Jumat, 22 Juli 2011

dimakamkan hari ini..

Perlahan, tubuhku ditutup tanah, perlahan,
semua pergi meninggalkanku, masih
terdengar jelas langkah langkah terakhir
mereka, aku sendirian di tempat gelap yang
tak pernah terbayang, sendiri, menunggu
keputusan…
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir,
tak juga tinggal, Apatah lagi sekedar tangan
kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau
orang-orang lain, aku bukan siapa-siapa lagi
bagi mereka.
Istriku menangis, sangat pedih, aku pun
demikian, Anakku menangis, tak kalah
sedih, dan aku juga, Sauadara dan kerabat
menghibur mereka, kawan dekatku, rekan
bisnisku, berkirim bunga dan ucapan, tetapi
aku tetap sendiri, disini, menunggu
perhitungan …
Menyesal sudah tak mungkin, Tobat tak lagi
dianggap, dan ma’af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri…
Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu
datang, setelah sekian lama aku tak lagi
dekat dengan-Nya), jika kau beri aku satu
lagi kesempatan, jika kau pinjamkan lagi
beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja…
Aku harus berkeliling, memohon ma’af pada
mereka,yang selama ini telah merasakan
dzalimku, yang selama ini sengsara karena
aku, yang tertindas dalam kuasaku, yang
selama ini telah aku sakiti hati nya dan yang
selama ini telah aku bohongi…
Aku harus kembalikan, semua harta kotor
ini, yang kukumpulkan dengan wajah
gembira, yang kukuras dari sumber yang tak
jelas, yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg
sering ku umbar dulu…
Dan Tuhan, beri lagi aku beberapa hari milik-
Mu, untuk berbakti kepada ayah dan ibuku
tercinta, teringat kata kata kasar dan
hardikan yg menyakitkan hati mereka,
maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak
kusadari betapa besar kasih sayang mu. Ya
Tuhan, beri juga aku waktu, untuk
berkumpul dengan istri dan anakku, untuk
sungguh sungguh beramal soleh…
Ya Tuhan, aku sungguh ingin bersujud
dihadap-Mu, bersama mereka anak dan
istriku… begitu sesal diri ini, karena hari
hariku telah berlalu tanpa makna, penuh
kesia-siaan, kesenangan yang semu, dan
tak ada artinya sama sekali untuk bekal
menghadap-Mu…
Aku dimakamkan hari ini, dan semua
menjadi tak terma’afkan, dan semua
menjadi terlambat, dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan …
menghadapi pengadilan Tuhan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar