Rabu, 11 Januari 2012

orang yg bangkrut kata rosullulah

Suatu
ketika
Rasulullah
saw
bertanya
kepada
sahabat-
sahabatnya,
“wahai
sahabat-
sahabatku
tahukah
kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Salah
seorang sahabat Nabi menjawab, “Ya Rasulullah,
orang yang bangkrut itu adalah orang yang
mengalami kerugian akan harta bendanya
sehingga ia tidak memiliki apa-apa lagi.”
“Tidaklah demikian wahai sahabatku.” Jawab Nabi
saw. “Orang yang bangkrut adalah orang yang
datang pada hari kiamat membawa pahala
sholatnya, puasanya, zakatnya, sedekahnya,
wakafnya, hajinya dan umrohnya; tetapi ketika
seluruh pahala kebaikannya itu ditimbang
dihadapan Allah SWT, datanglah ISTRINYA
yang mengadukan kezaliman yang diterimanya
ketika hidup di dunia dahulu. “Ya Allah dahulu aku
selalu mendapat perlakukan kasar darinya dan ia
selalu menyakitiku.” Maka Allah menyuruh agar
orang itu membayar kepada istrinya dengan
sebahagian pahalanya.
Kemudian datang lagi ANAKNYA mengadukan
kezaliman yang diterimanya kepada Allah SWT.
“Ya Allah dahulu ketika aku hidup di dunia, ayahku
ini memperlakukanku dengan tidak adil. Ia
melebihkan saudaraku yang satu dari diriku.
Disaat aku dalam kesulitan, ia tidak
memperdulikanku walaupun aku selalu berbakti
kepadanya.” Maka Allah menyuruh orang itu
membayar kepada anaknya dengan sebahagian
pahalanya.
Kemudian datang lagi ORANG LAIN yang
mengadukan kepada Allah. “Ya Allah dahulu ia
menyebarkan berita bohong (fitnah) tentang
diriku.” Maka Allah menyuruhnya lagi untuk
membayar dengan pahalanya kepada orang yang
mengadu itu.
Kemudian datang lagi orang yang lain yang
mengadukan kezalimannya, sampai akhirnya
seluruh pahala shalat, haji, umroh, puasa, zakat,
sedeqah, dan wakafnya itu habis dipakai untuk
membayar orang-orang yang pernah ia zalimi
dan ia rampas hak-hak mereka sewaktu ia hidup
di dunia.
Sementara itu orang-orang yang mengadu masih
saja datang. Maka Allah ‘Azza wa Jalla dengan adil
memutuskan agar dosa orang yang mengadu itu
dipindahkan kepadanya sebagai tebusan atas
kezaliman yang pernah ia lakukan ketika di dunia
dahulu.”
Rasulullah melanjutkan, “Itulah orang yang
bangkrut. Ia rajin beribadah tetapi ia tidak
memiliki akhlak yang baik. Ia banyak melakukan
ketidakadilan, merampas hak orang lain, dan
banyak menyakiti hati orang lain.” (HR At
Tirmidzi)
(Dari buku “Muhammad” karya Abu Bakr Siraj al-
Din)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar