Minggu, 08 Januari 2012

pahlawan keluarga (suami)

Hidup bagi sebagian orang tidak selalu mudah
untuk dilalui. Rentetan tanggung jawab akan
kebutuhan batin dan lahir, seakan terus
mendesak. Desakan tanggung jawab itu
mengharuskan mereka untuk tetap bertahan dan
tak boleh sama sekali mengeluh, walau batin
mereka adakalanya tidak selaras lagi dengan
keadaan.
Dan untukmu para istri, saksikanlah bahwa
mereka itu adalah suamimu, pahlawan
keluargamu.
Hargailah kerja keras mereka, wahai para istri
yang sholihah. Lihatlah betapa mereka telah
memberikan seluruh yang mereka punya
untukmu dan tetap tegaknya kehormatan dirimu
dan keluargamu.
Hiburlah mereka, wahai para istri yang cantik.
Sungguh, tugas dan kewajiban mereka menjaga,
memulyakan dan memenuhi kebutuhanmu,
bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Lihatlah betapa suamimupun seakan begitu sulit
walaupun hanya untuk sekedar meluangkan
waktu bagi diri mereka sendiri, untuk benar-
benar merasa lega karena tertawa gembira.
Gembira karena seakan terlepas dari beban hidup
dan tanggung jawab mereka atas dirimu dan
keluargamu.
Bahagiakan mereka, wahai para istri calon
bidadari surga. Berilah mereka jeda waktu sekejap
saja meletakkan keletihan mereka dipundakmu.
Lihatlah betapa sebenarnya mereka rapuh tanpa
dorongan semangat darimu. Rasakanlah tentang
kebutuhan mereka untuk mendapat kehangatan
dalam kasih sayang di rumahmu.
Temanilah mereka, wahai para istri yang setia.
Pastikanlah kau menjadi hadiah terindah bagi
segala peluh dan kepenatan hidup mereka.
Pastikan mereka tidak merasa kesepian, dan
hanya sendiri melewati segala kesulitan dalam
penanggungan beban serta kejenuhan hidup ini,
sendiri.
Jika mereka diibaratkan sebuah kepala, maka
kaulah wahai istri yang sholihah, yang menjadi
leher penopang atas mereka.
Katakanlah kepada mereka...
Sungguh Mulia Engkau wahai para suami dan
para lelaki yang menghabiskan waktu dan hidup
anda demi menjadi sumber bagi kedamaian dan
kebahagiaan istri dan anak- anaknya.
Sungguh Mulia engkau wahai para pemikul
tanggung jawab yang merelakan separuh sifat
kemanusiawiannya hilang.
Yang tetap menguatkan diri untuk tidak bersedih
saat anggota keluarga yang lain bersedih.
Yang merelakan waktu istirahatnya habis, demi
kenyamanan tidur keluarganya.
Yang tetap harus tetap tegar walaupun
sebenarnya dirinya sendiri sudah sangat rapuh,
demi menopang kedamaian keluarga untuk selalu
hidup dalam sebuah terpenuhi.
Semoga Allah selalu mencurahkan kebahagiaan
dan kebaikan yang banyak bagi para suami
penopang tanggung jawab, dan pemikul
tanggung jawab yang sangat berat.
Dan untukmu wahai para istri, saksikanlah bahwa
mereka adalah para suamimu, pahlawan
keluargamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar