Minggu, 31 Juli 2011

ma'iyah manembah

Ma'iyah
Manembah
oleh Emha Ainun Nadjib
Indeks Islam | Indeks Sufi |
Indeks Artikel
ISNET Homepage | MEDIA
Homepage | Program Kerja |
Koleksi | Anggota
I
Barang siapa di antara hamba-
hamba Allah yang tidak
percaya kepada kuasa dan
kasih sayangNya, hendaklah
cepat-cepa t mencari tuhan
yang lain dan meminta
perlindung an dari tuhannya itu
II
Barang siapa di antara hamba-
hamba Allah yang cemas
kepada nasibnya karena ragu
terhadap keindahan takdir
Allah, hendaklah cepat-cepa t
meninggalk an bumi dan alam
semesta yang ini dan melamar
untuk bertempat tinggal di
bumi dan alam semesta
tuhannya itu
III
Barang siapa di antara hamba-
hamba Allah yang merasa
gugup akan penghidupa nnya
karena meremehkan kemuliaan
Allah, hendaklah cepat-cepa t
berhijrah dari hamparan
rumah Allah dan memohon
perlindung an dan sandang
pangan dari tuhannya itu
IV
Barang siapa di antara hamba-
hamba, yang bersikap acuh tak
acuh kepada kekasih Allah,
yang merendahka n wali dan
auliya' Allah, yang
meremehkan simpanan
rahasia-ra hasia Allah di balik
segala sesuatu yang diabaikan
oleh manusia, hendaklah
bersiap-si ap untuk mendengar
suara genderang perang yang
ditabuh oleh para Malaikat-N ya

Sabtu, 30 Juli 2011

renungkanlah..

Jangan pernah meremehkan dirimu. Tuhan
memberikanmu hidup bukan karena kamu
membutuhkannya, tapi karena seseorang
membutuhkanmu.
Jangan hiraukan mereka yg menjelekkan dirimu.
Siapa dirimu hanya kamu yg tahu, hanya kamu
yg menentukan, bukan mereka!
Menjadi yang “TERBAIK” lebih penting dari pada
menjadi yang “PERTAMA”.
Jangan terlalu tergantung pada orang lain, kamu
lebih kuat dari yg kamu pikirkan, hanya
terkadang kamu tak mempercayainya..
Jangan tangisi dia yg telah mengkhianatimu.
Bersyukurlah, karena Tuhan telah menunjukkan
bahwa dia bukan orang yg tepat bagimu.
Jangan buang energimu utk membalas, hukum
alam lebih mengerikan.
Jangan lari dari masalah, mereka akan selalu
menghampirimu. Yg harus kamu lakukan adalah
pelajari cara mengatasinya.
Jangan remehkan dirimu sendiri. Kamu terlahir
dengan banyak talenta, Manfaatkanlah. Mereka
adalah jembatan menuju kebahagiaanmu.
Sesuatu yang dimulai dengan kebaikan akan
menghasilkan kebaikan. Namun jika hasilnya
belum baik, maka itu bukanlah akhir.
Rasa iri merugikanmu. Luangkan waktu tuk
bersyukur atas segala hal yg kamu miliki. Kamu
terbaik dengan caramu sendiri.
Hidup selalu punya banyak hal tuk membuatmu
jatuh. Namun, apa yg benar-benar bisa
membuatmu jatuh adalah sikapmu.
Jangan pernah berpikir kamu bukan siapa-siapa,
karena kamu tak pernah tahu bahwa ada
seseorang yg berpikir kamu adalah segalanya.
Jangan pikirkan mereka yg membencimu,
karena mereka hanya iri atas pribadimu yg lebih
baik. Abaikan mereka & teruslah melangkah.
Saya tidak bangga karena kesalahan saya. Tapi
saya bangga karena saya dapat belajar dari
kesalahan saya.
Jangan memandang rendah dirimu sendiri. Jika
kamu tak bahagia dengan hidupmu saat ini,
intropeksi diri dan berusahalah lebih baik.
Semua orang punya kelebihan dan kekurangan,
tapi jika kamu tak bisa menghargai
kekuranganmu, kamu tak menghargai dirimu
sendiri.
Ketika kamu terobsesi mengejar apa yg bukan
untukmu, kamu akan selalu menemukan
sesuatu yg salah dengan apa yg kamu miliki.
“uang merupakan hamba yang sangat baik,
tetapi tuan yang sangat buruk”.
Ketika anda mencoba mencari kesalahan orang
lain, anda telah membuat kesalahan
Orang yang menjelek-jelekkan kamu, tidak lebih
baik dari dirimu.
Org bilang “Penyesalan selalu datang
belakangan”. Tp penyesalan takkan datang jika
rasa syukur datang sejak awal.
Daun yang jatuh tak pernah menyalahkan angin.
Kenapa manusia yg putus asa selalu
menyalahkan takdir??”.
Masalah adalah cara Tuhan memberikan kamu
sebuah pelajaran dan pelatihan tuk jadi seorang
yang bijaksana.
“Yang ditakutkan bukan Kegagalan, tapi Nyerah
sebelum sampai tujuan”.
Pria sejati bukanlah mereka yg bangga atas
berapa wanita yg mencintainya, tapi mereka yg
bangga mencintai hanya satu wanita.
Jangan habiskan waktumu tuk seseorang yg tak
mau luangkan waktunya untukmu. Jika dia tahu
betapa berharganya dirimu, lepaskanlah.
Kebahagiaan adalah milik mereka yg selalu
membantu sesama, dan jika mereka tak
mampu, setidaknya mereka tak menyakiti
sesama.
Belajarlah menjadi lebih hebat dari “ORANG
SUKSES”, belajar bersyukur dari Orang yang
“KEKURANGAN”.
Terkadang yg sangat kamu butuhkan bukanlah
seseorang yg pintar menasehati, tapi seseorang
yg tulus mendengarkan.
Berucaplah dengan kata yg manis. Tapi tiada
guna berucap manis, jika setiap kata yg kau
ucapkan adalah ketidakjujuran.

kumpulan renungan

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena
parasnya, sebab keelokan paras dapat
menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada
kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah.
Tertariklah kepada seseorang yang dapat
membuatmu tersenyum, karena hanya senyum
yang dapat membuat hari-hari yang gelap
menjadi cerah. Semoga kamu menemukan
orang seperti itu.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat
merindukan seseorang, sehingga ingin hati
menjemputnya dari alam mimpi dan
memeluknya dalam alam nyata.. Semoga kamu
memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu
impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin
pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena
kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu
kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin
kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan
yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan
yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan
yang cukup untuk membuatmu manusiawi,
pengharapan yang cukup untuk membuatmu
bahagia dan uang yang cukup untuk membeli
hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu
yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku
terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga
tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk
berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa
mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian
kamu meninggalkannya dengan perasaan telah
bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang
kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi
sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa
yang belum pernah kita miliki sampai kita
mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata
orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu,
sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu
pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat
menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam
dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata
yang diucapkan pada tempatnya dapat
meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh
cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang
yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak
merubahnya menjadi gambaran yang kita
inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan
diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak
selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya
berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal
yang hadir dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu
dengan beberapa orang yang salah sebelum
bertemu dengan orang yang tepat, kita harus
mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia
itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk
menaksir seseorang, sejam untuk menyukai
seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang
tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk
melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang
menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka
yang mencari dan mereka yang mencoba.
Karena hanya mereka itulah yang menghargai
pentingnya orang-orang yang pernah hadir
dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah,
romantika dan masih tetap peduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah
ketika kamu bertemu seseorang yang sangat
berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya
bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus
melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman,
bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir
dengan tetesan air mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih
berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada
mereka yang masih percaya sekalipun pernah
dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai
sekalipun pernah disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang
yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih
menyakitkan adalah mencintai seseorang dan
tidak pernah memiliki keberanian untuk
mengutarakan cintamu kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung
kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak
dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak
melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.
21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal
jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah
menyerah jika kamu masih merasa sanggup
jangan pernah mengatakan kamu tidak
mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat
melupakannya.
22. Memberikan seluruh cintamu kepada
seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas
cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta,
tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya,
tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta
tumbuh di hatimu.
23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar
tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang
yang kamu harapkan untuk mengatakannya.
Namun demikian janganlah menulikan telinga
untuk mendengar dari orang yang
mengatakannya dengan sepenuh hati.
24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan
orang-orang di sekelilingmu tersenyum - jalanilah
hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal,
kamu tersenyum dan orang-orang di
sekelilingmu menangis.

trik ganti nama atau akun fb

(TIPS DAN TRIK FB MOHON TIDAK DI SALAH
GUNAKAN)
Informasi Umum
CARA GANTI NAMA SEPUASNYA¤Oke.!
langkah pertama kalau kamu menggunakan hp.
Lebih baik menggunakan opera mini.. Dengan
tampilan fullsite {tampilan komputer}=km masuk
ke akun fb km
=kalau sudah masuk kamu tinggal
ganti nama kamu ke nama yg
dulu pernah kamu pakai atau
langsung klik PERBARUI
NAMA.^
[ caranya km tinggal klik
>AKUN
>PENGATURAN AKUN
>GANTI NAMA ]
=kalo sudah silahkan anda masuk ke link ini>>
http://www.face book.com/roadbl ock/
roadblock_m e.php?r=5
=lalu klik
>AMANKAN AKUN
>dan ikuti langkah demi langkah
dan lihatlah perbedaan pada
langkah KETIGA setelah LINK
GANTI TANGGAL LAHIR
^[cONTOH: tanggal 02/mei/2009 (ganti)
lalu klik ganti]
=kalo sudah di ganti klik SIMPAN DAN LANJUTKAN
dan LINK GANTI NAMA KAMU
telah muncul.. ,Silahkan Ganti
Nickname akun fb kamu yg
baru dan hore nama baru
kamu berhasil. Untuk
mengganti nama sepuasnya
kamu tinggal ulangi langkah
di atas tanpa ganti tgl lahir
lagi.

sblum langkah2nya slesai jgn exit atau pindah ke
branda/profile/ dl

kumpulan ucapan bulan ramadhan

kumpulan sms ucapan selamat
berpuasa di bulan ramadhan, saya cuma bisa
ucapin selamat menjalankan ibadah puasa 1930 H
yah. Semoga sukses selalu dan juga mendapat
rahmat dan ridho dari Allah SWT :
1. Bila dalam kata perbuatan tergores salah &
khilaf, dgn segala kerendahan hati terucap mhn
maaf setulus2nya. Selamat menunaikan ibadah
puasa 1430 H
2. Ya Allah, muliakan & sayangilah saudaraku ini,
bahagiakan keluarganya, berkahi rizkinya, kuatkan
imannya. Berikanlah kenikmatan ibadahnya,
jauhkan dari segala fitnah. amiin. "AHLAN
WASAHLAN YA RAMADHAN 1430 H " mohon
maaf lahir dan batin
3. Selembut embun dipagi hari, tengadah tangan
sepuluh jari, ucapkan salam setulus hati, selamat
menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan,
mohon maaf lahir bathin
4. Marhaban yaa Ramadhan, pucuk selasih
bertunas menjulang dahannya patah tolong
betulkan, puasa Ramadhan kembali menjelang,
salah dan khilaf mohon dimaafkan. Selamat
Menunaikan Ibadah puasa
5. Hari berlalu begitu cepat segudang aktivitas
telah menguras tenaga & pikiran kita, hingga
tanpa terasa hanya dalam hitungan berapa puluh
jam lagi kita akan songsong fajar suci ramadhon
yang akan mencuci lahir dan batin kita selama 1
tahun. Tapi sebelumnya dengan segala
kerendahan hati, saya mohon maaf lahir dan
batin, sebelum akhirnya kita akan berserah diri
pada Allah SWT. Amin...
6. Assalamualaikum Wr..Buka hati dapat CINTA
buka fikiran .... dapat ILMU
buka mata.......cari Rizki...
& buka Handphone 1 pesan diterima
"selamat menjalankan ibadah puasa, wish Allah
give U the Best lives. I Pray... N Mohon dimaafin
segala ksalahan2 Pancallok ya? Tq Marhaban Ya
Ramadhan 1430 Hijriah
7. Sebelum lidah keluh, sebelum hati keabali
membeku, sebelum jempol kaku & sulit hanya
untuk sekedar minta maaf lewat sms & sebelum
semua operator sibuk..MOHON Maaf atas semua
khilaf yg ku lakuin. Maafin yaks !
8. Marhaban yang ramadhan..bln suci kembali
tiba..saat tepat menyucikan diri dari segala
dosa..tanpa basa basi mhn dimaafkan segala
kesalahan
9. Pergilah keluh, ku tak mau berteman
dengamu. Silahkan kesah, kau bukan takdirku…
mujahadah adalah temanku, dakwah adalah
nafasku, dan Allah adalah kasihku… Maafkan
segala kesalahan
10. Mengingat Kata yang Salah, Hati yang
Berprasangka, janji yang terlupakan,Sikap & Sifat
yang menyakitkan, di hari ini ijinkanlah ku juga
mengucapkan mohon maaf LAHIR DAN BATHIN
11. Pelanggan yang terhormat. Selamat
menunaikan ibadah puasa 1930 H. Mohon maaf
lahir dan batin.
12. Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl
jadi manis n glukosa jadi asin, hati selalu
tertengadah mengharap titrasi maaf dari buret
hatimu. Marhaban Ya Ramadhan
13. Anak melayu mengail ikan, perahu berlabuh
ditengah lautan, sambil menunggu datangnya
ramdhan jari ku susun mohon ampunan,
selamat menyambut bulan suci ramadhan bagi
semua umat muslim..
14. Mungkin hari-hari yang lewat telah
menyisakan sebersit kenangan yang tak
terlupa…..,ada salah, ada khilaf, ada dosa yang
mengikuti perjalanan hari – hari itu.
agar tak ada sesal, tak ada dendam, tak ada
penyesalan ….
mari kita sama-sama sucikan hati,diri,dan jiwa
kita.
Marhaban Yaa Ramadhan……
15. Jika hati ini seringkali jengkel,
Jadikan ia jernih sejernih XL,
Jika hati ini seringkali iri,
Jadikan ia cerah secerah MENTARI,
Jika hati ini seringkali dendam
Jadikan ia penuh kemesraan FREN
Jika hati ini seringkali dengki
Jadikan ia penuh SIMPATI
Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan
Bebaskan Diri dari ROAMING dosa,
Raihlah HOKI
Raihlah JEMPOL dari Ilahi
16. Semoga di bulan Ramadhan ini kita bisa
beningkan hati seperti XL,
Dapat berpikir luas seperti SIMPATI,
memberi maaf secara cuma2 seperti AS,
memberi banyak kesempatan seperti IM3,
murah senyum seperti JEMPOL,
& yang palingg penting kita dpt berpikir cerah
seeprti MENTARI.
Sebelum cahaya Illahi dipadamkan,
sebelum langit runtuh,
sebelum pintu taubat ditutup,
sebelum malaikat menjemput,
sebelum ramadhan tiba,
maaf kalau ada perkataan yg menyinggung
sampai telinga panas seperti ESIA..
17. Berharap padi dalam lesung, yang ada cuma
rumpun jerami,
harapan hati bertatap langsung, cuma terlayang
sms ini.
Sebelum cahaya padam, Sebelum hidup berakhir,
Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum
Ramadhan datang,
saya mohon maaf lahir dan bathin….
18. Jika semua HARTA adalah RACUN maka
ZAKAT-lah penawarnya,
Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka
TAQWA&TOBAT lah obatnya,
Jika seluruh BULAN adalah NODA maka
RAMADHAN lah pemutihnya,MOHON MAAF
LAHIR&BATHIN,SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH
PUASA.
19. Bila hati saling terpaut rasa cinta terjalin indah
Bila salah & Khilaf telah terjadi maka Mohon Maaf
Lahir & Batin atas kesalahan,
“Marhaban Ya Ramadhan”
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga kita selalu diberkahi dibulan yang penuh
mahrifah
20. Jika hati seputih awan jangan biarkan ia
mendung,jika hati seindah bulan hiasi dengan
senyuman……..
marhaban ya ramadhan…………….
selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf
lahir dan bathin
21. Gersang bumi tanpa hujan..gersang akal tanpa
ilmu,,gersang hati tanpa iman..gersang jiwa
tanpa amal..
marhaban ya ramadhan…………….
selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf
lahir dan bathin
22. Ya Allah……
Perkayalah Saudaraku ini dengan keilmuan
Hiasi hatinya dengan kesabaran
Muliakan wajahnya dengan ketaqwaan
Perindalah fisiknya dengan kesehatan
Serta terimalah amal ibadahnya dengan kelipat
gandaan
Karena hanya Engkau Dzat penguasa sekalian
alam
Marhaban Ya Ramadhan...
Mohon maaf lahir dan bathin...
23. SEIRING TERBENAM MENTARI DI AKHIR
SYA’BAN,
TIBALAH KINI BULAN RAMADHAN,
PESAN INI SEBAGAI GANTI JABAT TANGAN
UNTUK
MOHONKAN MAAF DAN KEKHILAFAN.
MARHABAN YA RAMADHAN.
24. Gelap malamMU ku terjaga, karnaMU ku
bergerak melangkah menuju mentariMU,
kusambut pemberianMU , dengan harapan
kudapat keridoanMU……..
Slama menunaikan Ibadah Puasa……
25. Manusia tak pernah Luput dari salah dan hilap
karena manusai bukan mahkluk yang sempurna
di bulan yang suci ini mari kita bermaafan
agar tak ada dendam dan rasa dengki
marhaban ya ramadhan
mohon maaf lahir batin
26. Matahari berdzikir,
angin bertasbih dan pepohonan memuji
keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya malam Seribu
Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah
puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
27. Hidup ini hanya sebentarlagi
bentar marah,bentar ketawa
betar berduit,bentar boke
bentar senang,bentar susah
ooo ye…bentar lagi bulan puasa
met ramadhan…mohon maaf lahir bathin
28. Tiada kemenangan tanpa zikrullah
tiada amal tanpa keikhlasan
tiada ampunan tanpa maaf dari sesama
marhaban ya ramadhan..
29. Fajar ramadhan segera menghampiri dunia,
selembar sutra menghapus noda, sebening
embun penyejuk kalbu, sucikan hati bersihkan
jiwa di bulan yang suci. selamat menunaikan
ibadah puasa 1429 H semoga amal kita diterima
disisi Alllah SWT..Amiiin…
30. Marhaban ya Ramadhan,
semoga bulan ini penuh BBM (Bulan Barokah dan
Maghfirah)
mari kita PREMIUM (Pre Makan dan Minum)
serta SOLAR (Sholat Lebih Rajin ), dan
MINYAK TANAH (Meningkatkan Iman dan Banyak
Tahan Nafsu Amarah)
serta PERTAMAX (Perangi Tabiat Maksiat)
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
31. Tiada kata yang dapat terucap
hati merasa malu
dalam kalbu q bisa menjerit tuhan,
batin menangis,
betapapun dosa itu
q yakin KAU maha pengampun
saat aku sedih
hanya padamulah aku cerita
saat aku marasa sendiri
aku yakin kaupun bersamaku
tuhan
aku rela saat ini jika harus menghadapmu
jika ITU LEBIH BAIK
ridhoMUlah yang senantiasa q harap
maafq tuhan
maafq wahai smua hamba allah yang ada dialam
fana ini
32. marhaban ya ramadhan….
termenung ku sejenak
mengingat akan keselahanku yang lampau
andai kalian smua ada disini sobat
maafku trucap dari hati yang paling dalam..
maafin ya… smua kesalahanku
33. Perkataan yg indah adlh “ALLAH”
Lagu yg merdu adlh “ADZAN”
Media yg terbaik adlh “AL QUR’AN”
Senam yg sehat adlh “SHALAT”
Diet yg sempurna adlh “PUASA”
Kebersihan yg menyegarkan adlh “WUDHU”
Perjalanan yg indah adlh “HAJI”
Khayalan yg baik adlh ingat akan
“DOSA&TAUBAT”
Mudah2an bln yg suci ini bs membawa iman dan
takwa, Amien..
34. Let’s join us for ‘RAMADHAN SALE
Diskon pnghapus dosa besar2an s/d 100% utk
semua jns dosa
Tin9ktkn ibadah wajib, sunnah, perbnyk istigfar
%shdaqah
Lebih heboh lg, ikuti DOOR PRIZE lailatul qadar
Slamat berpuasa maaf lahir batin
35. Nafaspun menjadi tasbih, tidurpun menjadi
ibadah, amal diterima&doa2 dijabah
bagi orang yang shaum&rajin membaca Kitab-
Nya di bulan ramadhan
Marhaban ya Ramadhan, maaf lahir dan bathin,
selamat menjalankan ibadah PUASA

Minggu, 24 Juli 2011

“Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku.”(berapa lama kita dikubur)

Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil
Yani berlari-lari gembira di atas jalanan
menyeberangi kawasan lampu merah Karet.
Baju merahnya yg Kebesaran melambai
Lambai di tiup angin. Tangan kanannya
memegang Es krim sambil sesekali
mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi,
sementara tangan kirinya mencengkram
Ikatan sabuk celana ayahnya.
Yani dan Ayahnya memasuki wilayah
pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke
kanan & kemudian duduk Di atas seonggok
nisan “Hj Rajawali binti Muhammad
19-10-1915 : 20- 01-1965 “
“Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo’a
untuk nenekmu” Yani melihat wajah ayahnya,
lalu menirukan tangan ayahnya yg
mengangkat ke atas dan ikut memejamkan
mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan
ayahnya berdo’a untuk Neneknya.
“Ayah, nenek waktu meninggal umur 50
tahun ya Yah.” Ayahnya mengangguk
sembari tersenyum, sembari memandang
pusara Ibu-nya.
“Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42
tahun ya Yah.” Kata Yani berlagak sambil
matanya menerawang dan jarinya berhitung.
“Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 42 tahun.

Yani memutar kepalanya, memandang
sekeliling, banyak kuburan di sana . Di
samping kuburan neneknya ada kuburan tua
berlumut “Muhammad Zaini: 19-02-1882 :
30-01-1910″
“Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106
tahun yang lalu ya Yah”, jarinya menunjuk
nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi
ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat
mengelus kepala anak satu-satunya.
“Memangnya kenapa ndhuk ?” kata sang ayah
menatap teduh mata anaknya. “Hmmm, ayah
khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati,
lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita
akan disiksa dineraka” kata Yani sambil
meminta persetujuan ayahnya. “Iya kan yah?”
Ayahnya tersenyum, “Lalu?”
“Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti
nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di
kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti
sudah 42 tahun nenek senang dikubur. Ya
nggak yah?” mata Yani berbinar karena bisa
menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.
Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak
keningnya berkerut, tampaknya cemas. “Iya
nak, kamu pintar,” kata ayahnya pendek.
Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak
gelisah Di atas sajadahnya, memikirkan apa
yang dikatakan anaknya… 42 tahun hingga
sekarang… kalau kiamat datang 100 tahun
lagi…142 tahun disiksa .. atau bahagia dikubur
…. Lalu Ia menunduk … Meneteskan air mata…
Kalau Ia meninggal, lalu banyak dosanya, lalu
kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan
disiksa 1000 tahun?
Innalillaahi WA inna ilaihi rooji’un. Air matanya
semakin banyak menetes, sanggupkah ia
selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun
ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000
tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur.
Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih
parah lagi?
Tahankah? padahal melihat adegan preman
dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak
tahan?
Ya Allah, Ia semakin menunduk, tangannya
terangkat, keatas bahunya naik turun tak
teratur, air matanya semakin membanjiri
jenggotnya.
Allahumma as aluka khusnul khootimah,
berulang Kali di bacanya DOA itu hingga
suaranya serak. Dan ia berhenti sejenak ketika
terdengar ba tuk Yani.
Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan
Bambu. Di betulkannya selimutnya. Yani terus
tertidur. tanpa tahu, betapa sang bapak sangat
berterima kasih padanya karena telah
menyadarkannya arti sebuah kehidupan. Dan
apa yang akan datang di depannya.
“Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku,
jangan Kau letakkan dihatiku.”

arti sebuah kesempurnaan

ARTI SEBUAH KESEMPURNAAN
Seorang lelaki yg sangat tampan dan
sempurna merasa
bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang
perempuan
yg sangat cantik dan sempurna pula untuk
jodohnya.
Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari
jodohnya.
Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia
bertemu dengan
seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan
dan semuanya
sangat cantik. Lelaki tsb menemui bapak petani
dan
mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah
satu anaknya tapi
bingung mana yang paling sempurna.
Sang Petani menganjurkan untuk mengencani
mereka satu
persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia
pergi berduaan
dgn anak pertama. ketika pulang,ia berkata
kepada bapak
Petani,” Anak pertama bapak memiliki satu
cacat kecil, yaitu
jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol
kanan.”
Hari berikutnya ia pergi dgn anak yang kedua
dan ketika pulang
dia berkata,”Anak kedua bapak juga punya
cacat yang
sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”
Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga.
begitu pulang ia
dengan gembira mendatangi Petani dan
berkata,”inilah yang
saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”
Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga Petani
tersebut.
Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan.
dengan penuh
kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran
anak pertamanya.
Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa
karena anaknya
sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan
bertanya “ Kenapa
bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik
dan saya Tampan,
Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?””
Petani menjawab,” Ia mempunyai satu cacat
kecil yang tidak
kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil
duluan.....”
Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan,
yang kita dapat
kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap
dengan kekurangan,
maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.
============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening
Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi.
Yogyakarta: Idea Press. Volume 2. Hal.
380-381. ISBN 978-6028-686-938.

pilkampret

hidup berdampingan antar
tetangga..tengo k kanan kiri riuh telinga pun dibuat
bising dengan adanya pesta rakyat pilkuwu..dari
mulai tukang koprek sampe ahli gelar sajadah
semua sibuk menimbang karung dan obral janji
jambu (kata lagu mata),ajang demokrasi
pilkuwu,dalam istilah kaum minoritas gegemet
diistilahkan pilkampret!hany a saja rakyat jelata
seperti dewon tidak kenal harga dan bobot
kursi,asal tiap bulan dapet kupon beras
raskin,malam maen catur sambil bikin tubruk asal
oyeg asal anteng,panggung pilkuwu menjadi
momok menyeramkan,,tr adisi ngalap nyaur
menjadi tradisi nglempit rai,karo tangga eng
engan,batur sanja dadi sewang lampa,batur
sekasur dadi bli akur,batur seuma dadi pd
meluma,batur sejondol dadi pd mrojol,apa itu yg
dinamakan demokrasi,janga n salah memilih
pemimpin,pemimp in tidak dilihat dari ahli
pertanian tapi figur seperti mang itut yg
melenturkan urat urat yg tegang,membuka jalan
selokan untuk mengairi sawah ladang biar
subur,bukan ahli bicara didepan forum tapi yg
mau turun kejalan duduk bersama sembari
merangkul para pemuda agar menjadi generasi yg
kreatif dan inovatif,pemimp in bukan peran utama
tapi sutradara yg mampu memainkan peran
masyarakat agar bisa selaras dengan kondisi dan
keadaan ekonomi masyarakat.
23 menit yang lalu · Suka · Hapus
Amenk Kaleem pemimpin bukan penguasa
ruang tapi yg mampu memberi ruang dan menata
isi ruang agar bs sejajar antara perangkat dan
masyarakat,meng ayomi pemuda mendidik
generasi untuk slalu berkarya dalam tiap
aspek..kami rindu pemimpin yg tidak membeli
biting,cukup biting dikumpulkan saja dan diikat jadi
satu kesatuan untuk membersihkan sampah
masarakat menuju kemajemukan yg
meningkat,lihat lah nenek rentah kita satu demi
satu ia kumpulkan biting untuk menghidupi
dibuatny sapu lidi untuk bebersi sekali waktu ia jual
untuk mencukupi kebutuhan keluarga bukan untuk
memperkaya keluarga..
untuk menjadi pemimpin desa
bukan harus ahli perdagangan,ahl i agama ahli
fisikologi atau ahli dibidang apapun karna sudah
ada perangkat dan masyarakat,yg dbutuhKan adalah
cara ia meramu,meracik,menciptakan satu lakon
masyarakat dan pemimpin adalah pengayom,menata komposi dan aransemen menciptakan sebuah
keharmonisan,ke mampuan untuk merangkum
menampung ruang,mengatur satu ruang yg baik
agar pelakon dan masyarakat terasa lezat
menikmati hidup. bermasyarakat..

Sabtu, 23 Juli 2011

fenomena fasbuk

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ
Bismillahirrahmanirrahim……
Dgn menyebut nama Allah Yg Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang
Suatu ketika selepas Ashar di Masjid Al
Hikam. Di salah satu pojok masjid tersebut
terdapat Ranid dengan dua orang temannya
yakni Ahmad dan Ilmi yang terlihat sedang
mendiskusikan sesuatu. Kali ini tema yang
diangkat seputar masalah I’jazul Quran
(Mukjizat Al Quran). Diskusi yang berjalan
cukup santai namun sarat akan ilmu.
Ahmad adalah seorang mahasiswa salah
satu PTS di Jakarta dengan program studi
Matematika. Seorang calon pengabdi
masyarakat dengan ilmunya. Ahmad selalu
berupaya mengaitkan Al-Qur’an dengan
bidang studinya matematika. Ahmad sering
berkutat dengan angka-angka dalam Al-
Qur’an.
Ahmad pun memulai diskusi. “Subhanallah
alquran itu bener-bener mukjizat. gw
pernah baca di Internet bahwa ternyata kata
Yaum (hari) di dalam alquran sebanyak 365
kata sama seperti jumlah hari dalam satu
tahun, kata syahr (bulan) disebutin 12 kali
sama kayak jumlah bulan dalam satu tahun,
sab’u (minggu) disebutin 7 kali sama dengan
jumlah hari per minggu. Belum lagi kata-
kata yang berlawan kata. Misalnya ad dunya
115 kali, al akhiroh juga 115 kali. Malaikat 88
kali sedangkan asy syayathin 88 kali juga.
Al hayat 145 kali begitupun dengan Al Maut
yang juga 145 kali. Belum lag i angka 19
yang disebutin dalam alquran surat Al
Mudatsir ayat 30. Sebetulnya masih banyak
tapi mending antum liat di internet aja nafsi-
nafsi, tinggal tanya mbah google ketik key
word nya keajaiban angka dalam alquran,”
Celoteh Ahmad sekaligus mengakhiri
presentasinya.
Tiba giliran Ranid memaparkan
pengetahuannya seputar masalah mukjizat
Quran. Ranid memang sangat menyenangi
diskusi-diskusi tentang kajian Islam
berhubung program studi Ranid adalah
bahasa Arab yang ia geluti di salah satu
Ma’had Lughoh di Jakarta. Maka ia akan
memaparkan sepengetahuannya tentang
I’jazul Quran dari sudut pandang bahasa.
Setelah mengucapkan basmalah seraya
memuji Allah dengan hamdalah, serta
sholawat kepada Nabi SAW. Ranid pun mulai
berkata “Mumtaz! ustadz Ahmad mantep dah
penjelasannya, giliran ane ya? Gini jadi
mukjizat kalo diliat dari segi bahasa maka
secara sederhana dapat diartikan sebagai
'senjata' untuk melemahkan terhadap
tantangan dakwah yang ada. Contoh di
zaman nabi Musa AS berhubung waktu itu
sihir sedang ngetrend-ngetrendnya maka
Allah kasih mukjizat nabi Musa AS
'menyerupai' sihir, tapi bukan sihir, dengan
tongkatnya yang terkenal. Bisa berubah jadi
ular, ngebelah lautan, dsb. Trus di zaman
nabi Isa AS berhubung waktu itu ilmu
kedokteran lagi maju-majunya maka Allah
kasih kepada nabi Isa AS mukjizat yang
berhubungan dengan dunia pengobatan.
Nah, di zaman Rasul SAW pada masa itu
kaum jahil iyyah terkenal akan syairnya yang
luar biasa Indahnya. Maka Allah pun
memberikan kepada Nabi SAW berupa
alquran sebuah mukjizat yang begitu sangat
tinggi dan sarat akan nilai sastranya.”
Ranid masih melanjutkan pemaparannya
“bahkan Allah nantangin mereka kaum kafir
untuk buat satu surat saja yang semisal
dengan alquran. Coba ente berdua buka Al-
Baqoroh ayat 23
'dan jika kamu meragukan Al-Quran yang
Kami turunkan kepada hamba Kami
(Muhammad) maka buatlah satu surat
semisalnya dan ajaklah penolong-
penolongmu selain Allah jika kamu orang
yang benar,'
dan dilanjutan ayatnya, bahwa Allah sudah
kasih garansi, mereka pasti gak akan
mampu ngebuatnya. Pernah ada kisah
tentang Musailamah Al-Kadzdzab yang
coba-coba buat alquran tandingan. Salah
satu suratnya niru-niru al-fiil. Dan surat
gadungan itu ditertawakan banyak orang
karena diliat dari sisi bahasa dan maknanya
betul-betul jelek. Dan satu hal lagi cuma
alquran kitab suci yang bisa dihafal oleh
jutaan manusia walaupun manusianya itu
sendiri pun tidak mengetahui arti alquran.
Bahkan uniknya juga, hafalannya tersebut
lengkap sampai titik dan komanya.
Subhanallah maha benar Allah dalam
firmanNya 'dan sungguh Kami mudahkan Al-
Quran untuk peringatan' Al-Qomar ayat 17,”
Ranid pun mengakhiri makalah yang
dibawakannya.
Selanjutnya giliran Ilmi yang mendapat
giliran menjelaskan mukjizat quran
berdasarkan studi yang ia geluti. Ilmi adalah
seorang mahasiswa IT di salah satu PTS di
Jakarta. Berbeda dengan kedua orang
sahabatnya tadi, Ikhwan lajang ini tengah
mengerjakan tugas akhir dalam
perkuliahannya. Hal ini dikarenakan Ilmi
terlebih dahulu kuliah selepas SMA daripada
Ahmad dan Ranid yang sempat menunda
jenjang akademisnya.
Lengkap dengan stelan kacamata khas para
hacker di film Hollywood, Ilmi pun memulai
pembicaraannya. “sebenernya ane belum
mau mengatakan ini mukjizat atau gak?
terus terang ane gak berani. Tapi salah satu
point yang pernah ane dengar dalam
seminar Qur’an bahwa kenapa Qur’an
disebut mukjizat tak lain dan tak bukan
adalah karena kebenarannya dalam
'meramal' masa depan. Betul gak Ran?” Ilmi
bertanya pada Ranid. Ranid pun mengiyakan
pernyataan Ilmi dengan menganggukan
kepala, seolah tak mau kehilangan
pemaparan dari Ilmi sahabatnya.
Ilmi melanjutkan “surat al-lahab contohnya,
di situ Allah memastikan bahwa Abu Lahab
bakalan tetep kafir dan masuk neraka. Dan
ketika surat itu turun di Mekkah, Abu Lahab
ternyata masih hidup. Sekarang coba antum
bayangin kalo seandainya Abu Lahab itu
tergerak hatinya untuk masuk Islam atau
pun pura-pura masuk Islam maka Al-Quran
akan dipertanyakan kebenarannya dari dulu
sampai sekarang. Ataupun di surat Ar-Rum
di situ dijelaskan bahwa Romawi bakalan
menang melawan Persia. Dan itu
subhanallah terjadi beberapa tahun
kemudian. Setelah pada peperangan yang
sebelumnya Romawi kalah maka pada
peperangan selanjutnya Romawi menang
telak.
Dan satu lagi peristiwa fathul Mekkah di
surat Al-Fath. Allah memastikan kaum
Muslimin akan memasuki Mekkah setelah
sekian lama hijrah ke Madinah. Dan
subhanallah hal itu terbukti.”
Fenomena "Al-Fisbukiyyah" dalam Al-Qur'an
“Ah itu mah dari aspek sejarah Mi, coba dari
aspek IT sesuai sama studi ente?” Tanya
Ranid seolah menantang Ilmi. “Weitss,
tenang-tenang ane kan belum selesai
jelasinnya, ana lanjut ya!” Jawab Ilmi. “Nah
berhubung tadi ane bilang ana gak berani
nyebut ini mukjizat atau nggak, maka ane
akan bilang ini kehebatan Quran.” Ilmi
masih melanjutkan, sementara kedua
rekannya Ahmad dan Ranid masih terus
diam dan menyimak kata per kata yang akan
terlontar dari mulut Ilmi. “ente berdua tau
gak, bahwa sejak 1400 tahun yang lalu
alquran sudah menyinggung tentang
Facebook dan kawan-kawannya?!” Ahmad
sang Cagur (Calon Guru) tertegun diiringi
dengan tertawa kecil seolah tak percaya
statmen Ilmi. Lain lagi dengan Ranid yang
masih berpikir dan mencari-cari bahwa
apakah benar kata Facebook ada di dalam
alquran. Dengan mencoba mentashrif pola-
pola fi’il.
Ilmi meneruskan kembali pemaparannya
“Ahmad, coba ente berdua buka surat Al-
Ma’arij ayat 19-21
"'Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka
mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia
berkeluh kesah. Dan apabila mendapat
kebaikan dia jadi kikir.'
Ayat ini menjelaskan fenomena jama’ah
"Al-Fisbukiyyah" secara umum. Coba ente-
ente liat wirid-wirid mereka.
Kebanyakan isinya keluh kesah. Temanya
udah mirip sinetron mendayu-dayu sampai
bikin air mata keluar. Sakit dari mulai bisul,
cantengan, jerawat, sampai ayan di update
di status. Cuaca juga gak ketinggalan.
Dikasih hujan, ngeluh gak bisa kemana-
mana. Dikasih panas ngeluh kepanasan.
Segala maksiat juga disebarin di muka
umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus
dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada
beberapa yang dipublikasikan puasa,
sedekah, tapi alhamdulillah ane belum
menemukan ada orang yang lagi sholat
update status 'lagi roka’at dua nih'
naudzubillah kalo sampai ada!” canda Ilmi.
Ahmad dan Ranid pun tertawa dan
mengaminkan ucapan Ilmi. “Terus di ayat
setelahnya dikatakan 'apabila dapat
kebaikan maka ia kikir.' Ane rasa betul ayat
tersebut. Coba ente berdua hitung ada
beberapa orang yang update status semisal
alhamdulillah dapet rezeki, buat yang mau
ditraktir harap tunggu di depan masjid. Kira-
kira ada gak status kayak gitu. Giliran dapat
rezeki yang melimpah pada pelit gak mau
orang lain pada tau, tapi giliran ditimpa
musibah di share kemana-mana.”
“Ah, lo iri aja kali jangan sok jaim deh?!”
Kali ini Ahmad yang bertanya kepada Ilmi.
Ilmi pun menjawab “ane rasa jaim itu perlu,
dalam konteks JAIM, Jaga-Iman berkaitan
dengan hal malu, ane tidak mengharamkan
update status, akan tetapi alangkah baiknya
update-nya itu yang baik-baik pokoknya
temanya mengajak kebaikan dari quran,
hadits, sahabat, ataupun salafush sholih.
Inget akh dalam hadits riwayat Bukhori
dikatakan Jika kamu tidak malu, maka
berbuatlah sesukamu. Ulama bilang bahwa
jika kita udah gak malu sama Allah dan tidak
merasa diawasinya maka tunaikan saja
hawa nafsumu dan lakukan apa yang kau
inginkan.” Jawab Ilmi.
Ranid tak menyangka sahabatnya Ilmi dapat
menarik dan mengaitkan surat Al-Ma’arij
ayat 20-22 dengan fenomena Facebookers
yang bergentayangan di dunia maya.
Alhamdulillah bertambah satu lagi
pengetahuan Ranid pada hari itu. Sungguh
Ranid sejatinya sudah sering membaca atau
bahkan menghafalkan surat ini. Namun
dikarenakan kurang men-tadabbur-i ayat ini
maka alangkah kagetnya ia mendengarkan
penjelasan yang dipaparkan oleh
sahabatnya Ilmi.
Diskusi kali ini pun berakahir seiring
dikumandangkannya adzan maghrib sebagai
pertanda masuknya waktu sholat maghrib
wAllahu a'lam bisshowab...

emha

Partai Mashriq Partai Maghrib
Partai Japemethe
Manusia sangat punya kesenangan untuk
bertengkar dan berpecah-belah satu sama
lainnya.
Manusia sangat suka membela golongannya
sendiri, partainya sendiri, alirannya sendiri,
kepentingannya sendiri.
Pembelaan atas golongannya sendiri itu bisa
berpijak pada keyakinan atas kebenaran
golongannya atau atas pilihan ideologi
kelompoknya atau yang banyak adalah karena
digolongannya itu terletak mata pencahariannya,
terletak pemenuhan atas kepentingan karier dan
keuntungan² pribadi lainnya.
Diantara yang berkecenderungan terakhir itu ada
yang karena keterpaksaan sebab tidak ada pilihan
lain kecuali loyalitas tunggal, atau ada yang karena
selalu merasa tidak cukup, alias karena
keserakahan.
Manusia sangat hobi makan 'ananiyah' : Keakuan,
kekamian, egoisme, egosentrisme.
Tidak hanya manusia² pemalu saja yang begini.
Para manusia tokoh dan kelas pemimpin pun
rata² begini. Ini wataknya.
Manusia mengkotakkan dirinya kalau tidakdi PPP
ya di Golkar atau PDI.
Manusia mengurung dirinya kalau tidak di Syiah y
di Sunni. Di Pekalongan atau di Bangil dan Jakarta
kedua golongan ini sedang asyik²nya bertengkar,
sampai sesekali hampir ke pergulatan fisik.
Manusia memborgol hidupnya kalau tidak di
Muhammadiyah ya di NU, atau ICMI, KAHMI,
HMI, PMII, kelompok diskusi ini dan itu yang
anggotanya 10 orang namun terpecah menjadi 15
bagian.
Manusia membatasi dirinya untuk ikut jalan tolnya
Mbak Tutut dan Hartono atau naik pesawatnya
Habibie dan Ginanjar, atau berpuluh-puluh
lokomotif dan gerbong lain yang sewaktu-waktu
bisa dilangsir dan diganti-ganti gandengannya.
Manusia bergaul satu sama lain dan punya
kesukaan untuk meng-klaim, “Khuwi japemethe.”
“Kae bocahe dhewe.” Itu orang kita.” “Itu anak
buah saya.” “Gali yang itu rekan saya, awas kamu
jangan berani-beraninya sama saya.”
Manusia penghuni partai masyariqatau partai
maghrib. Aliran Barat atau Timur. Dan pada saat
yang bersamaan mereka masing-masing
sesumbar tentang kemerdekaan, kebebasan, hak
asasi manusia.
Manusia sungguh-sungguh memiliki potensi
yang besar untuk bodoh dan munafik.

Klasik Cirebonan: Baridin, Legenda Cinta Abadi Cirebon

Klasik Cirebonan: Baridin, Legenda Cinta Abadi Cirebon: "Siapa yang tak kenal Baridin? Sebuah kisah klasik tentang cinta anak manusia yang melegenda di wilayah Cirebon. Kisahnya sendiri bersetin..."

Klasik Cirebonan: Drama Tarling ” Rebut Mantu “

Klasik Cirebonan: Drama Tarling ” Rebut Mantu “: "Sebuah drama tarling berjudul REBUT MANTU yang dimainkan Group Tarling CAHAYA MUDA pimp H.Ma’mun. Para pelaku : Hj.dariyah Yoyo S. Iin ..."

Klasik Cirebonan: Drama Tarling " Temu Ning Pangkon "

Klasik Cirebonan: Drama Tarling " Temu Ning Pangkon ": "H. Abdul ajid Bercerita tentang perjalan hidup seorang ibu beserta anaknya mengadu nasib ke sebuah kota besar. Dikisahkan, Wa Dulatip ya..."

Klasik Cirebonan: Drama Tarling " Ki Mardiyah "

Klasik Cirebonan: Drama Tarling " Ki Mardiyah ": "Siapa yang tak kenal Ki Mardiyah? Dia sering dijadikan sebagai simbol kekikiran bagi masyarakat cirebon.Sebuah kisah orang  kaya raya yang ..."

Klasik Cirebonan: Drama Tarling " Marta Bakrun "

Klasik Cirebonan: Drama Tarling " Marta Bakrun ": "H. Abdul ajid Ceritanya segar dan mengundang tawa. Dimainkan oleh Group Tarling Putra Sangkala, pimpinan H.Abdul Adjib. Para pemain : H..."

Jumat, 22 Juli 2011

langit kota cirebon menitikan airmata..

TOKOH TARLING WAFAT. FEB 27, '11 3:04 AM
UNTUK SEMUANYA
Innalillahi waina ilaihi roji'un. Tlah wafat
maestro Tarling H. Abdul Adjib ke
pangukuan Allah Swt.
Smoga amal ibadahnya mendapat balasan
setimpal dr Allah swt.
wafat sekitar 13.30. Akan disemayamkan di
desa buyut, mayung Cirebon.
KUTOIPAN ARTIKEL DARI TRIBUN JABAR.
LANGIT di atas Kota Cirebon seakan turut
berduka. Derai air hujan deras Selasa (26/2) sore
tak henti menghantar kepergian jenasah maestro
tarling Drs H Abdul Adjib (69) mulai dari rumah
duka di Jalan Sukasari Kota Cirebon. Ratusan
kerabat, keluarga dan para seniman Cirebon -
yang larut dalam duka atas kehilangan sang
inspirator kesenian daerah Cirebon- turut
mengiringi kepergian sang maestro kesenian khas
Cirebon ini ke tempat perisitirahatan terakhirnya.
Mereka rela basah kuyup diguyur hujan
mengikuti prosesi pemakaman jenazah
almarhum di komplek pemakamam keluarga di
Desa Buyut, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten
Cirebon (8 km dari pusat Kota Cirebon).
Sosok seniman besar yang hingga menjelang
akhir hayatnya masih setia bergelut dengan
kesenian daerah tarling khas, Abdul Adjib, saat-
saat terakhir hidupnya sempat dirawat di RSUD
Gunungjati Kota Cirebon sebulan lebih dan
mengembuskan napas terakir saat mendapat
perawatan khusus di rumah sakit paruparu
Sidawangi, Sumber, Kabupaten Cirtebon.
Kesetiaan terhadap profesinya tak diragukan lagi.
Sebelum masuk rumah sakit, almahum masih
tampil di layar teve lokal secara live dalam acara
Abdul Adjib Show dan sebagai pemateri dalam
workshop tarling di Desa Cisaat yang diikuti 75
orang pemuda/pelajar/mahasiswa dari berbagai
daerah Kabupaten Cirebon.
Bahkan beberapa hari sebelum dirawat sang
maestro mengirim SMS (kepada penulis, Red)
yang isinya semacam amanat yakni, "Ya wis
demi Sumbadi putra Cirebon kang duwe
kepedulian ning nuansa Cirebon, kula bli
keberatan drama tarling Baridin digawe film
Cerbonan. Mudah-mudahan ide mulia Sumbadi
oli keridoane Allh SWT (Ya, sudah demi Sumbadi
putra Cirebon yang punya kepedulian terhadap
nuansa Cirebon, saya tidak keberatan drama
tarling Baridin digawe film Cerbonan. Mudah-
mudahan ide mulia Sumbadi mendapat ridho
Allah Swt)"
Kiprah awal Abdul Adjib dalam dunia tarling
dimulai pada 1964. Bersama kakak kandung
Askadi Sastrasuganda, ia membentuk grup tarling
"Putra Sangkala". Di tangan Abdul Adjib inilah
tarling yang semula sebagai kesenian mlatar
(kesenian beberang/ngamen), berubah drastis
menjadi kesenian panggung. Tarling yang
semula seni musik gitar dan suling, oleh Abdul
Adjib dimodifikasi menjadi seni panggung yang
lebih komplet yakni seni musik, lagu dan seni
drama. Maka pada 1970-an, grup tarling Putra
Sangkala kebanjiran order panggungan, dalam
setahun bisa mentas di 500 panggung orang
hajatan.
Tarling Abdul Adjib inilah yang kini menjadi
trademark kesenian khas Cirebon. Tarling khas
versi Abdul Adjib meski memenuhi kriteria
sebagai seni musik yang berirama tembang
klasik cerbonan dengan waditra (alat musik/
tetabuhan) bukan hanya gitar dan suling, tapi
ditambah gendang, tutukan, gong dan kecrek.
Syair-syiar lagu tarling yang semula asal-asalan,
di tangan Abdul Adjib, syair lagu tarling digarap
dengan penuh nilai sastra Cerbon seperti
wangsalan dengan mengandung nilai humor
cerbonan yang tinggi. Bahkan di atas panggung
orang hajatan, Abdul Adjib paling sering didaulat
untuk mementaskan drama tarling cerita rakyat
"Baridin". Menurutnya, drama tarling Baridin ini
ibarat orang dagang, modal murah dijual mahal.
Modalnya cuma satu cerita Baridin, tapi yang
membeli atau yang nanggap ratusan tuan
pemangku hajat.
Dalam drama tarling Baridin, dialog-dialog
cerbonan terungkap bukan sembarang ucap.
Bagai lirik puisi cerbonan berupa wangsalan,
dengan tiap kata penuh makna. Dalam dialog
berbentuk tembang drama musical tarling
Baridin, terungkap kalimat yang enak didengar
baik liriknya maupun tembangnya. Seperti
tembang yang dibawakan Ratminah;
Pancen Baridin wong lanang bli weru isin//tukar
ning dalan ngomong bli dipikir dingin//Ratminah
bli bakal jodo Baridin//saking Baridin kepengen
kawin. Lalu Baridin menimpali dengan tembang
berlirik; Rujak-rujak merak campuran rujak pace//
ya merak ya manuk bence, ya merak ya manuk
bence// kayae mengkenen dadi wong blesak yen
duit, duit rece// akeh wong wadon pada ngece.
Lalu, ketika Baridin sakit hati lantaran ditolak
lamaran orang tuanya oleh gadis orang kaya
bernama Ratminah, Baridin menembangkan
dengan lirik yang sangat menukik dan penuh
makna kekuatan tekad untuk memperoleh cinta
Ratminah. Lirik tembangnya; Mlayua ning lak-
lakane naga duh nok Ratminah// Baridin karepe
durung maria nok ira//Ngalia ning sejene jagad
mabura teka ning wulan//Tek udag mangsa
wurunga//ngrasa Baridin demene durung mari-
mari.
Bahkan dalam cerita Baridin ini ada sebuah doa
khas Cerbon yang bernama Kemat Jaran Guyang,
yang hingga saat ini menjadi ekspresi beriman
ala pemuda-pemuda Cirebon yang punya nilai
kekurangan baik fisik maupun harta. Doa kemat
Jaran Guyang ala Baridin karya Abdul Adjib ini
berbunyi;
Walau begitu, bukan Niat isun arepan maca
kemat jaran guyang//Dudu ngemat ngemat
tangga, dudu mengat wong liwat dalan//Sing tek
kemat anake bapa Dam//Boca gembleng keceluk
kang aran Suratminah//kang demen njelajah desa
Melangkori//Yen lagi turu gage nglilira//yen wis
nglilir gage njagonga// yen wis njagong gage
ngadega//yen wis ngadeg gage mlayua//
brengengenga kaya jaran//teka welas teka asih//
atine suratminah welas asih ning badan isun.
Selain lagu klasik Baridin dan Kiser Saeda Saaeni,
ia juga mencipta lagu tarling modern yang
popular di antaranya, Warung Pojok, Kota
Cerbon Kembang Jambe Tutup Ketel, Supir
Inden, Tukang Cukur, Bakul Jamu. Bahkan ada
lagu yang terbaru yang belum dirilis yakni
berjudul Aneka Busana.
Dari ratusan lagu dan drama tarling karya Abdul
Adjib, dua karya puncaknya yang hingga hinga
kini terus dikenang dan diingat masyarakat
penggemarnya di Cirebon dan di mancanegara
yakni lagu tarling Warung Pojok dan drama
tarling Baridin. "Jujur saja dalam usia yang sepuh
ini, dua karya inilah yang telah menghidupi
keluarga dan menjadi harta seni yang abadi,"
paparnya saat berbincang-bincang sebelum akhir
hayatnya.
Sebelum mengembuskan napasnya, ketika
ditemui di VIP B RS Gunungjati Cirebon, Abdul
Adjib masih menyatakan kegelisahannya saat
menatap perkembangan kesenian khas kota
udang ini makin porak porandakan oleh ulah
sejumlah oknum seniman yang cuma
mengedepankan prinsip dagang hiburan. Setelah
awal 1980-an tarling dimanipulasi menjadi tarling
dangdut dan 2010-an tarling berubah wujud
menjadi oragan tarling; yang syair dan tembang
dalam tarling dangdut maupun organ tarling
digarap secara amburadul tanpa berpegang
moralitas relegiusitas. Sehingga kesenian khas
Cirebon ini nyaris tenggelam dalam kenestapaan
yang panjang.
Abdul Adjib dalam kegelisahannya hingga akhir
hayatnya tetap menolak keras adanya predikat
tarling dangdut atau organ tarling. Baginya, tarling
dangdut dan organ tarling makin mengaburkan
identitas dan karakteristik tarling itu sendiri.
Prinsip sang maestro yang selalu didengung-
dengungkan di setiap pertemuan dimanapun
adalah: "Aja sampe naro sujen ning duwur meja,
karung teles nggo wada dedek. Deke wong
dipujapuja deke dewek diedek-edek." (Jangan
sampai menaruh tusuk sate diatas meja, karung
basah dipakai tempat dedak. Punya orang dipuja-
puja punya sendiri diinjak-injak).
Cirebon tanpa tarling ya bukan Cirebon. Tarling
tanpa Abdul Adjib ya bukan tarling. Lalu haruskah
masyarakat Cirebon yang baru terobati
kerinduannya terhadap tarling khas, kembali
menarik napas panjang meratapi nasib tarling
yang tersengal tanpa sang maestro? Entahlah.
Yang jelas almarhum Abdul Adjib telah
membangkitkan tarling menjadi sebuah tontonan
dan tuntunan yang berarti.Semoga. ***

selamat jalan bp maestro h.abdul adjib (baridin)

SENI tradisional tarling (gitar suling) identik
dengan Cirebon. Namun, bisa pula dikatakan
tarling identik dengan H Abdul Adjib (58). Dialah
seniman yang mengangkat pamor tarling hingga
bisa populer seperti sekarang.
Di tangan Abdul Adjib, tarling bukan lagi sekadar
seni musik yang mengandalkan instrumen gitar
dan suling, tetapi sejak tahun 1964 menjadi seni
pentas yang mempunyai daya pikat luar biasa.
Berbagai lapisan masyarakat senantiasa
merindukan kehadiran tarling saat pesta
pernikahan, khitanan, syukuran rumah baru,
pesta panen padi hingga pengangkatan kepala
desa.
Popularitas tarling kemudian juga mendorong
munculnya grup-grup tarling sejak pertengahan
1970-an hingga sekarang dengan berbagai
improvisasinya, seperti tarling dangdut, tarling
jaipong dan sebagainya. Namun, di antara
berbagai grup tarling yang bermunculan tersebut,
"Putra Sangkala" pimpinan Abdul Adjib tetap
menempati urutan teratas. Pesanan pentas tidak
pernah berhenti sepanjang tahun, bahkan untuk
permintaan pentas tidak bisa dilakukan dadakan
namun harus pesan dan antre sekitar tujuh
sampai delapan bulan sebelumnya.
Lagu-lagu tarling pun seolah tidak pernah berhenti
mengalir dari tangan Abdul Adjib. Lebih dari 300
lagu tarling telah diciptakan, antara lain yang
sangat populer, Penganten Baru, Sopir Inden,
Tukang Cukur, Kota Cirebon dan sejumlah lagu
lainnya yang direkam di piringan hitam, kaset
hingga CD. "Namun, saya tidak menikmati
keuntungan royalti dari popularitas lagu-lagu
tersebut karena semuanya dijual putus," keluh
Adjib.
Meski tidak menikmati keuntungan royalti, namun
nyatanya nama Abdul Adjib sangat melekat di
kalangan masyarakat Jawa Barat, terutama yang
bermukim di sekitar pesisir pantai utara Jawa
(Pantura). Penampilan Abdul Adjib dan grupnya
yang kini bernama "Putra Suara" memiliki daya
pikat luar biasa, sehingga penonton bisa terpaku
di depan panggung sepanjang malam hingga dini
hari terutama jika menampilkan lakon-lakon yang
sangat populer, seperti Baridin dan Martabakrun.
Di luar lakon tersebut, Abdul Adjib diakui banyak
pihak memiliki keistimewaan dalam suara,
improvisasi panggung dan membuat wangsalan
(semacam pantun) yang diiringi musik tarling.
Apa pun yang dilihat Adjib di atas panggung, bisa
langsung dibuat wangsalan yang mempesona
penonton mulai dari gadis remaja hingga nenek
renta.
***
Sampai pertengahan tahun 1950-an, irama musik
khas Cirebon yang ditambah gitar tersebut belum
dinamakan tarling. Kepala RRI Cirebon saat itu,
Fadjar Madrazi, menyebutnya Melodi Kota Udang
untuk acara musik yang diasuhnya dengan
menampilkan grup-grup musik yang sudah
sangat tenar ketika itu, seperti Kelana Jaya
pimpinan Jayana dan Nada Budaya pimpinan
Narto serta sinden beken saat itu seperti Nyi
Carini, Nyi Suteni, Nyi Tarwi dan Nyi Dariyem.
"Mungkin karena dalam perkembangannya
kemudian irama musik tersebut didominasi suara
gitar dan suling, masyarakat menyebutnya
tarling," kata Abdul Adjib, kelahiran Cirebon 9
Januari 1942.
Abdul Adjib yang saat itu masih berumur belasan
tahun dan duduk di bangku SMP, belum
berkecimpung di dunia musik tetapi lebih sering
tampil di grup sandiwara Gado-gado Remaja.
Kakaknya, seniman serba bisa, Askadi
Sastrasuganda, memberikan polesan musik pada
bakat seni Abdul Adjib. Hasil binaan ini tidak sia-
sia, karena dalam Festival Tarling se-Karesidenan
Cirebon tahun 1968, Abdul Adjib tampil sebagai
juara pertama mengalahkan seniman tarling yang
sudah sangat populer saat itu, Narto dan Jayana.
"Kemenangan ini sekaligus memunculkan
gagasan saya untuk memodifikasi tarling," kata
Abdul Adjib. Di tangannya, tarling bukan lagi
sekadar seni musik tetapi seni pentas yang
merupakan perpaduan antara seni tari, seni musik
dan seni drama.
"Perpaduan ini dimaksudkan agar tarling menjadi
lebih variatif, tidak sekadar menghibur tetapi bisa
memasukkan unsur pendidikan lewat drama dan
musik," kata Adjib. Karena itu beberapa lakon
drama pun disusun, antara lain yang sangat
populer hingga sekarang adalah Baridin,
menceritakan seorang pemuda miskin yang
cintanya ditolak oleh gadis cantik dari keluarga
kaya-raya.
Selain membuat berbagai lakon, Abdul Adjib tak
pernah kehabisan gagasan untuk terus
menciptakan lagu, mulai dari kisah yang terjadi di
masyarakat, kepiluan hidup, sindiran hingga lagu
yang bernada jenaka.
Produktivitasnya dalam menciptakan lakon dan
lagu, membuat grup tarling asuhannya sangat
populer. Pesanan untuk tampil tidak pernah
berhenti sepanjang tahun, bahkan pada masa
jayanya sekitar tahun 1970-an sering pentas lebih
dari 500 kali dalam setahun. "Kami terpaksa
pontang-panting, sebagian anggota tampil dulu
kemudian pindah ke tempat lain yang
berdekatan," kata Abdul Adjib.
Selain sibuk pentas mulai dari Banten hingga
Pekalongan, Jawa Tengah, Adjib harus pandai
mengatur waktu untuk rekaman di Jakarta.
Hingga kini puluhan piringan hitam, kaset hingga
CD lagu-lagu tarling sudah dihasilkan Adjib
bersama sinden andalan sekaligus istrinya, Uun
Kurniasih.
***
DI masa tuanya kini, Adjib lebih banyak
memberikan ceramah keagamaan di berbagai
majelis taklim. Undangan untuk memberikan
ceramah tak henti-hentinya mengalir dari satu
kota ke kota lain, terutama di Jawa Barat.
Meski demikian, permintaan untuk bermain tarling
tetap dia layani. "Bagaimanapun tarling sudah
menjadi bagian dan ladang hidup saya," ujar
pensiunan pegawai negeri sipil di lingkungan
Pemda Kotamadya Cirebon ini.
Obsesi sekaligus usaha yang sedang dirintisnya
saat ini adalah berupaya menempatkan tarling
agar bisa sejajar dengan bentuk kesenian daerah
lain, seperti lenong Betawi dan ludruk Jawa
Timur. Karena itu Adjib sedang berupaya keras
mencari tempat pementasan yang permanen di
Jakarta seperti Srimulat yang pernah manggung
di Taman Ria Jakarta.
Adjib merasa yakin, di Jakarta tarling akan
mampu bersaing dengan seni pertunjukan lain
dan tidak akan kehilangan peminat. Selain
banyaknya warga Cirebon dan Indramayu yang
bermigrasi ke Ibu Kota, pementasan tarling lebih
atraktif dan variatif karena merupakan paduan dari
seni musik, tari dan drama.
"Salah satu hal yang masih menjadi kendala
antara lain soal bahasa. Kalau mau ditonton
masyarakat lain di luar subetnis Cirebon, maka
tarling harus mau menggunakan bahasa
Indonesia seperti halnya ludruk dan Srimulat,"
kata Adjib.
Namun, di tengah upaya Adjib mengembangkan
seni tarling ke berbagai daerah termasuk Jakarta,
seniman-seniman tarling yang baru muncul
justru sering mengeluh karena merasa terdesak.
Dalam beberapa kali penampilan tarling, sinden
dan pemain drama yang belum tersohor justru
sering dipaksa penonton mempersingkat jalan
cerita, atau tarling ditampilkan tengah malam
setelah lagu-lagu dangdut. Bahkan ketika cerita
sudah mulai berjalan, kalangan muda yang
menyaksikan pementasan sambil menenggak
minuman beralkohol sering memaksa untuk
melantunkan lagu-lagu berirama dangdut.
"Pernah ada yang menolak, penonton lalu
melempari pemain tarling," keluh Adjib dengan
nada prihatin. Tidak mengherankan jika kemudian
di beberepa daerah, aparat pemerintah melarang
atraksi hiburan termasuk tarling pada malam hari,
dengan alasan sering menimbulkan keributan
massa penonton. Tarling sering jadi kambing
hitam terjadinya keributan.
"Ini tudingan yang menyakitkan, tetapi sekaligus
tantangan bagi seniman tarling untuk lebih kreatif
agar bisa lebih banyak menarik minat penonton,"
kata Abdul Adjib.

cinta langit..

aku cinta padamu
tapi aku tak mau jatuh cinta padamu
“hatiku telah mampu menerima aneka bentuk dan
rupa;
ia merupakan padang rumput bagi menjangan,
biara bagi para rahib, kuil anjungan berhala,
ka`bah tempat orang bertawaf, batu tulis untuk
Taurat,
dan mushaf bagi al-Qur’an
agamaku adalah agama cinta,
yang senantiasa kuikuti
ke mana pun langkahnya;
itulah agama dan keimananku”
(Ibnu Arabi 1165-1240 M)
BULAN September lalu dua orang teman saya
mendapat musibah. Yang satu suaminya
meninggal dunia, sedangkan yang seorang lagi
karena bercerai dari suami yang telah
memberinya tiga orang anak yang manis.
Keduanya telah melewati usia pernikahan hampir
dua puluh tahun. Tentu sangat menyedihkan bila
tiba-tiba terpisah dari orang tercinta yang telah
puluhan tahun bersama-sama menjalani suka
duka kehidupan. Selama berhari-hari dua teman
saya itu tenggelam dalam kesedihan mendalam.
Keluarga dan sahabat tak henti mendampingi dan
menasihati agar ikhlas menerima ketetapan Allah
tersebut.
Di tempat berbeda, pada suatu sore, sahabat saya
seorang wanita lajang berusia hampir 40 tahun ,
mencurahkan perasaannya. Dengan air mata
berlinang ia menceritakan kisah cintanya yang
kandas. Pacarnya pergi ke pelukan wanita lain,
padahal mereka sudah merencanakan pernikahan
tahun depan.
Tiga perempuan di atas menangis karena cinta.
Kesedihan karena keterpisahan dengan orang
yang dikasihi memang bukan perkara sederhana.
Taruhannya adalah hati dan masa depan.
Memang, di antara deretan cobaan hidup dari
Allah, yang paling berat adalah cobaan cinta
karena letak cinta di dalam hati. Ujian cinta adalah
ujian hati. Cinta, meski tersembunyi, getarannya
mampu mempengaruhi pikiran sekaligus
mengendalikan tindakan. Cinta dapat mengubah
banyak hal. Pahit jadi manis, sedih jadi
membahagiakan, derita menjadi nikmat. Bahkan,
cinta dapat membuat orang sehat menjadi sakit,
dan orang waras menjadi gila. Tentu saja, cinta
yang saya maksud tadi adalah cinta yang
orientasinya lebih kepada fisik emosi. Bukan cinta
yang dilandasi oleh keimanan kepada Allah SWT.
Ibn Arabi membagi cinta menjadi tiga bagian.
Pertama, cinta alamiah. Cinta ini muncul dari rasa
cinta jasmani saja. Cinta semacam ini biasa
muncul pada diri orang awam yang landasan
cintanya hanya sebatas perasaan lahiriah. Kedua,
cinta ruhaniah. Cinta ini bermula dari kecintaan
seseorang pada sesuatu yang tujuannya adalah
untuk sampai kepada zat yang dicintainya dan
berakhir pada penyatuan diri antara pecinta
dengan yang dicinta. Cinta jenis ini memiliki dua
unsur utama sebagai penyebab kemunculannya.
Dua hal yang dimaksud adalah jasad (fisik) dan
ruh. Ketiga, adalah cinta Ilahiah. Cinta dalam
bentuk ini hanya berhubungan dengan ruh saja
tanpa ada persinggungan dan persentuhan fisik
materi, karena segala hal yang inderawi terangkat
pada posisi non inderawi, karena pemilik cinta
tersebut melihat bahwa alam materi merupakan
sandi dan penampakan lahiriah dunia akal,
sehingga kecintaannya pada hal-hal tersebut
bermakna cinta atas segala penjelmaan Ilahi.
Menurut saya, cinta itu absurd sekaligus masuk
akal. Jatuh cinta adalah anugerah sekaligus
cobaan. Pergulatan hati, jiwa , dan akal dalam
“melawan” pesona cinta yang luar biasa,
merupakan ujian berat. Perjuangan beratnya
adalah bagaimana saya tetap mengedepankan
logika dan kesadaran spiritual ketika cinta itu
datang melanda. Saya juga terus berusaha
memakai akal sehat (ketika jatuh cinta), agar tidak
terjebak ke dalam pusaran romantisisme yang
akhirnya memalingkan hati saya dari-Nya. Belum
benar-benar berhasil, tapi setidaknya saya terus
belajar untuk itu. Kata-kata yang saya pegang
ketika saya tengah dilanda kerinduan dan
romantisme luar biasa pada kekasih saya adalah:
Kenapa demikian? Karena saya tidak mau
kehilangan perasaan cinta saya padanya, tapi
sekaligus saya tidak mau Allah cemburu dan
memisahkan saya darinya (dengan cara-
Nya).“aku mencintaimu, tapi aku tak mau jatuh
cinta padamu.”
“Cinta adalah perasaan yang bergetar,” demikian
kata penyair besar Kahlil Gibran. Tentu saja saya
sungguh yakin bahwa cinta adalah anugerah
indah dari Allah untuk mahluk ciptaan-Nya yang
paling sempurna yang bernama manusia. Tapi,
Dia pasti “cemburu” kalau kita jatuh cinta mati-
matian pada seseorang dan melupakan-Nya.
Karena itu, jatuh cintalah tapi jangan sampai
membuat eksistensi Allah di hati kita “terancam.”
Meski barangkali kita belum bisa meneladani kata-
kata penyair sufi Jalaluddin Rumi yang
mengatakan: “Cinta sejati tidak memberi tempat
kepada yang lain kecuali Dia yang satu – Kekasih
yang Maha Indah.” Namun, setidaknya kita bisa
sedikit menggubah komposisi perasaan cinta
yang bersemayam dalam hati agar tak terlalu
bergulung-gulung dan merampas habis ruang
waktu kita. Komposisi yang paling aman adalah
dengan cara menjadikan cinta sebagai energi
psikologis dan energi spiritual untuk
memperindah kanvas kehidupan kita, dan sebagai
sarana untuk meraih cinta-Nya yang sejati.
Segenap usaha tadi bisa dibarengi dengan
memanjatkan doa indah (petikan syair) Kwaja
‘Abdullah Ansari:
ya Illahi
tunjuki kami wajah-Mu
hingga kami tak memandang
selain wajah-Mu
bukalah pintu-Mu hingga kami takkan
mengetuk selain pintu-Mu.

kedekatan ruhani

Inilah Cinta: Terbang tinggi ke langit
setiap saat mencampakkan ratusan hijab
pertama kali menyangkal hidup (zuhud),
pada akhirnya (jiwa) berjalan tanpa kaki (tubuh)
cinta memandang dunia telah raib dan
tak mempedulikan yang nampak di mata
ia memandang jauh ke sebalik dunia bentuk-
bentuk
menembus hakikat segala sesuatu
(diterjemahkan oleh Abdul Hadi W.M. dalam buku
Jalaluddin Rumi dan Puisi-puisi Tasawuf).
PENYAIR besar Jalaluddin Rumi berpendapat
bahwa untuk memahami kehidupan dan asal-
usul kewujudan dirinya, manusia mesti
menggunakan jalan cinta. Masih menurut Rumi,
cinta juga dikatakan sebagai suatu dorongan
luhur yang membawa seseorang mencapai
hakikat kehidupan yang baqa.
Kalau kita jatuh cinta kepada seseorang, hal
pertama yang membuat kita jatuh hati tentulah
daya tarik fisik, baru berkembang ke hal-hal
lainnya, misalnya kepribadian dan intelektualitas.
Lalu, bagaimana caranya kita jatuh cinta kepada
Tuhan?
Kita akan bisa jatuh cinta kepada Tuhan, salah
satu caranya adalah dengan mengasah kepekaan
diri dan kepekaan hati. Dengan kepekaan yang kita
miliki, kita akan mampu melihat betapa Maha
Luarbiasanya Sang Pencipta.
Salah satu contohnya, adalah matahari terbit. Bagi
orang yang tidak memiliki kepekaan, melihat
matahari terbit tidak akan memunculkan perasaan
apa-apa. Karena orang tersebut beranggapan
bahwa matahari terbiat setiap hari adalah suatu
hal yang memang sudah semestinya terjadi. Tapi
tidak demikian halnya dengan orang yang
memiliki kepekaan jiwa, di mata orang tersebut
matahari terbit dengan sinar indahnya terlihat
demikian indah dan menakjubkan, sehingga
membuat hatinya bergetar. Karena bagi orang
yang peka, dapat merasakan bahwa segala benda
di dunia ini menggemakan syair-syair Tuhan.
Cinta terhadap sesama manusia, tentulah tidak
sulit untuk mewujudkannya. Karena orang yang
kita cintai secara konkret bisa kita lihat dan kita
jumpai kapan pun kita kehendaki. Tetapi tidak
demikian halnya dengan cinta kita kepada Tuhan.
Karena secara fisik Dia tidak bisa kita lihat dan
hanya orang yang memiliki keimanan yang baik
yang dapat merasakan kehadiran-Nya.
Ciri paling utama dan kebutuhan yang paling
mendasar dari orang yang mencintai adalah
munculnya keinginan untuk senantiasa berjumpa
dan mengekspresikan cintanya kepada sang
kekasih.
Maka, bagaimanakah caranya kita dapat berjumpa
dan mengekspresikan cinta kita kepada-Nya?
Tentunya dengan jalan mendekatkan diri melalui
shalat, zikir, dan doa-doa yang kita sampaikan.
Dengan jalan demikian, lama kelamaan dengan
sendirinya kita akan dapat merasakan balasan
cinta dari-Nya. Melalui ibadah-ibadah yang kita
lakukan dengan khusyu’ suatu saat akan
memunculkan sebuah kesadaran. Bahwa dalam
sebuah hubungan cinta, kedekatan secara ruhani
lebih tinggi nilainya ketimbang kedekatan secara
fisik. []

kedekatan ruhani

Inilah Cinta: Terbang tinggi ke langit
setiap saat mencampakkan ratusan hijab
pertama kali menyangkal hidup (zuhud),
pada akhirnya (jiwa) berjalan tanpa kaki (tubuh)
cinta memandang dunia telah raib dan
tak mempedulikan yang nampak di mata
ia memandang jauh ke sebalik dunia bentuk-
bentuk
menembus hakikat segala sesuatu
(diterjemahkan oleh Abdul Hadi W.M. dalam buku
Jalaluddin Rumi dan Puisi-puisi Tasawuf).
PENYAIR besar Jalaluddin Rumi berpendapat
bahwa untuk memahami kehidupan dan asal-
usul kewujudan dirinya, manusia mesti
menggunakan jalan cinta. Masih menurut Rumi,
cinta juga dikatakan sebagai suatu dorongan
luhur yang membawa seseorang mencapai
hakikat kehidupan yang baqa.
Kalau kita jatuh cinta kepada seseorang, hal
pertama yang membuat kita jatuh hati tentulah
daya tarik fisik, baru berkembang ke hal-hal
lainnya, misalnya kepribadian dan intelektualitas.
Lalu, bagaimana caranya kita jatuh cinta kepada
Tuhan?
Kita akan bisa jatuh cinta kepada Tuhan, salah
satu caranya adalah dengan mengasah kepekaan
diri dan kepekaan hati. Dengan kepekaan yang kita
miliki, kita akan mampu melihat betapa Maha
Luarbiasanya Sang Pencipta.
Salah satu contohnya, adalah matahari terbit. Bagi
orang yang tidak memiliki kepekaan, melihat
matahari terbit tidak akan memunculkan perasaan
apa-apa. Karena orang tersebut beranggapan
bahwa matahari terbiat setiap hari adalah suatu
hal yang memang sudah semestinya terjadi. Tapi
tidak demikian halnya dengan orang yang
memiliki kepekaan jiwa, di mata orang tersebut
matahari terbit dengan sinar indahnya terlihat
demikian indah dan menakjubkan, sehingga
membuat hatinya bergetar. Karena bagi orang
yang peka, dapat merasakan bahwa segala benda
di dunia ini menggemakan syair-syair Tuhan.
Cinta terhadap sesama manusia, tentulah tidak
sulit untuk mewujudkannya. Karena orang yang
kita cintai secara konkret bisa kita lihat dan kita
jumpai kapan pun kita kehendaki. Tetapi tidak
demikian halnya dengan cinta kita kepada Tuhan.
Karena secara fisik Dia tidak bisa kita lihat dan
hanya orang yang memiliki keimanan yang baik
yang dapat merasakan kehadiran-Nya.
Ciri paling utama dan kebutuhan yang paling
mendasar dari orang yang mencintai adalah
munculnya keinginan untuk senantiasa berjumpa
dan mengekspresikan cintanya kepada sang
kekasih.
Maka, bagaimanakah caranya kita dapat berjumpa
dan mengekspresikan cinta kita kepada-Nya?
Tentunya dengan jalan mendekatkan diri melalui
shalat, zikir, dan doa-doa yang kita sampaikan.
Dengan jalan demikian, lama kelamaan dengan
sendirinya kita akan dapat merasakan balasan
cinta dari-Nya. Melalui ibadah-ibadah yang kita
lakukan dengan khusyu’ suatu saat akan
memunculkan sebuah kesadaran. Bahwa dalam
sebuah hubungan cinta, kedekatan secara ruhani
lebih tinggi nilainya ketimbang kedekatan secara
fisik. []

Allah Maha Kangen dan Maha Pencemburu

SUATU hari, saat melintas di jalan tol Jagorawi
dari arah Jakarta menuju Bogor, saya membaca
papan lalu lintas di sisi kiri jalan yang berisi
informasi kecelakaan di jalan tol tersebut yang
terjadi selama setahun terakhir. Jumlah korban
tewas maupun luka-luka jumlahnya cukup
fantastis. Angka itu jauh lebih besar dibandingkan
angka kecelekaaan yang terjadi di jalan raya
Bogor menuju Puncak. Hal itu membuat hati saya
sibuk mengira-ngira penyebab hal itu.
Selanjutnya, saya pun bercakap-cakap dengan
diri sendiri, kenapa di jalan tol yang secara fisik
lebih mulus, tidak berliku, dan lebih mudah dilalui
justru lebih sering terjadi kecelakaan. Jangan-
jangan penyebabnya justru tak hanya
keterampilan mengemudi belaka. Jangan-jangan
penyebabnya juga tak sekedar menyangkut fisik
infrastruktur jalan raya saja. Barangkali ada hal-hal
yang lebih bersifat kepribadian dan kejiwaan
seorang pengemudi. Demikian saya sibuk
menduga-duga.
Dalam hidup ini, orang yang senantiasa
berkecukupan dan jauh dari segala kesulitan
hampir dapat disamakan dengan seseorang yang
berkendara dan mengemudi mobil di jalan tol.
Jalan yang demikian lurus, mulus, dan bebas
hambatan, cenderung melenakan. Berbeda
misalnya dengan kalau kita mengemudi di jalan
raya menuju Puncak Pass. Jalannya begitu
berkelok-kelok, penuh tanjakan dan turunan,
bahkan di salah satu sisi jalan terdapat jurang
yang cukup dalam. Pada situasi sulit seperti itu
justru membuat orang menjadi lebih waspada
dan sangat hati-hati.
Demikian pula sikap manusia pada umumnya
dalam menjalani kehidupan ini. Hidup yang
berkecukupan, baik dari segi materi maupun
kasih sayang, malah membuat manusia terbuai.
Kesibukan menikmati segala kelebihan tersebut
akan membuat manusia lupa pada Allah – Sang
Pemberi Hidup. Padahal, Allah lah yang telah
melimpahkan semua nikmat dan karunia
tersebut. Kesibukan menikmati kekayaan,
perhatian, dan cinta kasih berlimpah dari
sekeliling, apakah dari keluarga, teman, sahabat,
pacar, suami atau istri, membuat Allah tersisih
dan tak lagi dikangeni.
Saya setuju dengan istilah budayawan Emha
Ainun Nadjid yang mengatakan bahwa Allah itu
pencemburu. Dia tak mau diduakan dan
dibanding-bandingkan dengan apa pun. Bahkan,
menurut saya, Allah itu juga “Maha Kangen.” Dia
terus saja “menarik-narik” perhatian dan ingatan
kita agar senantiasa tertuju kepada-Nya. Kita tak
boleh mencintai apa pun di dunia ini melebihi
cinta kita kepada-Nya. Kita tak boleh kangen pada
apa pun di muka bumi ini melampaui kangen kita
pada-Nya. Kita boleh cinta dan boleh kangen pada
apa pun, asal orientasinya adalah minallah-ilallah-
billah-lillah. Dari Allah-untuk Allah-dengan Allah-
milik Allah.
Seorang teman yang dikhianati kekasihnya,
menangis berhari-hari. Ada pula teman lain yang
sedih berkepanjangan karena suami yang
dicintainya pergi menghadap Allah. Dan di sebuah
rumah mewah seorang laki-laki terkapar tak
berdaya karena gagal terpilih kembali menjadi
gubernur. Mereka sedih dan terluka oleh perasaan
kehilangan yang amat sangat. Dalam kesedihan
yang memuncak itulah mereka ingat Allah dan
merintih menyebut-nyebut asma-Nya. Allah yang
selama bertahun-tahun hanya sesekali muncul
dalam lintasan pikiran. Allah yang tak pernah
sempat diingat karena sibuk dengan berbagai
kesenangan.
Karena Allah “Maha Kangen,” maka Ia selalu
punya cara untuk membuat kita kangen pada-
Nya. Dia juga selalu punya cara untuk membuat
kita (lagi-lagi) jatuh cinta pada-Nya. Di antaranya
adalah dengan cara seperti kasus di atas.
Keterpisahan secara fisik maupun hati antara kita
dengan orang yang kita kasihi, dan keterpisahan
antara kita dengan pangkat dan jabatan yang
pernah kita genggam, akan membuat kita merasa
sangat nelangsa. Karena secara naluriah setiap
orang memiliki sense of spiritualism, maka dalam
situasi sangat sedih seperti itu sudah pasti akan
“lari” dan mengadu pada Allah.
Saya teringat pada kisah masa lalu, saat menjalani
hubungan percintaan yang sangat romantis
dengan seseorang. Kisah cinta yang terjalin
selama tiga belas tahun hancur berkeping-keping,
dan saya sangat patah hati. Dalam puncak
kesedihan, saya pun bersimpuh dengan air mata
berderai-derai seraya memanjatkan doa yang
saya kutip dari Munajat Cinta Rabbi’ah Al-
Adawiyah:
“Tuhanku
Tenggelamkan diriku dalam samudera
Keikhlasan mencintai-Mu
Sehingga tak ada sesuatu yang menyibukkanku
Kecuali berzikir kepada-Mu.”
Sejak itu saya patah arang. Saya tak lagi bisa jatuh
cinta secara romantis dan berbunga-bunga. Pada
akhirnya, memang hanya cinta Allah yang tak
berubah oleh ruang dan waktu. Hanya Allah yang
kesetiaannya tak terhingga. Dan, hanya Allah
yang punya kangen bergunung-gunung dan
cinta tak berujung.

gusti Allah tidak ndeso..

Emha Ainun Nadjib: Gusti Allah Tidak Ndeso
Oleh: Anjar Anastasia | 19 May 2011 | 08:10 WIB
Arsip lama saya tentang tulisan dari Cak Nun.
Rasanya masih relevan dengan kondisi sekarang.
Matur nuwun, Cak….
Emha Ainun Nadjib: Gusti Allah Tidak Ndeso
Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong
pertanyaan beruntun. “Cak Nun,” kata sang
penanya, “misalnya pada waktu bersamaan tiba-
tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang
harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk
shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau
mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit
akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?”
Cak Nun menjawab lantang, “Ya, nolong orang
kecelakaan.”
“Tapi sampeyan kan dosa karena tidak
sembahyang?” kejar si penanya.
“Ah, mosok Gusti Allah ndeso gitu,” jawab Cak
Nun.
“Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya
mau masuk surga tidak ngajak-ngajak. Dan lagi
belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang
yang memperlakukan sembahyang sebagai credit
point pribadi.”
Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu
juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid,
melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu.
Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah
orang. Kata
Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit,
Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur
orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.
Kalau engkau memberi makan orang kelaparan,
Akulah yang kelaparan itu.
Seraya bertanya balik, Emha berujar, “Kira-kira
Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini.
Pertama, orang yang shalat lima waktu,
membaca al-quran, membangun masjid, tapi
korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari
berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan
hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit,
dan mengobarkan semangat permusuhan.
Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-
quran, tapi suka beramal, tidak korupsi, dan
penuh kasih sayang?”
Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang
ketiga.
Kalau korupsi uang negara, itu namanya
membangun neraka, bukan membangun masjid.
Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan
membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya.
Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak
sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang
orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan
penuh kasih sayang, itulah orang yang
sesungguhnya sembahyang dan membaca al-
quran. Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya
diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan
seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia
hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan
hakikatnya adalah output sosialnya: kasih sayang
sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan
dengan orang lain, memberi, membantu sesama.
Idealnya, orang beragama itu mesti shalat, misa,
atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan
memiliki perilaku yang santun dan berkasih
sayang.
Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku.
Agama adalah sikap. Semua agama tentu
mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta
kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca
al-quran, pergi kebaktian, misa, datang ke pura,
menurut saya, kita belum layak disebut orang
yang beragama. Tetapi, bila saat bersamaan kita
tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir
miskin, memberi makan anak-anak terlantar,
hidup bersih, maka itulah orang beragama.
Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya
bukan dari kesalehan personalnya, melainkan
diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan
pribadi, tapi kesalehan sosial. Orang beragama
adalah orang yang bisa menggembirakan
tetangganya. Orang beragama ialah orang yang
menghormati orang lain, meski beda agama.
Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan
sosial pada kaum mustadh’afin (kaum tertindas).
Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang
bukan haknya. Karena itu, orang beragama
mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial
tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan
dahinya ke lantai masjid, sementara beberapa
meter darinya, orang-orang miskin meronta
kelaparan.

sebait puisi..

Sesungguhnya dari retorika bahasa bisa berakibat
sihir.
Dari ilmu bisa menimbulkan kebodohan. Dan
sesungguhnya dari sebait syair banyak
mengandung hikmah.
Yang ditunggu rakyat dari seorang pemimpin
adalah merealisasikan janji yang sudah ia
ikrarkan. Jika tidak demikian, alangkah berdosanya
pemimpin itu. Melihat hal yang demikian, maka
sering rakyat menasihati sang pemimpin supaya
tidak gampang mengobral janji. Alangkah
beratnya orang yang berjanji dan bersumpah,
yang biasanya menggunakan retorika bahasa
yang membius. Dalam kehidupan rumah tangga,
kita sebagai orangtua pun sering dikritik oleh
anak-anak kita karena tidak amanat.
Hadis riwayat Abu Daud di atas bahkan
memperingatkan betapa rumitnya sebuah ilmu
itu sehingga kita perlu berhati-hati dalam
mempelajarinya. Seorang yang pandai tidak ada
jaminan untuk tidak tertipu, misalnya. Bodoh
terkecoh, pinter keblinger, adalah pepatah yang
menodong kita ketika kita tidak cukup jeli dalam
mengarungi lautan ilmu. Dari ilmu agama sampai
ilmu kimia nuklir, misalnya, semuanya itu
menuntut ekstra hati-hati kita. Bisa mendatangkan
kebahagiaan, namun bisa juga mengundang
bencana. Kita bisa salah, bisa tinggi hati, bisa
pesimistis, bisa pula sesat.
Kemudian Rasulullah memuji puisi, karena
sebagai ilmu, sajak atau syair itu mengandung
berbagai pelajaran tentang hidup. Sehingga sebait
puisi bisa menggaet banyak orang untuk
berlomba dalam kebaikan. Bahkan Presiden John
F. Kennedy meyakini bahwa jika politik kotor,
maka puisi membersihkannya. Subhanallah.
Nabi sendiri meski sehari-harinya sangat sibuk
mengurus ummat, beliau masih sempat
mengundang sejumlah penyair untuk
berdeklamasi di depan beliau. Rasulullah juga
meluangkan waktu menulis puisi. Dan puisi yang
kadang hanya sebaris kalimat itu, mampu
memberikan kearifan hidup yang bisa menerangi
jalan panjang sejarah manusia. Jalan panjang
yang kadang begitu misterius, yang kadang
sangat bengis, sering memberikan harapan yang
gilang-gemilang bagi kemenangan manusia lewat
puisi, seperti yang sudah dibuktikan para penyair
zaman dahulu hingga zaman kontemporer ini.
Kadang kemajuan suatu bangsa dapat diukur
lewat kemajuan puisi dan apresiasi terhadapnya.

dimakamkan hari ini..

Perlahan, tubuhku ditutup tanah, perlahan,
semua pergi meninggalkanku, masih
terdengar jelas langkah langkah terakhir
mereka, aku sendirian di tempat gelap yang
tak pernah terbayang, sendiri, menunggu
keputusan…
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir,
tak juga tinggal, Apatah lagi sekedar tangan
kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau
orang-orang lain, aku bukan siapa-siapa lagi
bagi mereka.
Istriku menangis, sangat pedih, aku pun
demikian, Anakku menangis, tak kalah
sedih, dan aku juga, Sauadara dan kerabat
menghibur mereka, kawan dekatku, rekan
bisnisku, berkirim bunga dan ucapan, tetapi
aku tetap sendiri, disini, menunggu
perhitungan …
Menyesal sudah tak mungkin, Tobat tak lagi
dianggap, dan ma’af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri…
Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu
datang, setelah sekian lama aku tak lagi
dekat dengan-Nya), jika kau beri aku satu
lagi kesempatan, jika kau pinjamkan lagi
beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja…
Aku harus berkeliling, memohon ma’af pada
mereka,yang selama ini telah merasakan
dzalimku, yang selama ini sengsara karena
aku, yang tertindas dalam kuasaku, yang
selama ini telah aku sakiti hati nya dan yang
selama ini telah aku bohongi…
Aku harus kembalikan, semua harta kotor
ini, yang kukumpulkan dengan wajah
gembira, yang kukuras dari sumber yang tak
jelas, yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg
sering ku umbar dulu…
Dan Tuhan, beri lagi aku beberapa hari milik-
Mu, untuk berbakti kepada ayah dan ibuku
tercinta, teringat kata kata kasar dan
hardikan yg menyakitkan hati mereka,
maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak
kusadari betapa besar kasih sayang mu. Ya
Tuhan, beri juga aku waktu, untuk
berkumpul dengan istri dan anakku, untuk
sungguh sungguh beramal soleh…
Ya Tuhan, aku sungguh ingin bersujud
dihadap-Mu, bersama mereka anak dan
istriku… begitu sesal diri ini, karena hari
hariku telah berlalu tanpa makna, penuh
kesia-siaan, kesenangan yang semu, dan
tak ada artinya sama sekali untuk bekal
menghadap-Mu…
Aku dimakamkan hari ini, dan semua
menjadi tak terma’afkan, dan semua
menjadi terlambat, dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan …
menghadapi pengadilan Tuhan…

dan umar pun menangis..

Pernahkah anda membaca dalam riwayat akan
Umar bin Khatab menangis?
Umar bin Khatab terkenal gagah perkasa sehingga
disegani lawan maupun kawan. Bahkan konon,
dalam satu riwayat, Nabi menyebutkan kalau
Syeitan pun amat segan dengan Umar sehingga
kalau Umar lewat di suatu jalan, maka Syeitan
pun menghindar lewat jalan yang lain.
Terlepas dari kebenaran riwayat terakhir ini, yang
jelas keperkasaan Umar sudah menjadi buah bibir
di kalangan umat Islam. Karena itu kalau Umar
sampai menangis tentulah itu menjadi peristiwa
yang menakjubkan. Mengapa “singa padang
pasir” ini sampai menangis?
Umar pernah meminta izin menemui rasulullah.
Ia mendapatkan beliau sedang berbaring di atas
tikar yang sangat kasar. Sebagian tubuh beliau
berada di atas tanah. Beliau hanya berbantal
pelepah kurma yang keras. Aku ucapkan salam
kepadanya dan duduk di dekatnya.
Aku tidak sanggup menahan tangisku. Rasul yang
mulia bertanya, “mengapa engkau menangis ya
Umar?” Umar menjawab, “bagaimana aku tidak
menangis. Tikar ini telah menimbulkan bekas
pada tubuh engkau, padahal Engkau ini Nabi Allah
dan kekasih-Nya. Kekayaanmu hanya yang aku
lihat sekarang ini. Sedangkan Kisra dan kaisar
duduk di singgasana emas dan berbantalkan
sutera”.
Nabi berkata, “mereka telah menyegerakan
kesenangannya sekarang juga; sebuah
kesenangan yang akan cepat berakhir. Kita adalah
kaum yang menangguhkan kesenangan kita
untuk hari akhir. Perumpamaan hubunganku
dengan dunia seperti orang yang bepergian pada
musim panas. Ia berlindung sejenak di bawah
pohon, kemudian berangkat dan
meninggalkannya.”
Indah nian perumpamaan Nabi akan hubungan
beliau dengan dunia ini. Dunia ini hanyalah tempat
pemberhentian sementara; hanyalah tempat
berteduh sejenak, untuk kemudian kita
meneruskan perjalanan yang sesungguhnya.
Ketika anda pergi ke Belanda, biasanya pesawat
akan transit di Singapura.
Atau anda pulang dari Saudi Arabia, biasanya
pesawat anda mampir sejenak di Abu Dhabi.
Anggap saja tempat transit itu, Singapura dan
Abu Dhabi, merupakan dunia ini. Apakah ketika
transit anda akan habiskan segala perbekalan
anda? Apakah anda akan selamanya tinggal di
tempat transit itu? Ketika anda sibuk shopping
ternyata pesawat telah memanggil anda untuk
segera meneruskan perjalanan anda. Ketika anda
sedang terlena dan sibuk dengan dunia ini, tiba-
tiba Allah memanggil anda pulang kembali ke sisi-
Nya. Perbekalan anda sudah habis, tangan anda
penuh dengan bungkusan dosa anda, lalu apa
yang akan anda bawa nanti di padang Mahsyar?
Sisakan kesenangan anda di dunia ini untuk bekal
anda di akherat. Dalam tujuh hari seminggu,
mengapa tak anda tahan segala nafsu, rasa lapar
dan rasa haus paling tidak dua hari dalam
seminggu. Lakukan ibadah puasa senin-kamis.
Dalam dua puluh empat jam sehari, mengapa tak
anda sisakan waktu barang satu-dua jam untuk
sholat dan membaca al-Qur’an.
Delapan jam waktu tidur kita….mengapa tak kita
buang 15 menit saja untuk sholat tahajud.
“Celupkan tanganmu ke dalam lautan,” saran Nabi
ketika ada sahabat yang bertanya tentang
perbedaan dunia dan akherat, “air yang ada di
jarimu itulah dunia, sedangkan sisanya adalah
akherat” Bersiaplah, untuk menyelam di “lautan
akherat”. Siapa tahu Allah sebentar lagi akan
memanggil kita,dan bila saat panggilan itu tiba,
jangankan untuk beribadah, menangis pun kita
tak akan punya waktu lagi.

belajar dari penebang pohon

Sahabat …
Ada seorang saudagar kaya raya dan rendah hati
ingin memberi pekerjaan kepada seorang petani
yang kuat. Suatu hari dipanggillah seorang petani
tersebut,
“Wahai bapak yg memiliki tubuh yg sangat kuat,
aku ingin memberimu hadiah 1000 keping emas,
tapi ada syaratnya.”
“Apa syaratnya tuan?” Tanya sang petanni.
“Saya akan memberikan 1000 keping uang emas
kepadamu jika kamu mampu menebang 1000
pohon di kebunku dalam waktu 100 hari, jika
dalam 100 hari kamu menebang pohon kurang
dari itu maka hadiah tersebut tidak akan aku
berikan” jawab sang saudagar.
Wow …berarti dengan menebang sebatang
pohon dia akan dibayar dengan sekeping uang
emas? Dengan modal badan yang kuat dan kapak
yang tajam serta impian untuk membahagiakan
orang-orang yang dicintainya, sang petani
menyanggupi, “ Saya akan melakukannya tuan.”
Syarat itu berusaha dipenuhi dengan diperlihatkan
keberhasilannya menebang 20 pohon dengan
mudah di hari pertama, setelah itu sang petani itu
pun pulang untuk istirahat sambil membawa
kapak yg digunakan menebang pohon tersebut.
Sang petani berpikir apabila di hari pertama saja
sudah berhasil menebang 20 pohon, hampir bisa
dipastikan jika syarat itu pasti terpenuhi.
Ternyata setelah tiba hari ke-100 syarat itu “gagal”
terpenuhi karena sang petani hanya mampu
menebang 500 pohon.
Lalu dimana letak kegagalannya???
Padahal tubuh sang petani kuat dan semangatnya
begitu tinggi?
Apakah karena tidak terbiasa menebang pohon?
Tapi di hari pertama kan sudah berhasil
menebang 20 pohon?
Jadi kalau dihitung khan 100 x 20 = 2000 pohon?
Bahkan seharusnya bisa selesai dalam 50 hari?
Lalu dimana letak kesalahannya???
Setelah diteliti secara detail akhirnya di temukanlah
sebuah kesalahan yg sangat fatal, yaitu sang
petani itu hanya mengandalkan kekuatannya dia
menggunakan kapaknya setiap menebang pohon
secara terus-menerus dan lupa mengasahnya
sehingga hari demi hari kapak itu menjadi tumpul
dan tidak setajam ketika hari pertama.
Sahabat …
Apabila kisah di atas kita hubungkan dengan
kehidupan kita…ternyata masih banyak diantara
kita yang melakukan kesalahan yang sama
dengan yang dilakukan sang petani tersebut.
Sang petani sebenarnya sudah bagus, dia berani
mengambil tantangan sang saudagar dan
menggapai impian 1000 keping emas untuk
membahagiakan orang-orang yang dicintainya.
Karena berapa banyak orang yang tidak berani
mengambil tantangan dan menggapai impian
yang besar. Mereka mempunyai prinsip hidup
seperti air mengalir saja. Tidak perlu tujuan dan
cita-cita yang besar. Dan sang petani tidak seperti
itu, dia berani menggapai impian yang besar dan
berani membayar harganya.
Tetapi impian besar dan semangat tinggi tidak
cukup…
Kita mempunyai cita-cita dan impian yang besar…
Menjadi manusia yang SUKSES dalam segala hal…
Sukses sebagai pribadi yang baik dan sholeh
sampai akhir hayat…
Sukses membina keluarga yang sakinah
mawaddah wa rahmah…
Sukses dalam karir dan bisnis …
Sukses menjadi manusia yang bermanfaat bagi
orang banyak…
Dan sukses yang sesungguhnya yaitu selamat
dari siksa neraka dan mendapat rahmat Allah
dimasukkan ke dalam surga…
Itu semua adalah impian dan cita-cita yang
besar…
Semakin besar impian pasti semakin sulit
mencapainya,
Dan pasti akan menghadapi tantangan dan
masalah yang besar
Tapi kita lebih suka menjadi orang yang tidak
suka perubahan.
Kita malas mengasah kemampuan diri kita…
Manusia adalah makhluk yang kompleks…
Banyak hal yang harus diasah untuk mencapai
impiannya…
Mengasah kesehatan fisik kita dengan berolahraga
Mengasah kemampuan berpikir dengan banyak
membaca dan belajar
Mengasah ruhani kita dengan banyak membaca
Al-Quran, hadir di majlis taklim/dzikir, dan
beribadah
Mengasah jiwa kita dengan memberikan cinta dan
kasih sayang kepada orang lain
Mengasah kemampuan skill dengan berlatih dan
beraktivitas
Mengasah kemampuan berbisnis kita dengan
belajar kepada orang sukses
Mengasah kepemimpinan kita dengan memimpin
diri sendiri dan keteladanan
Mengasah kesadaran kita dengan banyak
merenung dan bermuhasabah
Mengasah semangat kita dengan berkumpul
bersama orang-orang positif
Insya Allah dengan selalu mengasah hal tersebut
diatas, apapun impian anda akan tercapai selama
Allah berkehendak…Yang jelas sesuai firman-Nya :
INNALLAAHA LAA YUGHOYYIRU MAA BI
QOUMIN HATTAA YUGHOYYIRUU MAA FII
ANFUSIHIM
” Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum, sehingga mereka
mengubah ‘dirinya sendiri’ (maa fii anfusihim).”
OK… AMBIL TANTANGAN…. DAN JANGAN LUPA
ASAH KAPAK ANDA !!!

tanganmu ibu..

Tanganmu, Ibu…,
Ibumu adalah
Ibunda darah dagingmu
Tundukkan mukamu
Bungkukkan badanmu
Raih punggung tangan beliau
Ciumlah dalam-dalam
Hiruplah wewangian cintanya
Dan rasukkan ke dalam kalbumu
Agar menjadi azimah bagi rizki dan kebahagiaan
(Emha Ainun Najib)
Siang sudah sampai pada pertengahan. Dan
Ibu begitu anggun menjumpai saya di depan
pintu. Gegas saya rengkuh punggung
tangannya, menciumnya lama. Ternyata
rindu padanya tidak bertepuk sebelah
tangan. Ibu juga mendaratkan kecupan
sayang di ubun-ubun ini, lama.
“Alhamdulillah, kamu sudah pulang” itu
ucapannya kemudian. Begitu masuk ke
dalam rumah, saya mendapati ruangan yang
sungguh bersih. Sudah lama tidak pulang.
Ba’da Ashar,
“Nak, tolong angkatin panci, airnya sudah
mendidih”. Gegas saya angkat pancinya dan
dahipun berkerut, panci kecil itu diisi
setengahnya. “Ah mungkin hanya untuk
membuat beberapa gelas teh saja” pikir
saya
“Eh, tolongin bawa ember ini ke depan, Ibu
mau menyiram”. Sebuah ember putih ukuran
sedang telah terisi air, juga setengahnya.
Saya memindahkannya ke halaman depan
dengan mudahnya. Saya pandangi bunga-
bunga peliharaan Ibu. Subur dan terawat.
Dari dulu Ibu suka sekali menanam bunga.
“Nak, Ibu baru saja mencuci sarung, peras
dulu, abis itu jemur di pagar yah” pinta Ibu.
“Eh, bantuin Ibu potongin daging ayam”
sekilas saya memandang Ibu yang tengah
bersusah payah memasak. Tumben Ibu
begitu banyak meminta bantuan, biasanya
beliau anteng dan cekatan dalam segala hal.
Sesosok wanita muda, sedang menyapu
ketika saya masuk rumah sepulang dari
ziarah. “Neng..” itu sapanya, kepalanya
mengangguk ke arah saya. “Bu, siapa itu.?”
tanya saya. “Oh itu yang bantu-bantu Ibu
sekarang” pendeknya. Dan saya semakin
termangu, dari dulu Ibu paling tidak suka
mengeluarkan uang untuk mengupah orang
lain dalam pekerjaan rumah tangga.
Pantesan rumah terlihat lebih bersih dari
biasanya.
Dan, semua pertanyaan itu seakan terjawab
ketika saya menemaninya tilawah selepas
maghrib. Tangan Ibu gemetar memegang
penunjuk yang terbuat dari kertas koran
yang dipilin kecil, menelusuri tiap huruf al-
qur’an. Dan mata ini memandang lekat pada
jemarinya. Keriput, urat-uratnya menonjol
jelas, bukan itu yang membuat saya
tertegun. Tangan itu terus bergetar. Saya
berpaling, menyembunyikan bening kristal
yang tiba-tiba muncul di kelopak mata.
Mungkinkah segala bantuan yang ia minta
sejak saya pulang, karena tangannya tak
lagi paripurna melakukan banyak hal?
“Dingin” bisik saya, sambil beringsut
membenamkan kepala di pangkuannya. Ibu
masih terus tilawah, sedang tangan kirinya
membelai kepala saya. Saya memeluknya,
merengkuh banyak kehangatan yang
dilimpahkannya tak berhingga.
Adzan isya berkumandang,
Ibu berdiri di samping saya, bersiap menjadi
imam. Tak lama suaranya memenuhi udara
mushala kecil rumah. Seperti biasa surat
cinta yang dibacanya selalu itu, Ad-Dhuha
dan At-Thariq.
Usai shalat, saya menunggunya membaca
wirid, dan seperti tadi saya pandangi lagi
tangannya yang terus bergetar. “Duh Allah,
sayangi Mamah” spontan saya memohon.
“Neng.” suara ibu membuyarkan lamunan
itu, kini tangannya terangsur di depan saya,
kebiasaan saat selesai shalat, saya rengkuh
tangan berkah itu dan menciumnya.
“Tangan ibu kenapa?” tanya saya pelan.
Sebelum menjawab, ibu tersenyum maniss
sekali.
“Penyakit orang tua”
“Sekarang tangan ibu hanya mampu
melakukan yang ringan-ringan saja, irit
tenaga” tambahnya.
Udara semakin dingin. Bintang-bintang di
langit kian gemerlap berlatarkan langit biru
tak berpenyangga. Saya memandangnya
dari teras depan rumah. Ada bulan yang
sudah memerak sejak tadi. Malam perlahan
beranjak jauh. Dalam hening itu, saya
membayangkan senyuman manis Ibu
sehabis shalat isya tadi. Apa maksudnya?
Dan mengapakah, saya seperti melayang.
Telah banyak hal yang dipersembahkan
tangannya untuk saya. Tangan yang tak
pernah mencubit, sejengkel apapun
perasaannya menghadapi kenakalan saya.
Tangan yang selalu berangsur ke kepala
dan membetulkan letak jilbab ketika saya
tergesa pergi sekolah. Tangan yang selalu
dan selalu mengelus lembut ketika saya
mencari kekuatan di pangkuannya saat hati
saya bergemuruh. Tangan yang
menengadah ketika memohon kepada Allah
untuk setiap ujian yang saya jalani. Tangan
yang pernah membuat bunga dari pita-pita
berwarna dan menyimpannya di meja
belajar saya ketika saya masih kecil yang
katanya biar saya lebih semangat belajar.
Sewaktu saya baru memasuki bangku kuliah
dan harus tinggal jauh darinya, suratnya
selalu saja datang. Tulisan tangannya
kadang membuat saya mengerutkan dahi,
pasalnya beberapa huruf terlihat sama, huruf
n dan m nya mirip sekali. Ibu paling suka
menulis surat dengan tulisan sambung.
Dalam suratnya, selalu Ibu menyisipkan
puisi yang diciptakannya sendiri. Ada
sebuah puisinya yang saya sukai. Ibu
memang suka menyanjung :
Kau adalah gemerlap bintang di langit
malam
Bukan!, kau lebih dari itu
Kau adalah pendar rembulan di angkasa
sana,
Bukan!, kau lebih dari itu,
Kau adalah benderang matahari di tiap
waktu,
Bukan!, kau lebih dari itu
Kau adalah Sinopsis semesta
Itu saja.
Tangan ibunda adalah perpanjangan tangan
Tuhan. Itu yang saya baca dari sebuah buku.
Jika saya renungkan, memang demikian.
Tangan seorang ibunda adalah perwujudan
banyak hal : Kasih sayang, kesabaran, cinta,
ketulusan.. Pernahkah ia pamrih setelah
tangannya menyajikan masakan di meja
makan untuk sarapan? Pernahkan Ia
meminta upah dari tengadah jemari ketika
mendoakan anaknya agar diberi Allah
banyak kemudahan dalam menapaki hidup?
Pernahkah Ia menagih uang atas jerih payah
tangannya membereskan tempat tidur kita?
Pernahkah ia mengungkap balasan atas
semua persembahan
tangannya?..Pernahkah..?
Ketika akan meninggalkannya untuk
kembali, saya masih merajuknya “Bu,
ikutlah ke jakarta, biar dekat dengan anak-
anak”. “Ah, Allah lebih perkasa di banding
kalian, Dia menjaga Ibu dengan baik di sini.
Kamu yang seharusnya sering datang, Ibu
akan lebih senang” Jawabannya ringan. Tak
ada air mata seperti saat-saat dulu melepas
saya pergi. Ibu tampak lebih pasrah,
menyerahkan semua kepada kehendak
Allah. Sebelum pergi, saya merengkuh
kembali punggung tangannya, selagi
sempat , saya reguk seluruh keikhlasan
yang pernah dipersembahkannya untuk
saya. Selagi sisa waktu yang saya punya
masih ada, tangannya saya ciumi sepenuh
takzim. Saya takut, sungguh takut, tak dapati
lagi kesempatan meraih tangannya,
meletakannya di kening.
***
Bagaimana dengan kalian para sahabat? Engkau
sangat tahu, lewat tangannya kau ada, duduk di
depan komputer dan membaca tulisan saya ini.
Engkau sangat tahu, lewat tangannya kau bisa
menjadi seseorang yang menjadi kebanggaan.
Engkau sangat tahu, dibanding siapapun juga.
Maka, usah kau tunggu hingga tangannya
gemetar, untuk mengajaknya bahagia. Inilah
saatnya, inilah masanya.