan golongan
darah…
Gologan darah A
· Biasanya orang yang bergolongan darah A ini
berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau
cool, bahasa kerennya.
· Orang yang bergolongan darah A ini
mempunyai karakter yang tegas, bisa di andalkan
dan dipercaya namun keras kepala. Sebelum
melakukan sesuatu mereka memikirkannya
terlebih dahulu. Dan merencanakan segala
sesuatunya secara matang. Mereka mengerjakan
segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara
konsisten.
· Mereka berusaha membuat diri mereka se wajar
dan ideal mungkin. Mereke bisa kelihatan
menyendiri dan jauh dari orang-orang. Mereka
mencoba menekan perasaan mereka dan karena
sering melakukannya mereka terlihat tegar.
Meskipun sebenarnya mereka mempunya sisi
yang lembek seperti gugup dan lain sebagainya.
· Mereka cenderung keras terhadap orang-orang
yang tidak sependapat. Makanya mereka
cenderung berada di sekitar orang-orang yang
ber’temperamen’ sama.
Gologan darah B
· Orang yang bergolongan darah B ini cenderung
penasaran dan tertarik terhadap segalanya.
· Mereka juga cenderung mempunyai terlalu
banyak kegemaran dan hobby. Kalau sedang
suka dengansesuatu biasanya mereka
menggebu-gebu namun cepat juga bosan. Tapi
biasanya mereka bisa memilih mana yang lebih
penting dari sekian banyak hal yang di
kerjakannya.
· Mereka cenderung ingin menjadi nomor satu
dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap
rata-rata.
· Dan biasanya mereka cenderung melalaikan
sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain.
Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengerjakan
sesuatu secara berbarengan.
· Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang,
bersemangat dan antusias. Namun sebenarnya
hal itu semua sama sekali berbeda dengan yang
ada didalam diri mereka.
· Mereka bisa dikatakan sebagai orang yang tidak
ingin bergaul dengan banyak orang.
Gologan darah O
· Orang yang bergolongan darah O, mereka ini
biasanya berperan dalam menciptakan gairah
untuk suatu grup. Dan berperan dalam
menciptakan suatu keharmonisan diantara para
anggota grup tersebut.
· Figur mereka terlihat sebagai orang yang
menerima dan melaksakan sesuatu dengan
tenang. Mereka pandai menutupi sesuatu
sehingga mereka kelihatan selalu riang, damai dan
tidak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tidak
tahan, mereka pasti akan mencari tempat atau
orang untuk curhat (tempat mengadu).
· Mereka biasanya pemurah (baik hati), senang
berbuat kebajikan. Mereka dermawan dan
tidaksegan-segan mengeluarkan uang untuk
orang lain. Mereka biasanya di cintai oleh semua
orang, “loved by all”. Tapi mereka sebenarnya
keras kepala juga, dan secara rahasia mempunyai
pendapatnya sendiri tentang berbagai hal. Dilain
pihak, mereka sangat fleksibel dan sangat mudah
menerima hal-hal yang baru.
· Mereka cenderung mudah di pengaruhi oleh
orang lain dan oleh apa yang mereka lihat dari
TV.
· Mereka terlihat berkepala dingin dan terpercaya
tapi mereka sering tergelincir dan membuat
kesalahan yang besar karena kurang berhati-hati.
· Tapi hal itu yang menyebabkan orang yang
bergolongan darah O ini di cintai.
Gologan darah AB
· Orang yang bergolongan darah AB ini
mempunyai perasaan yang sensitif, lembut.
· Mereka penuh perhatian dengan perasaan orang
lain dan selalu menghadapi orang lain dengan
kepedulian serta kehati-hatian.
· Disamping itu mereka keras dengan diri mereka
sendiri juga dengan orang-orang yang dekat
dengannya.
· Mereka jadi cenderung kelihatan mempunyai
dua kepribadian.
· Mereka sering menjadi orang yang sentimen
dan memikirkan sesuatu terlalu dalam.
· Mereka mempunyai banyak teman, tapi mereka
membutuhkan waktu untuk menyendiri untuk
memikirkan persoalan-persoalan mereka.