Kamis, 21 Juli 2011

Desa Bringin

Asal Usul Desa Beringin (Cirebon)
Desa Bringin adalah salah satu desa dalam
wilayah kecamatan Ciwaringin, kabupaten daerah
tingka II Cirebon Luas wilayah desa Bringin
226,478 Ha. Dengan mata pencaharian penduduk
mayoritas petani, dan beragama Islam.
Konon, setelah perang kedongdong berakhir, 40
orang Ki Gede yang ikut berperang akan kembali
ke tempat asal masing-masing. Dalam perjalanan
pulang mereka beristirahat. Mereka bernaung di
bawah pohon bringin yang rindang, dan karena
kelelahan mereka tertidur dengan lelapnya. Ketika
mereka bangun, ada aura tanpa ujud yang
mengatakan bahwa orang yang datang ke tempat
itu disebut Ki Gede Bringin. Orang yang pertama
datang adalah Ki Gede Srangin di kenal dengan
sebutan Ki Gede Bringin.
Setelah bangun dari tempat tidur itu, ke empat
puluh Ki Gede merasa haus dan ingin minum.
Mereka akan mencari air untuk minum namun di
cegah oleh Ki Gede Srangin, kemudian ki Gede
Serangin menancapkan golok jimatnya yang
bernama bandawasa ke tanah. Dari tancapan
golok bandawasa, tanah itu keluar air. Mereka
minum untuk menghilangkan dahaganya.
Tempat keluar air itu akhirnya menjadi sebuah
sumur yang disebut “sumur kedokan wungu”
- Kedokan artinya telaga
- Wungu artinya bangunan (tangi – Bhs. Jawa),
yaitu para Ki Gede bangun dari tidurnya.
Sumur kedokan wungu terletak di sebelah utara
desa bringin yang sekarang, ± 100 meter, di
dalam sumur tersebut dulunya terdapat belut
putih, ikan gabus pitak, ikan lele yang hanya ada
kepalanya dan duri serta ekornya saja (tanpa ada
dagingnya), dan kadang-kadang muncul bulus
putih yang katanya bulus itu berasal dari Telaga
Remis Cikaran.
Ke empat puluh Ki Gede, yaitu Ki Gede Srangin
beserta kawan-kawannya pergi ke Kedongdong
untuk membuat batas tanah. Batas tanah tersebut
akhirnya disebut Rajeg Kedongdong, yang
sekarang membatasi wilayah Kabupaten Cirebon,
Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten
Indramayu.
Setelah itu Ki Gede Bringin mengubur jimatnya
yang bernama golok Bandawasa di Kedongdong,
tempat tersebut sekarang disebut Ki Buyut
Bandawasa. Kemudian ki Gede Srangin kembali
ke tempat Sumur Kedokan Wungu dan disana
membangun padukuhan. Padukuhan itu
sekarang adalah Desa Bringin.
QUOTE
30-05-2011, 05:26 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar